Astrid Sihombing
Sebaiknya
membaca dahulu “Sempurna Seperti Bapa” Bagian Pertama untuk dapat memahami Bagian kedua ini,
sehingga dapat dimengerti dengan baik. Selamat membaca.
BAGAIMANA
DAN KAPANKAH KITA SEMPURNA
Untuk dapat menjadi
anak anak Bapa di Sorga (ayat 45), maka kita harus memenuhi standar dan nilai
hidup yang “lebih benar” dari ahli ahli Taurat dan orang Farisi.
Dalam pengertian ini
menjadi sempurna adalah suatu perjuangan segenap hidup kita sampai pada titik
kita bisa mencapai keberadaan menjadi anak anak Bapa (ayat 45), dan apabila
pada akhirnya perjuangan kita sanggup dan berhasil memenuhi ayat 45 tersebut,
maka barulah kita bisa masuk kedalam Kerajaan Sorga (ayat 20). Proses menjadi
sempurna untuk menjadi anak anak Bapa dalam konteks ini adalah perjuangan dari
diri sendiri untuk mencapai nya.
Pertanyaan paling
mendasar…apakah hal itu mungkin bisa kita raih?? Standar yang ditetapkan Tuhan
Yesus untuk menjadi anak Allah atau menjadi sempurna sangatlah mustahil. Untuk
yang mempercayainya saya ucapkan selamat berjuang dan semoga berhasil.
Hal ini sebenarnya
sebangun dengan apa yang Tuhan Yesus katakan dalam Lukas 13:24 : “Berjuanglah
untuk masuk melalui pintu yang sesak itu! Sebab Aku berkata kepadamu: Banyak
orang berusaha untuk masuk, tetapi TIDAK AKAN DAPAT.”
Kalau kita cermati
dengan teliti sesungguhnya perjuangan menjadi sempurna untuk menjadi anak Allah
adalah perjuangan yang tidak akan mungkin berhasil, karena memang dalam Pasal 5
ini sejak awal Tuuhan Yesus nengajarkan Ucapan Bahagia, Menjadi Garam dan
Terang Dunia, serta Menjadi Sempurna seperti Bapa semuanya adalah proses yang
didasari karena KITA SUDAH BERELASI DENGAN ALLAH. Kita sudah menjadi AnakNya
terlebih dahulu barulah bisa masuk dalam proses menjadi sempurna seperti Bapa
kita dan bukan sebaliknya. Kita menjadi Garam dan Terang dahulu barulah bisa
menjadi asin dan mengasinkan serta menerangi dan bukan sebaliknya. Siapa kita
barulah bisa menentukan apa yang kita lakukan. Dilahirkan kembali dahulu
sebagai anak Allah barulah kita bisa hidup menjadi anakNya.
Oleh sebab itu ayat
48 ini ditujukan bukan kepada mereka yang belum menjadi anak-anakNya, tetapi
tuntutan menjadi sempurna ini ditujukan kepada mereka yang SUDAH menjadi
anakNya. Kalimat “sama seperti Bapamu yang di Sorga” adalah menunjukan bahwa
menjadi sempurna itu adalah tuntutan terhadap anak anakNya. Siapakah anak
anakNya?
SIAPAKAH
ANAK ANAK BAPA DI SORGA
Sesuai dengan Yohanes
1:12 yang dimaksud anak anakNya adalah mereka yang percaya dalam namaNya, yaitu
nama Anak Tunggal ALLAH. (Yohanes 3:16-18).
Seseorang yang belum
dilahirkan kembali menjadi anakNya tidak akan mungkin bisa melihat Kerajaan
Allah apalagi memasukinya (Yohanes 3:3,4), dan hanya merEka yang sudah memiliki
benih ilahi dalam dirinya (I Yohanes 3:9) dapat disebut sebagai anak Bapa
sehingga dapat masuk dalam proses mengambil bagian dalam kekudusanNya (Ibrani
12:10).
Dengan demikian
perjuangan menjadi sempurna itu adalah perjuangan setelah kita menjadi anak
anak Allah dan bukan perjuangan untuk menjadi anak anak Allah. Menjadi anak
anak Allah bukanlah suatu pencapaian tetapi anugerah melalui kelahiran kembali,
namun untuk menjadi sempurna itu adalah perjuangan sebagai anak anak Allah.
STANDAR
MENJADI SEMPURNA SEPERTI BAPA
Sudah dijelaskan
bahwa menjadi sempurna seperti Bapa bukanlah dalam arti Kesempurnaan Bapa itu
menjadi tujuan dari perjuangan kita dalam berbuat baik, karena memang
Kesempurnaan Bapa bukanlah hasil dari suatu proses Dia menjadi Sempurna, tetapi
KesempurnaanNya adalah Hakekat DiriNya sendiri. Karena Bapa adalah Sempurna
maka kita sebagai anak anakNya hendaklah juga “menjadi” sempurna. Itu adalah
“teleios”.
Lalu kalau bukan
Kesempurnaan Bapa yang menjadi tujuan proses kita dalam menjadi sempurna
(karena Kesempurnaan Bapa bukan hasil dari suatu proses) siapakah yang menjadi standar
kesempurnaan yang sedang kita kerjakan ini?
Seluruh Perjanjian
Baru menegaskan bahwa proses kita menjadi sempurna harus kita tujukan kepada
Tuhan Yesus.
