Oleh: Martin Simamora
Dari
Nazareth Ke Sungai Yordan Untuk Menggenapi Kehendak Allah: Dialah Itu!
Perjalanan dan Penantian yang Akbar Di Muka
Bumi
Tiga injil memberikan kesaksian perjalanan Yesus
yang sangat unik ini:
Matius 3:13
|
Markus 1:9
|
Luke 3:21
|
Maka datanglah Yesus dari Galilea ke
Yordan kepada Yohanes untuk dibaptis olehnya.
|
Pada waktu itu datanglah Yesus dari
Nazaret di tanah Galilea, dan Ia dibaptis di sungai Yordan oleh Yohanes.
|
Ketika seluruh orang banyak itu
telah dibaptis dan ketika Yesus juga dibaptis dan sedang berdoa, terbukalah
langit
|
Setidaknya
ada dua hal sangat mendasar mengapa perjalanan ini menjadi sangat unik. Pertama, pada sisi Yesus, ia melakukan perjalanan ini atas kehendaknya sendiri
berdasarkan satu-satunya tujuan yang sudah secara pasti harus digenapi yaitu
menggenapi kehendak Allah; kedua,
pada sisi Yohanes Pembaptis,
ia secara pasti tahu bahwa akan anda seseorang yang sedang melakukan perjalanan
menuju dirinya untuk melakukan sesuatu yang sama sekali ia tidak mengenalnya
dan ia belum pernah membicarakannya. Karena itulah perjalanan Yesus darri
Nazareth di tanah Galilea menuju sungai Yordan merupakan perjalanan Yesus terunik
terkait penggenapan kehendak Allah. Mari kita memperhatikan tabel berikut ini:
Kesaksian tentang Yesus oleh
|
||
Yohanes
Pembaptis
|
Yesus
Kristus
|
|
Aku membaptis kamu dengan air
sebagai tanda pertobatan, tetapi Ia
yang datang kemudian dari padaku lebih
berkuasa dari padaku dan aku tidak layak melepaskan
kasut-Nya. Ia akan membaptiskan kamu dengan Roh Kudus dan dengan api- Matius
3:11
|
Lalu Yesus menjawab, kata-Nya
kepadanya: "Biarlah hal itu
terjadi, karena demikianlah sepatutnya kita menggenapkan seluruh
kehendak Allah." Dan Yohanespun menuruti-Nya.- Matius 3:15
|
Yesus
belum pernah mendengarkan khotbah Yohanes Pembaptis yang dikumandangkannya di gurun mengenai
seorang yang dinantikannya tanpa mengetahui siapakah dia dan bagaimanakah
rupanya.
Matius
3:1-2 Pada waktu itu tampillah Yohanes Pembaptis di padang gurun Yudea dan
memberitakan: Bertobatlah, sebab
Kerajaan Sorga sudah dekat!
Khotbah
seruan pertobatan ini adalah pelayanan pembatisan di sungai Yordan yang
disertai dengan pengakuan dosa. Tetapi sementara ia melakukan pelayanan
pertobatan dan pembatisan, ia juga
mengumandangkan dalam khotbahnya satu sosok yang bukan saja tak termasuk
dalam manusia yang memerlukan pertobatan yang ditandai dengan pengakuan dosa dan
pembaptisan, namun sekaligus dirinya tak layak untuk melepaskan kasutnya.
Yohanes Pembaptis bahkan menyatakan Ia adalah Sang Pembaptis Agung yang lebih
berkuasa. Mari kita memperhatikan tabel berikut ini untuk membantu memahami
situasi yang bukan saja dilematis bagi Yohanes Pembaptis tetapi juga akan
membuatnya mengalami kesukaran yang tak mudah untuk diatasi kala berhadapan
dengan Yesus:
Relasi Pelayanan Yohanes terhadap:
|
|||
Masyarakat luas
|
Pemuka
agama yaitu orang Farisi dan kelompok agama Saduki
|
Yesus
Kristus yang belum pernah dijumpainya dan belum pernah mendengarkan
khotbahnya
|
|
Maka datanglah kepadanya penduduk
dari Yerusalem, dari seluruh Yudea dan dari seluruh daerah sekitar Yordan. Lalu
sambil
mengaku dosanya mereka dibaptis
oleh Yohanes di sungai Yordan.- Matius 3:5-6
|
Tetapi waktu ia melihat banyak orang
Farisi dan orang Saduki datang untuk dibaptis, berkatalah ia kepada mereka:
"Hai kamu keturunan ular beludak.
