F O K U S

Nabi Daud Tentang Siapakah Kristus

Ia Adalah Seorang Nabi Dan Ia Telah   Melihat Ke Depan Dan Telah Berbicara Tentang Kebangkitan Mesias Oleh: Blogger Martin Simamora ...

0 Menyambut Natal 2018 (2)


Oleh:Martin Simamora

Mengenal  Sang Juruselamat Adalah Bukan Saudara Malaikat Lucifer (Satan) Atau Salah Satu Malaikat Sehingga Tujuan Kedatangannya Agar Menjadi Teladan Untukmu Menjadi Corpus Delicti

"Anak-Ku Engkau! Engkau telah Kuperanakkan pada hari ini"
Pada bagian pertama, telah kita lihat bahwa Yesus adalah Imam Besar Agung yang pada dirinya saja ada penghapusan dosa dan pendamaian sebagai dua hal yang terhakiki mengapa Yesus harus datang ke dalam dunia ini, sekaligus telah menjadikan diri sang Kristus sebagai pokok keselamatan bagi setiap orang yang telah menerima pelayanan keimamatan Kristus yang pelaksanaannya hanya dilakukan satu kali untuk selama-lamanya, sehingga keimamatan yang dilaksanakannya di kayu salib di hadapan hadirat Allah dengan mempersembahkan dirinya tak perlu dilakukan berulang-ulang:

Ibrani 9:1-7  Memang perjanjian yang pertama juga mempunyai peraturan-peraturan untuk ibadah dan untuk tempat kudus buatan tangan manusia. Sebab ada dipersiapkan suatu kemah, yaitu bagian yang paling depan dan di situ terdapat kaki dian dan meja dengan roti sajian. Bagian ini disebut tempat yang kudus. Di belakang tirai yang kedua terdapat suatu kemah lagi yang disebut tempat yang maha kudus. Di situ terdapat mezbah pembakaran ukupan dari emas, dan tabut perjanjian, yang seluruhnya disalut dengan emas; di dalam tabut perjanjian itu tersimpan buli-buli emas berisi manna, tongkat Harun yang pernah bertunas dan loh-loh batu yang bertuliskan perjanjian, dan di atasnya kedua kerub kemuliaan yang menaungi tutup pendamaian. Tetapi hal ini tidak dapat kita bicarakan sekarang secara terperinci. Demikianlah caranya tempat yang kudus itu diatur. Maka imam-imam senantiasa masuk ke dalam kemah yang paling depan itu untuk melakukan ibadah mereka, tetapi ke dalam kemah yang kedua hanya Imam Besar saja yang masuk sekali setahun, dan harus dengan darah yang ia persembahkan karena dirinya sendiri dan karena pelanggaran-pelanggaran, yang dibuat oleh umatnya dengan tidak sadar.

Pada kemah yang kedua hanya Imam Besar saja yang masuk sekali setahun, di sini jelas bahwa imam besar harus melakukannya satu kali setahun. Untuk tujuan apakah? Untuk menyelesaikan problem pelanggaran-pelanggaran umatnya yang dilakukan dengan tidak sadar. Tetapi si imam besar sendiri harus memastikan bahwa ia harus berdiri dihadapan Allah dalam keadaan tak bercela. Perjanjian Lama menyatakan bahwa penyucian diri dari dosa tidak bisa dilahirkan oleh upaya diri manusia, tetapi hanya oleh Tuhan sehingga si imam besar dalam masuk ke dalam kemah kedua sekali setahun dengan membawa darah kurban bagi pengudusan dirinya sendiri. Jadi inilah ketentuan yang harus dilakukan berulang-ulang, sekaligus menunjukan bahwa manusia tak mungkin berdaya menguduskan dirinya dalam segala upayanya bahkan berdasarkan perbuatan dan ketaatan pada hukum Taurat, termasuk dengan mempersembahkan kurban penebusan dosa semacam ini: “Jikalau seseorang berbuat dosa dengan melakukan salah satu hal yang dilarang TUHAN tanpa mengetahuinya, maka ia bersalah dan harus menanggung kesalahannya sendiri. Haruslah ia membawa kepada imam seekor domba jantan yang tidak bercela dari kambing domba, yang sudah dinilai, sebagai korban penebus salah. Imam itu haruslah mengadakan pendamaian bagi orang itu karena perbuatan yang tidak disengajanya dan yang tidak diketahuinya itu, sehingga ia menerima pengampunan. Itulah korban penebus salah; orang itu sungguh bersalah terhadap TUHAN." (Imamat 5:17-19), ini tetap akan membuatnya senantiasa terikat dalam perbudakan kuasa pemerintahan maut  atau tak memerdekakannya sungguh-sungguh, sebab senantiasa harus dilakukan secara berulang.