Menjadi Seperti Tuhan
Yesus lah tujuan akhir dari proses kita menjadi sempurna. Mengapa? Karena
memang Tuhan Yesus adalah Allah Anak yang telah menjadi sama seperti kita agar
kita sebagai manusia baru dapat peluang menjadi sempurna seperti Dia.
Theologia Ortodox
menyebutnya “theosis”, yaitu suatu proses yang kita alami untuk dapat menjadi
sama seperti Tuhan Yesus dimana kita memiliki benih ilahi saat dilahirkan
kembali (I Yohanes 3:9) untuk kemudian di tumbuh kembangkan terus menerus
melalui ketaatan kita sampai kita disempurnakan olehNya. Itu adalah proses
menjadi sempurna sampai disempurnakanNya.
Pertanyaannya
sekarang adalah kapankah kita mencapai Sempurna seperti Tuhan Yesus? Apakah
dimungkinkan saat kita masih hidup didunia ini? Ataukah nanti setelah masuk
dalam Surga proses menjadi Sempurna masih terus berjalan?
KAPANKAH
KITA SEMPURNA?
Paulus menulis dalam
I Korintus 13:10: “Tetapi jika yang sempurna tiba, maka yang tidak sempurna itu
akan lenyap.”
Dalam ayat ini dengan
tegas dinyatakan bahwa apabila “teleios” (yang sempurna) telah tiba (mencapai
tujuannya), maka “meros” (a part : tidak sempurna) akan lenyap.
Kata “meros” (bagian,
belahan, pecahan) adalah lawan kata dari “teleios” (lengkap, tidak terbelah
dua), yang sengaja digunakan oleh Paulus untuk menjelaskan bahwa pengetahuan,
pengenalan dan “proses” kita untuk “menjadi” sempurna akan berhenti karena
memang telah “sampai ujungnya” atau telah “lengkap”. Hal ini menunjuk bahwa
proses menjadi Sempurna akan berhenti setelah kita mencapainya. Kapankah itu?
Rasul Yohanes menulis
dalam I Yohanes 3:2 : “Saudara saudaraku yang kekasih, sekarang kita adalah
anak anak Allah, tetapi belum nyata kelak; akan tetapi kita tahu, bahwa apabila
Kristus menyatakan DiriNya, KITA AKAN MENJADI SAMA SEPERTI DIA, sebab KITA AKAN
MELIHAT DIA DALAM KEADAANNYA YANG SEBENARNYA. “
Dalam teks ini dengan
tegas dan gamblang Rasul Yohanes menyatakan bahwa menjadi sama seperti Tuhan
Yesus adalah perjuangan sebagai anak anak Allah, dan bukan perjuangan menjadi
anak Allah.
Kata SEKARANG
menunjukan bahwa keberadaan anak Allah harus sudah dimiliki dahulu sambil kita
“menantikan” pernyataan Tuhan Yesus dalam keadaan yang sebenarnya. Ini tentunya
menunjuk pada kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kalinya, dimana Dia akan datang
dalam kemuliaanNya sepenuh sebagai Anak Tunggal Bapa.
Ditegaskan oleh Rasul
Yohanes bahwa “kelak”, yaitu ketika kita telah melihat Tuhan Yesus dalam
keadaan yang sebenarnya pada saat kedatanganNya kedua kalilah kita akan dapat
menjadi sama seperti Dia.
Jadi bohong besarlah
kalau ada pengajaran yang memberikan harapan palsu kepada orang Kristen bahwa
dengan berjuang kita akan bisa Sempurna Seperti Bapa; seolah seolah hidup
sempurna dapat dicapai pada saat kita masih hidup di dunia ini. Alkitab sama
sekali tidak mengajarkan demikian.
Jadi kapankah kita
bisa sempurna? Jawabannya adalah pada saat kita melihat Tuhan Yesus dengan
keberadaanNya secara penuh sebagai Anak Allah Yang Maha Kuasa.
Jikalau sempurna
seperti Tuhan Yesus adalah angka 100, dan ketika kita masih hidup berjuang
berbuat baik hanya sampai angka 50 atau 60, maka kelak disaat kita bertemu dan
melihat Tuhan Yesus dalam keberadaanNya kita menjadi di-seratus-kan.
Bagaimana caranya?
Saya tidak tahu caranya Allah seperti apa, tetapi itu yang Alkitab ajarkan.
Kita akan menjadi sempurna seperti Tuhan Yesus pada saat kita melihat Dia dalam
keadaan yang sebenarnya, tentunya saat itu kita belum sempurna melainkan
disempurnakan atau dijadikan sempurna.
Pengajaran Alkitab
tentang kesempurnaan seperti Bapa, yaitu dalam pengertian menjadi seperti Tuhan
Yesus adalah suatu pertandingan hidup bagi semua anak anak Allah, yaitu mereka
yang memiliki “benih ilahi” dan “potensi ilahi” untuk di tumbuh kembangkan
sampai kita disempurnakan. Ini adalah suatu perjalanan hidup anak anak Allah
yang sangat menantang dan menggairahkan yang semuanya dikerjakan dalam
anugerahNya. Kerja keras, berbuat baik, hidup dalam kebenaran semuanya harus
merupakan implementasi dari kodrat ilahi kita sebagai anak Allah dan bukan
supaya menjadi anak Allah. Selamat menuju
sempurna seperti Tuhan Yesus.
No comments:
Post a Comment