Siapakah yang mengatakan kepada kamu, bahwa kamu dapat melarikan diri dari
murka yang akan datang? Jadi hasilkanlah
buah yang sesuai dengan pertobatan. Dan janganlah mengira, bahwa kamu
dapat berkata dalam hatimu: Abraham adalah bapa kami! Karena aku berkata
kepadamu: Allah dapat menjadikan anak-anak bagi Abraham dari batu-batu ini! Kapak sudah tersedia pada akar pohon dan
setiap pohon yang tidak menghasilkan buah yang baik, pasti ditebang dan
dibuang ke dalam api.- Matius 3:7-10
|
Aku membaptis kamu dengan air
sebagai tanda pertobatan, tetapi Ia
yang datang kemudian dari padaku lebih berkuasa dari padaku dan aku
tidak layak melepaskan kasut-Nya. Ia akan membaptiskan kamu dengan Roh
Kudus dan dengan api.
|
Relasi pada tabel di atas tersebut menempatkan Yesus yang masih dalam
perjalanan dari Nazaret menuju sungai Yordan menjadi satu-satunya yang sangat
istimewa bukan saja di antara manusia tetapi menunjukan ia tidak datang dari
dunia ini tetapi datang dari Allah sebagaimana ternyatakan pada pernyataannya
ini:
►Lebih berkuasa dari padaku
►Aku tidak layak melepaskan kasut-Nya
►Ia membaptis kamu dengan Roh Kudus dan Api
Relasi semacam ini sebagaimana dinyatakan Yohanes
Pembaptis sendiri:
Yohanes Pembaptis
|
↔
|
Yesus Kristus
|
Yesus Lebih berkuasa
|
||
Aku tidak layak melepaskan kasut-Nya
|
||
Yesus membaptis kamu dengan Roh Kudus dan Api
|
Telah menjadikan perjumpaan Yesus dengan Yohanes
Pembaptis tidak akan pernah dalam
konteks pelayanan Yohanes Pembaptis sebagaimana kepada masyarakat banyak:
Yohanes Pembaptis
|
↔
|
|||||
Maka datanglah kepadanya penduduk dari Yerusalem, dari
seluruh Yudea dan dari seluruh daerah sekitar Yordan. Lalu sambil mengaku
dosanya mereka dibaptis oleh Yohanes di sungai Yordan.- Matius 3:5-6
|
|
|||||
Inilah yang menyebabkan Yohanes Pembaptis ketika berjumpa
dengan Yesus, tidak lagi mampu melanjutkan pelayanan pembaptisan sebagaimana
dilakukannya kepada masyarakat luas:
Matius 3:14 Tetapi Yohanes
mencegah Dia, katanya: "Akulah yang perlu dibaptis oleh-Mu, dan Engkau yang datang kepadaku?"
Yohanes berkata kepada Yesus:
|
Sebab Yohanes sebelumnya telah bekata
|
Akulah yang perlu dibaptis oleh-Mu
|
●Yesus Lebih berkuasa
●Aku tidak layak melepaskan kasut-Nya
●Yesus membaptis kamu dengan Roh Kudus dan Api
|
Yesus datang memang bukan karena ia telah mendengarkan
khotbah Yohanes Pembaptis, sebab ia datang untuk sebuah tujuan yang pasti dan
definitif. Pun pada sisi Yohanes Pembaptis, ia juga mengenali Yesus terkait
siapakah ia sebelum ia sendiri berjumpa dengannya bahwa ia bukan termasuk yang
membutuhkan pertobatan dan mengakui dosanya, sebaliknya Ia lebih berkuasa,
kasut-Nya pun tak layak untuk dilepaskannya, dan karena Ia adalah Sang
Pembaptis Agung maka dirinyalah yang perlu dilayaninya, bukan Yesus kepadanya.
Yohanes tak mengerti dan belum memahami jika kedatangan Yesus kepadanya memang
bukan perjalanan untuk melakukan pertobatan dan pengakuan dosa, tetapi untuk
menggenapi kehendak Allah. Kehendak Allah yang hanya akan tergenapi jika Yesus
tunduk kepada kehendak Allah dan Yohanes Pembaptis mau mentaati Ia yang
dikatakannya sebagai lebih berkuasa. Perhatikan catatan injil berikut ini:
Matius 3:15 Lalu Yesus menjawab, kata-Nya kepadanya:
"Biarlah hal itu terjadi,
karena demikianlah sepatutnya kita
menggenapkan seluruh kehendak Allah." Dan Yohanespun menuruti-Nya
Kedatangan Yesus beserta dengan apakah yang menjadi
tujuannya telah mengkonfrontasi pikiran manusia, apakah maksudnya? Yesus
berpikir bahwa dirinyalah yang membutuhkan pembaptisan Yesus, tetapi mengapa
Yesus malah sebaliknya mendatanginya dan
memintanya untuk melakukan apa yang seharusnya dilakukannya. Yesus menyatakan
bahwa hal tersebut harus terjadi sebagai sebuah penggenapan seluruh kehendak Allah.