Ketika Yesus Sang Kristus melakukan pelayanan keimamatan dirinya bagi manusia, maka sebuah perbedaan yang tajam terjadi oleh sebab dalam pelayanan keimamatannya, Ia jelas tak berada dalam sebuah ketentuan ini: tetapi ke dalam kemah yang kedua hanya Imam Besar saja yang masuk sekali setahun, dan harus dengan darah yang ia persembahkan karena dirinya sendiri, sebab inilah yang terjadi pada keimamatan Sang Kristus:

Ibrani 9:11-15 Tetapi Kristus telah datang sebagai Imam Besar untuk hal-hal yang baik yang akan datang: Ia telah melintasi kemah yang lebih besar dan yang lebih sempurna, yang bukan dibuat oleh tangan manusia, --artinya yang tidak termasuk ciptaan ini, -- dan Ia telah masuk satu kali untuk selama-lamanya ke dalam tempat yang kudus bukan dengan membawa darah domba jantan dan darah anak lembu, tetapi dengan membawa darah-Nya sendiri. Dan dengan itu Ia telah mendapat kelepasan yang kekal. Sebab, jika darah domba jantan dan darah lembu jantan dan percikan abu lembu muda menguduskan mereka yang najis, sehingga mereka disucikan secara lahiriah, betapa lebihnya darah Kristus, yang oleh Roh yang kekal telah mempersembahkan diri-Nya sendiri kepada Allah sebagai persembahan yang tak bercacat, akan menyucikan hati nurani kita dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia, supaya kita dapat beribadah kepada Allah yang hidup. Karena itu Ia adalah Pengantara dari suatu perjanjian yang baru, supaya mereka yang telah terpanggil dapat menerima bagian kekal yang dijanjikan, sebab Ia telah mati untuk menebus pelanggaran-pelanggaran yang telah dilakukan selama perjanjian yang pertama.

Ini adalah keimamatan yang bukan saja divinitas dan bukan sekedar dilakukan oleh seorang imam besar yang tak bernoda dosa berdasarkan kemuliaan taurat, sebab keimamatan Yesus berlangsung dalam kemegahan yang sebetulnya tak juga mampu dipotret oleh kemuliaan taurat oleh sebab ini: “Sebab, jika darah domba jantan dan darah lembu jantan dan percikan abu lembu muda menguduskan mereka yang najis, sehingga mereka disucikan secara lahiriah, betapa lebihnya darah Kristus, yang oleh Roh yang kekal telah mempersembahkan diri-Nya sendiri kepada Allah sebagai persembahan yang tak bercacat, akan menyucikan hati nurani kita dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia, supaya kita dapat beribadah kepada Allah yang hidup”. Dengan kata lain keimamatan Kristus ini telah mengakhiri keimamatan di muka bumi yang berulang-ulang itu dalam konteks kuasa sang imam besar dan dalam konteks kuasa sang imam besar untuk berkuasa menyucikan hari nurani! Sebab kurban hewan yang tak bernoda tak berkuasa menguduskan hati nurani umat dalam ketentuan perjanjian lama.



