F O K U S

Nabi Daud Tentang Siapakah Kristus

Ia Adalah Seorang Nabi Dan Ia Telah   Melihat Ke Depan Dan Telah Berbicara Tentang Kebangkitan Mesias Oleh: Blogger Martin Simamora ...

0 Hiduplah Secara Bijak: Tebuslah Waktu! (2 selesai)


Oleh: P.A.

Apakah Anda Mempergunakan Waktu, “Waktu Hidupmu?”
Embed from Getty Images

Kata WAKTU (Yunani=Kairos) lebih baik diterjemahkan PELUANG dan merujuk pada sebuah periode waktu yang telah pasti dan definitif dimana sesuatu dapat diselesaikan sehingga tidak dapat diselesaikan setelah waktunya berlalu. Gagasan kairos bukan “waktu jam/clock time” (Yunani=Kronos) tetapi  merujuk pada semacam “kesempatan-kesempatan kerajaan.” Wuest menyatakan lebih lanjut bahwa gagasan Paulus bukan untuk mempergunakan waktu dalam cara terbaik yang dapat kita upayakan, bahwa apa yang yang seharusnya kita lakukan dalam maksud tidak menyia-nyiakannya, tetapi mempergunakan keunggulan melekat pada PELUANG-PELUANG yaitu menghadirkan dirinya sendiri bagi kita. Bacalah terus untuk mendapatkan gambaran utuhnya.

Waktu atau peluang untuk menghasilkan buah adalah MUSIM semi (kairos) yang mana pohon menghasilkan buah, sangat berbeda dengan akhir musim gugur, ketika tidak akan ada sama sekali pohon berbuah. Dan karenanya kairos adalah waktu dimana Allah mengalokasikan pada setiap orang percaya untuk menghasilkan buah bagi mereka sendiri “buah rohani.” Kebenaran ini memanggil kita untuk “Merebut Hari Tersebut” (Carpe Diem) karena “Waktu pergi berlalu” (Tempus fugit). Sebagaimana dikemukakan Horace Mann: “Kehilangan kemarin, di suatu tempat  di antara matahari terbit dan matahari terbenam, dua waktu emas, masing-masing waktu tersebut memiliki rangkaian enam puluh berlian menit. Tidak ada hadiah yang ditawarkan, karena 60 menit itu akan berlalu selama-lamanya.” Kairos menggambarkan waktu terbaik untuk melakukan sesuatu, momen ketika situasi melingkupinya paling pas. Kairos dapat berupa sebuah momen atau sebuah musim, tetapi selalu merujuk pada waktu-waktu spesifik dimana peluang dalam  keadaan matang, oleh sebab itulah ketika waktu berlalu, demikian juga peluangnya-“peluang hanya mengetuk satu kali.”

Kata PELUANG/OPPORTUNITY berasal dari bahasa Latin “ob portu”. Dalam era kuno sebelum ada pelabuhan-pelabuhan  laut moderen seperti sekarang ini, kapal-kapal laut harus menanti waktu/saat berombak yang berbahaya untuk berlalu pergi sebelum kapal-kapal  sandar dermaga secara aman. Jadi “OB PORTU”, digambarkan sebagai kapal menantikan waktu UNTUK BERLABUH,” siap untuk merebut momen krusial ketika  kapal dapat melayari perairan laut berombak yang telah aman ke dermaga. 

0 Tantangan Gereja Dalam Menghadapi Ajaran-Ajaran Menyimpang (2)


Oleh: Martin Simamora

Rasul Paulus: “Aku tahu, bahwa sesudah aku pergi, serigala-serigala yang ganas akan masuk ke tengah-tengah kamu dan tidak akan menyayangkan kawanan itu” (Kisah Para Rasul 20:28)
Embed from Getty Images

Serigala-Serigala Ganas Namun Tidak Mudah Dikenali
Penyesat dan penyesatan itu sendiri tidak pernah dianggap sebagai problem ringan dalam pandangan gereja mula-mula, aplagi  dipandang semacam demokrasi dalam pluralisme ajaran-ajaran dalam dunia Kristen. sejak era gereja purba. Para rasul pada pertumbuhan dan perkembangan Kristen perdana memiliki tanggungjawab penggembalaan yang tak main-main dalam menjaga kesehatan dan kemurnian iman jemaat Tuhan dengan bukan saja teladan hidup dan praktik iman yang benar dan kudus tetapi memberikan pondasi yang kudus yaitu ajaran-ajaran Kristen yang membawa mereka kepada pengenalan Kristus sebagai satu-satunya sumber keselamatan dari Allah bagi manusia. Mengajar mereka agar semakin bertumbuh dan dewasa. Pertumbuhan dan kedewasaan dalam iman di sini bukan saja soal karakter yang memuliakan Tuhan, namun juga mutlak bertumbuh dan makin dewasa dalam soal ajaran, perhatikan misal nasihat ini: Tentang hal itu banyak yang harus kami katakan, tetapi yang sukar untuk dijelaskan, karena kamu telah lamban dalam hal mendengarkan. Sebab sekalipun kamu, ditinjau dari sudut waktu, sudah seharusnya menjadi pengajar, kamu masih perlu lagi diajarkan asas-asas pokok dari penyataan Allah, dan kamu masih memerlukan susu, bukan makanan keras. Sebab barangsiapa masih memerlukan susu ia tidak memahami ajaran tentang kebenaran, sebab ia adalah anak kecil. Tetapi makanan keras adalah untuk orang-orang dewasa, yang karena mempunyai pancaindera yang terlatih untuk membedakan yang baik dari pada yang jahat. (Ibrani 5:11-14).

Apakah pentingnya jemaat atau orang-orang Kristen memiliki ajaran-ajaran yang mendewasakan, sehingga mereka semakin kokoh dalam iman terkait ajaran? Karena salah satu problem yang paling menghancurkan kesehatan  dan kekudusan iman adalah ajaran-ajaran yang cemar. Ajaran-ajaran yang nampaknya spiritual, nampaknya kudus, nampaknya membawa ketaatan kepada perintah-perintah kudus, tetapi pada faktanya bukan ajaran yang diteruskan oleh para rasul Yesus Kristus. Seperti pada bagian sebelumnya, saya sudah tunjukan mengapa segala ajaran harus diujikan pada apa yang telah diajarkan dan diteruskan oleh para rasul dalam terang Roh Kudus.
Anchor of Life Fellowship , Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri - Efesus 2:8-9