Terhadap Yohanes Pembaptis kita harus mengetahui bahwa ia
sendiri telah menerima firman yang begitu spesifik untuknya sebagai sebuah
tanda mengapa Dia yang akan datang kepadanya memang harus dipandangnya dengan
penuh penghormatan dan kegentaran akan kemuliaan yang dimilikinya. Perhatikan
ini:
Yohanes 1:33 Dan akupun
tidak mengenal-Nya, tetapi Dia, yang
mengutus aku untuk membaptis dengan air, telah berfirman kepadaku: Jikalau
engkau melihat Roh itu turun ke atas seseorang dan tinggal di atas-Nya, Dialah
itu yang akan membaptis dengan Roh Kudus.
Namun, sekalipun demikian, bagi Yohanes Pembaptis untuk
memenuhi permintaan Yesus bukanlah perkara ringan sebab ia sendiri yang telah
diutus Bapa untuk melakukan baptisan air, harus juga melaksanakan tugas
terakbar bagi seorang nabi perjanjian lama terakhir yaitu menyatakan bahwa
benar Yesus adalah Mesias yang dijanjikan itu sebagaimana Nabi Yesaya sendiri
telah menuliskannya tentang dirinya dan hubungannya dengan Mesias yang
dijanjikan itu:
Matius 3:3 Sesungguhnya dialah yang dimaksudkan nabi Yesaya ketika ia berkata: "Ada suara orang yang berseru-seru di padang
gurun: Persiapkanlah jalan untuk
Tuhan, luruskanlah jalan bagi-Nya."
Firman yang berbunyi Jikalau
engkau melihat Roh itu turun ke atas seseorang dan tinggal di atas-Nya, Dialah
itu yang akan membaptis dengan Roh Kudus telah tergenapi,setelah Yohanes
Pembaptis mentaati perintah Yesus yang merupakan jalan menuju penggenapan
seluruh kehendak Allah:
Matius 3:16:17 Sesudah dibaptis, Yesus segera keluar dari
air dan pada waktu itu juga langit terbuka dan Ia melihat Roh Allah seperti burung merpati turun ke atas-Nya, lalu
terdengarlah suara dari sorga yang mengatakan: "Inilah Anak-Ku yang
Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan."
Penantian dan penantian
yang akbar itu, pada akhirnya
telah menemukan penggenapannya dalam sejarah dunia ini-apa yang menjadi
kehendak Bapa di sorga telah tergenapi secara sempurna tanpa cela di bumi ini
oleh Anak Allah. Perhatikan penjelasan injil Yohanes berikut ini:
Yohanes 1:33-34 Dan Yohanes memberi kesaksian, katanya:
"Aku telah melihat Roh turun dari langit seperti merpati, dan Ia tinggal
di atas-Nya. Dan akupun tidak mengenal-Nya, tetapi Dia, yang mengutus aku untuk
membaptis dengan air, telah berfirman kepadaku: Jikalau engkau melihat Roh itu
turun ke atas seseorang dan tinggal di atas-Nya, Dialah itu yang akan membaptis
dengan Roh Kudus. Dan aku telah melihat-Nya dan memberi kesaksian: Ia inilah Anak Allah."
Relasi Yohanes Pembaptis terhadap Yesus Kristus kini
menjadi begitu jernih dan menjelaskan mengapa ia sebelumnya berkata kepada yang
tidak dikenalnya itu sebagai:
●Yesus Lebih berkuasa
●Aku tidak layak melepaskan kasut-Nya
●Yesus membaptis kamu dengan Roh Kudus dan Api
Karena Yesus adalah Anak Allah-bahwa Ia datang dari Allah sebagai satu-satunya yang
berkuasa dan berdaulat untuk menggenapi seluruh kehendak Allah di bumi
sebagaimana di sorga.