Sehingga kita dapat memiliki dasar yang tak terbantahkan bahwa ketika anda membaca: “Anak-Ku Engkau! Engkau telah Kuperanakkan pada hari ini” tidak bermaksud mengatakan bahwa Yesus adalah anak biologis Allah Bapa atau bahkan Yesus adalah sebuah pribadi dalam konsepsi entitas diri yang sama sekali terpisah dari Bapa sehingga Ia adalah semacam Allah tersendiri. Bukan itu sama sekali sebab kedatangan Yesus yang dibahasakan oleh Alkitab :Anak-Ku Engkau! Engkau telah Kuperanakan pada hari ini, adalah Bapa mengutus Anak sebagai satu-satunya yang berkuasa melakukan pelayanan keimamatan yang secara tak bercela melaksanakan instruksi (firman) terkait kurban penebus salah sebagaimana pada kitab Imamat 5:17-19, sehingga penebusan salah tak perlu berulang-ulang. Mengapa perlu Anak menjadi manusia? Ini terkait bagaimana apa yang disabdakan Allah harus genap  sebagaimana Ia bersabda. Jadi kalau Ia sedari awal menetapkan penebusan dari kuasa dosa hanya oleh imam besar di kemah kedua atau ruang maha kudus di hadirat Allah secara langsung, maka dengan Anak menjadi manusia, maka Anak Allah itu saat di dunia menggenapkan firman itu secara utuh tanpa semacam sandiwara.



Karena Itu Yesus Bukan Malaikat
Dikatakan demikian, karena isunya tidak sebatas bahwa Anak Allah menjadi manusia itu dapat juga bermakna  malaikat menjadi manusia sebab malaikat juga disebut juga anak-anak Allah: Ayub 6:1,2:1,38:7. Isunya adalah siapakah yang mampu menggenapi sabda Allah secara tak bercela selain Allah sendiri?

Andaikata Anak Allah di sini adalah malaikat, maka benar sekali Yesus berpotensi untuk jatuh ke dalam dosa, tetapi Surat Ibrani telah menyatakan bahwa hakekat atau substansi Yesus Kristus itu walau dapat dibedakan tetapi tidak memiliki perbedaan, atau bahkan tak bisa dikatakan sejenis dari dua makhluk terpisah, bukan seperti itu. Surat Ibrani sejak awal telah menjaga hal ini secara amat berhati-hati, bahwa Yesus bukan Bapa tetapi juga bukan dua pribadi berentitas tersendiri seperti dua pribadi dengan dua individualitas terpisah baik sedikit atau total, tetapi begini:

Ia adalah cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah- Ibrani 1:3

Kemuliaan malaikat bahkan tak dapat mendekati Allah sehingga ia adalah cahaya kemuliaan Allah; malaikat bahkan mustahil gambar wujud Allah yang tak dapat dilihat dan tak dapat didengar suaranya.

Berpijak pada Ibrani 1:3, mari kita melihat penjelasan Yesus siapakah dirinya dan relasinya dengan Allah, Bapa:

"Aku berkata kepadamu, sesungguhnya Anak tidak dapat mengerjakan sesuatu dari diri-Nya sendiri, jikalau tidak Ia melihat Bapa mengerjakannya; sebab apa yang dikerjakan Bapa, itu juga yang dikerjakan Anak.- Yohanes 5:19

Tadi saya katakan bahwa Bapa dan Anak berbeda tetapi bukan 2 entitas yang individualistis sebagaimana pribadi dalam konsepsi moderen kini, termasuk dalam psikologi. Ini juga bukan sebuah keharmonisan dan semacam kekompakan dua yang berbeda untuk mewujudkan sebuah tujuan, tetapi sebuah kesatuan yang tak bisa dicari satu kemungkinan seperti apapun untuk menemukan dan melihat satu saja kemungkinan bahwa sebetulnya Bapa dan Anak adalah 2 yang berbeda secara total sehingga sebetulnya Yesus benar-benar terpisah dari Bapa setelah diutus atau keluar dari Bapa. Ketika Yesus berkata: sebab apa yang dikerjakan Bapa, itu juga yang dikerjakan Anak, pada dasarnya ini semua adalalah pekerjaan Allah yang hanya Allah saja mampu melakukannya. Coba perhatikan ini:

membangkitkan orang-orang mati dan menghidupkannya (Yohanes 5:21)
▬Bapa tidak menghakimi siapapun, melainkan telah menyerahkan penghakiman itu seluruhnya kepada Anak (Yohanes 5:22)
▬supaya semua orang menghormati Anak sama seperti mereka menghormati Bapa (Yohanes 5:23)
▬barangsiapa mendengar perkataan-Ku dan percaya kepada Dia yang mengutus Aku, ia mempunyai hidup yang kekal dan tidak turut dihukum, sebab ia sudah pindah dari dalam maut ke dalam hidup. (Yohanes 5:24)
▬orang-orang mati akan mendengar suara Anak Allah, dan mereka yang mendengarnya, akan hidup (Yohanes 5:25)
▬seperti Bapa mempunyai hidup dalam diri-Nya sendiri, demikian juga diberikan-Nya Anak mempunyai hidup dalam diri-Nya sendiri (Yohanes 5:26)

Yesus menegaskan bahwa ia bukan salah satu malaikat dalam cara apapun juga, sebab ia tegas berkata: Ia telah memberikan kuasa kepada-Nya untuk menghakimi, karena Ia adalah Anak Manusia- Yohanes 5:27.

Sementara ada gereja-gereja mengajarkan Yesus adalah saudara malaikat jatuh Lucifer (Satan- yang sebetulnya Lucifer adalah satan adalah sebuah kekeliruan sebab ayat dan konteks yang diacukan untuk mengajarkan Lucifer adalah proper name untuk satan adalah keliru dan lemah,) Yesus menyatakan sebaliknya dalam sebuah kesaksian diri yang dimeteraikannya:

Kalau Aku bersaksi tentang diri-Ku sendiri, maka kesaksian-Ku itu tidak benar; ada yang lain yang bersaksi tentang Aku dan Aku tahu, bahwa kesaksian yang diberikan-Nya tentang Aku adalah benar.- Yohanes 5:31-32

Kita harus menyadari dengan penuh kerendahan diri dan tidak menjadi para pendeta arogan dan pongah dengan tetap bersikukuh mengajarkan di masa advent kedua ini bahwa Yesus adalah malaikat-saudara Lucifer, dan karena itu diajarkan oleh para pendeta bahwa tujuan kedatangannya adalah menjadi model ketaatan dan keteladanan pada Allah bagi manusia agar mau menjadi corpus delicti untuk menjadi barang bukti yang membuktikan Lucifer (maksudnya Satan) bersalah-sebab hingga kini Allah tak memiliki barang bukti kalau iblis itu layak dihukum. Yesus sendiri tegas menyatakan bahwa Ia adalah sebagaimana Ia nyatakan dan ajarkan bukan sebagaimana ajaran-ajaran para pendeta tersebut:

Tetapi Aku mempunyai suatu kesaksian yang lebih penting dari pada kesaksian Yohanes, yaitu segala pekerjaan yang diserahkan Bapa kepada-Ku, supaya Aku melaksanakannya. Pekerjaan itu juga yang Kukerjakan sekarang, dan itulah yang memberi kesaksian tentang Aku, bahwa Bapa yang mengutus Aku.-Yohanes 5:36

Bapa yang mengutus Aku, Dialah yang bersaksi tentang Aku. Kamu tidak pernah mendengar suara-Nya, rupa-Nyapun tidak pernah kamu lihat,-Yohanes 5:37

Kalau anda saat ini lebih yakin kalau Yesus adalah malaikat saudaranya si Lucifer yang sebetulnya berpotensi dosa sehingga pada hakekatnya tidak sekudus dipikir Yesus (sehingga ajaran dan para pengajar ini lebih tahu daripada Yesus, dengan kata lain ini adalah para pendeta kurang ajar menyelewengkan ajaran Kitab Suci), maka pertanyaan saya kepada para pendeta yang sedang membawa jemaatnya kedalam NATAL HITAM, kepada Yesus yang manakah anda sedang hantarkan jemaatmu? Apakah anda masih bisa memastikan bahwa anda tidak membawa jemaatmu kedalam situasi maut seperti ini:

Kamu menyelidiki Kitab-kitab Suci, sebab kamu menyangka bahwa oleh-Nya kamu mempunyai hidup yang kekal, tetapi walaupun Kitab-kitab Suci itu memberi kesaksian tentang Aku, namun kamu tidak mau datang kepada-Ku untuk memperoleh hidup itu.- Yohanes 5:39-40

Kalau Yesus hanyalah seorang teladan bagimu untuk menjadi corpus delicti dengan terlebih dahulu mendudukan Yesus hanya kelas malaikat-agar ajaranmu rasional nampaknya-, maka tentu saja pada malam natal  nanti, perayaanmu bukan untuk memberitakan kebenaran bahwa telah datang Juruselamat dunia untuk memberikan hidup bagimu.

Surat Ibrani begitu benderang menyatakan bahwa kelahiran Yesus bukan malaikat yang mengambil rupa manusia. Perhatikan ini:
Karena kepada siapakah di antara malaikat-malaikat itu pernah Ia katakan: "Anak-Ku Engkau! Engkau telah Kuperanakkan pada hari ini?" dan "Aku akan menjadi Bapa-Nya, dan Ia akan menjadi Anak-Ku?"- Ibrani 1:5

Para malaikat tahu bahwa Yesus bukanlah kelas malaikat tetapi Yang Mahamulia, sehingga sebagaimana Bapa harus dihormati oleh segenap penghuni sorga maka demikian Anak:

Dan ketika Ia membawa pula Anak-Nya yang sulung ke dunia, Ia berkata: "Semua malaikat Allah harus menyembah Dia."-Ibrani 1:6

Para malaikat adalah pelayan-pelayan Kristus atau menyembah-Nya sebagaimana terhadap Bapa:
Dan tentang malaikat-malaikat Ia berkata: "Yang membuat malaikat-malaikat-Nya menjadi badai dan pelayan-pelayan-Nya menjadi nyala api."- Ibrani 1:7

Siapakah Dia yang lahir itu? Malaikat atau Anak Allah yang memerintah sebagaimana hanya Allah yang berkuasa memerintah? Perhatikan ini:

Tetapi tentang Anak Ia berkata: "Takhta-Mu, ya Allah, tetap untuk seterusnya dan selamanya, dan tongkat kerajaan-Mu adalah tongkat kebenaran. Engkau mencintai keadilan dan membenci kefasikan; sebab itu Allah, Allah-Mu telah mengurapi Engkau dengan minyak sebagai tanda kesukaan, melebihi teman-teman sekutu-Mu." Dan: "Pada mulanya, ya Tuhan, Engkau telah meletakkan dasar bumi, dan langit adalah buatan tangan-Mu. Semuanya itu akan binasa, tetapi Engkau tetap ada, dan semuanya itu akan menjadi usang seperti pakaian; seperti jubah akan Engkau gulungkan mereka, dan seperti persalinan mereka akan diubah, tetapi Engkau tetap sama, dan tahun-tahun-Mu tidak berkesudahan." Dan kepada siapakah di antara malaikat itu pernah Ia berkata: "Duduklah di sebelah kanan-Ku, sampai Kubuat musuh-musuh-Mu menjadi tumpuan kaki-Mu?"- Ibrani 1:8-13

Ia bukan Allah kelas dua disamping Allah. Hati-hati! Jika ini yang diajarkan pendetamu maka anda sedang mengajarkan keduaan Allah dengan mengintroduksikan Allah kelas utama (Bapa) dan Allah kelas kedua (Anak). Kita memang akan melihat secara nyata sebuah tatanan yang memerintah dan yang menggenapi yaitu Bapa dan Anak, namun konteksnya harus dijelaskan dalam kebenaran ini:
Sebab bukan kepada malaikat-malaikat telah Ia taklukkan dunia yang akan datang, yang kita bicarakan ini. Ada orang yang pernah memberi kesaksian di dalam suatu nas, katanya: "Apakah manusia, sehingga Engkau mengingatnya, atau anak manusia, sehingga Engkau mengindahkannya? Namun Engkau telah membuatnya untuk waktu yang singkat sedikit lebih rendah dari pada malaikat-malaikat, dan telah memahkotainya dengan kemuliaan dan hormat, segala sesuatu telah Engkau taklukkan di bawah kaki-Nya." Sebab dalam menaklukkan segala sesuatu kepada-Nya, tidak ada suatupun yang Ia kecualikan, yang tidak takluk kepada-Nya. Tetapi sekarang ini belum kita lihat, bahwa segala sesuatu telah ditaklukkan kepada-Nya.- Ibrani 2:5-8