Ketakbercelaan Yesus Berdasarkan Taurat dan
Ketetapan Allah: Anak Allah yang Berkuasa
Mari kita memperhatikan penjelasan Yesus Sang Mesias
terkait peristiwa di sungai Yordan dan relasinya dengan Yohanes Pembaptis:
Matius 21:23-27 Lalu Yesus masuk ke Bait Allah, dan ketika Ia mengajar di situ, datanglah imam-imam kepala serta tua-tua bangsa
Yahudi kepada-Nya, dan bertanya: "Dengan kuasa manakah Engkau melakukan hal-hal itu? Dan siapakah yang memberikan kuasa itu
kepada-Mu?" Jawab Yesus kepada mereka: "Aku juga akan mengajukan
satu pertanyaan kepadamu dan jikalau kamu memberi jawabnya kepada-Ku, Aku akan
mengatakan juga kepadamu dengan kuasa manakah Aku melakukan hal-hal itu. Dari manakah baptisan Yohanes? Dari sorga atau dari manusia?" Mereka
memperbincangkannya di antara mereka, dan berkata: "Jikalau kita katakan:
Dari sorga, Ia akan berkata kepada kita: Kalau begitu, mengapakah kamu tidak
percaya kepadanya? Tetapi jikalau kita katakan: Dari manusia, kita takut kepada
orang banyak, sebab semua orang
menganggap Yohanes ini nabi." Lalu mereka menjawab Yesus: "Kami
tidak tahu." Dan Yesuspun berkata kepada mereka: "Jika demikian, Aku
juga tidak mengatakan kepadamu dengan kuasa manakah Aku melakukan hal-hal
itu."
Sejak baptisan Yohanes Pembaptis yang merupakan
penggenapan seluruh kehendak Allah di
dalam dan melalui Yesus Kristus, Ia telah dikenal sebagai orang yang penuh
kuasa. Dan kuasa yang bekerja pada Yesus
ini, jelas sekali begitu membedakannya dari siapapun juga, sehingga memunculkan
dua pertanyaan yang mahapenting:
Pertama: dengan kuasa manakah Engkau melakukan hal-hal itu?
Kedua: siapakah yang memberikan kuasa itu kepada-Mu?
Menjawab pertanyaan tersebut, Yesus tidak menjawabnya
secara langsung melalui sebuah pertanyaan yang jawabannya akan menjawab dua
pertanyaan maha penting tersebut. Beginilah Yesus menjawab:
"Aku juga akan mengajukan satu pertanyaan kepadamu
dan jikalau kamu memberi jawabnya kepada-Ku, Aku akan mengatakan juga kepadamu
dengan kuasa manakah Aku melakukan hal-hal itu. Dari manakah baptisan Yohanes? Dari
sorga atau dari manusia?"
Yesus menautkan dirinya dengan nabi perjanjian lama
terakhir untuk menjelaskan atau menjawab pertanyaan imam-imam kepala serta
tua-tua bangsa Yahudi di Bait Allah yaitu: Yohanes Pembaptis. Siapapun yang
menjawab asal baptisan Yohanes, juga
akan menjawab dengan kuasa manakah dan siapakah yang memberi kuasa untuk
melakukan hal-hal yang ajaib tersebut. Dan daripada mengakui kebenaran, bagi
mereka lebih mengatakan tidak tahu sehingga tidak akan keluar dari mulut mereka
pengakuan dan juga tidak akan keluar penghujatan dari mulut mereka terhadap
seorang nabi yang kenabiannya telah diakui oleh masyarakat luas: nabi Yohanes.
Penautan diri Yesus dengan nabi perjanjian lama terakhir
yaitu Yohanes Pembaptis memang
membuatnya sekaligus menggenapi ketetapan taurat dan Allah terkait mesias dan kemesiasan
itu sendiri secara divinitas dan membuat siapapun harus melihat bahwa
kemesiasan pada diri Yesus juga dideklarasikan oleh seorang nabi yang tujuan
kedatangannya sendiri telah dituliskan oleh nabi Yesaya untuk menyambut dan melayani Mesias itu. Mari perhatikan
pendeklarasian Yohanes Pembaptis bahwa benar Yesus Kristus adalah Mesias yang
memenuhi penggenapan mesianik yang penantiannya begitu akbar bagi manusia:
Kesaksian Nabi Yohanes Pembaptis terkait kemesiasan Yesus yang telah
dinantikan penggenapannya
|
|
Dan Yohanes memberi kesaksian, katanya: "Aku telah melihat Roh turun dari
langit seperti merpati, dan Ia tinggal di atas-Nya. Dan akupun tidak
mengenal-Nya, tetapi Dia, yang mengutus aku untuk
membaptis dengan air, telah berfirman kepadaku: Jikalau
engkau melihat Roh itu turun ke atas seseorang dan tinggal di atas-Nya,
Dialah itu yang akan
membaptis dengan Roh Kudus. Dan aku telah melihat-Nya dan memberi kesaksian: Ia inilah Anak Allah."-
Yohanes 1:32-34
|
Soli Deo Gloria
No comments:
Post a Comment