Komparasi Kristus dalam Ibrani bukan saja terhadap Malaikat, tetapi kepada Musa, Keimatan Harun, Kurban pada ketentuan perjanjian lama.Ini semua harus dilihat secara utuh mengapa ditemukan Yesus dibandingkan dengan malaikat.Pembandingan dengan malaikat, maka kita akan melihat Yesus yang kehilangan kemuliaannya sehingga sukar untuk melihat ia diperbandingkan dengan Allah sendiri—karena itu dalam injil hanya Yesus yang menarik relasi langsung dengan Bapa dalam sebuah kemuliaan yang bukan identik tetapi memang demikian adanya:
Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran; sebab Ia tidak akan berkata-kata dari diri-Nya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya itulah yang akan dikatakan-Nya dan Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang. Ia akan memuliakan Aku, sebab Ia akan memberitakan kepadamu apa yang diterimanya dari pada-Ku. Segala sesuatu yang Bapa punya, adalah Aku punya; sebab itu Aku berkata: Ia akan memberitakan kepadamu apa yang diterimanya dari pada-Ku."- Yohanes 17:13-15

Anda sedang melihat relasi Roh Kudus-Bapa dan Anak, relasi yang tak mungkin dilakukan malaikat. Sementara Yesus berkata demikian ada konsekuensi yang harus dijalaninya dalam ketaatan ilahi (sebab ini tipe ketaatan sehubungan dengan “Ia berkata kepada mereka: "Inilah perkataan-Ku, yang telah Kukatakan kepadamu ketika Aku masih bersama-sama dengan kamu, yakni bahwa harus digenapi semua yang ada tertulis tentang Aku dalam kitab Taurat Musa dan kitab nabi-nabi dan kitab Mazmur."- Lukas 24:44) sehingga sekalipun taat kosa kata manusia, namun dalam hal ini satu-satunya yang memiliki kuasa (jadi bukan soal punya determinasi atau kegigihan berjuang manusiawi-sebab ini bukan kelas manusia) untuk melakukan ketaatan yang dibutuhkan bukan saja di bumi saat ia di dunia tetapi sementara ia menanti saatnya datang kembali ke dunia ini:

Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya. Karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titikpun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi.- Matius 5:17-18

Karena itulah ia perlu mengalami dan menjalani realitas ini: Engkau telah membuatnya untuk waktu yang singkat sedikit lebih rendah dari pada, jadi ia masuk kedalam dimensi manusia menjadi manusia yang mampu turut merasakan kelemahan dan keputusasaan tetapi mengapa ia tak memiliki potensi dosa, itu hanya dapat ditemukan dalam statement Yesus: satu iota atau satu titikpun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi. Jika Yesus berdusta atau anda meragukan sehingga mengangkat premis: Yesus berpotensi untuk berdosa tetapi sukses hingga mati, maka anda sebetulnya entah Kristen atau seorang penipu. Saya katakan penipu sebab Yesus sama sekali tak pernah bersabda bahwa Ia datang sehubungan Allah punya problem dengan Satan; para rasul pun tidak pernah mengajarkan, bahkan nabi Musa sekalipun tidak. Maka pertanyaan saya: sebetulnya siapakah nabimu? Siapakah rasul-rasulmu? Apakah kitab sucimu? Dan apakah kamu sedang tidak munafik merayakan natal? Atau sedang akan merayakan natal hitam? Hati-hati, jangan mengucapkan nama Tuhan dan kebenaran sabdanya dengan sembarangan hingga melawan bukan saja Anak, tetapi Roh Kudus di dunia ini.

Jadi kalau ditanya, lalu apa yang ditunggu oleh Yesus sehingga tidak datang juga untuk kedua kalinya, hingga kini? Atau apakah yang mungkin menunda Allah membinasakan iblis?Apakah terkait corpus delicti yang belum genap bilangannya? Jawabnya jelas bukan itu sama sekali, tetapi semata-mata karena waktunya ada secara pasti ditetapkan dan itulah yang akan dinantikan Anak untuk satu tujuan definitif:

segala sesuatu telah Engkau taklukkan di bawah kaki-Nya." Sebab dalam menaklukkan segala sesuatu kepada-Nya, tidak ada suatupun yang Ia kecualikan, yang tidak takluk kepada-Nya. Tetapi sekarang ini belum kita lihat, bahwa segala sesuatu telah ditaklukkan kepada-Nya.- Ibrani 2:8


Penutup:
Natal bukan merayakan hari ulang tahun Yesus. Bukan itu! Sebab Ia adalah kekal sebagaimana Allah dan tak bermula sebagaimana Allah tak bermula:

Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.- Yohanes 1:1

Dan bagaimanakah, jikalau kamu melihat Anak Manusia naik ke tempat di mana Ia sebelumnya berada?- Yohanes 6:62

Perayaan natal ada karena Yesus ada dihadirkan sebagai manusia di dunia ini oleh Allah:
Karena itu ketika Ia masuk ke dunia, Ia berkata: "Korban dan persembahan tidak Engkau kehendaki--tetapi Engkau telah menyediakan tubuh bagiku--. Kepada korban bakaran dan korban penghapus dosa Engkau tidak berkenan.- Ibrani 10:5-6


Di atas Ia berkata: "Korban dan persembahan, korban bakaran dan korban penghapus dosa tidak Engkau kehendaki dan Engkau tidak berkenan kepadanya" --meskipun dipersembahkan menurut hukum Taurat--. Ibrani 10:8






Dan karena kehendak-Nya inilah kita telah dikuduskan satu kali untuk selama-lamanya oleh persembahan tubuh Yesus Kristus. Selanjutnya setiap imam melakukan tiap-tiap hari pelayanannya dan berulang-ulang mempersembahkan korban yang sama, yang sama sekali tidak dapat menghapuskan dosa. Tetapi Ia, setelah mempersembahkan hanya satu korban saja karena dosa, Ia duduk untuk selama-lamanya di sebelah kanan Allah, dan sekarang Ia hanya menantikan saatnya, di mana musuh-musuh-Nya akan dijadikan tumpuan kaki-Nya. Sebab oleh satu korban saja Ia telah menyempurnakan untuk selama-lamanya mereka yang Ia kuduskan. Dan tentang hal itu Roh Kudus juga memberi kesaksian kepada kita,- Ibrani 10:10-15
 


Karena itu tak  ada hubungannya dengan corpus delicti, sehingga ajaran menjadi corpus delicti atau menjadi barang bukti yang membantu Bapa membuktikan Iblis salah adalah sebuah pembodohan dan jerat yang menahanmu berjumpa dengan Juruselamatmu. Jelas saya dan anda harus menjadi terang dan harus hidup dalam kebenaran sebagai sebuah keniscayaan tebusan Kristus, tetapi itu semua oleh kuasa Roh Kudus yang menolong saya dan anda mengerjakan keselamatan (yang sudah diterima sempurna), agar apa? Agar saya dan anda berbuah untuk memuliakan Bapa di hadapan manusia di bumi ini saat ini juga. Sebab tak ada kehidupan diciptakan tanpa sebuah karya, satupun juga, untuk memuliakan Bapa, Anak dan Roh Kudus.

Solus Christus
Soli Deo Gloria

No comments:

Post a Comment

Anchor of Life Fellowship , Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri - Efesus 2:8-9