F O K U S

Nabi Daud Tentang Siapakah Kristus

Ia Adalah Seorang Nabi Dan Ia Telah   Melihat Ke Depan Dan Telah Berbicara Tentang Kebangkitan Mesias Oleh: Blogger Martin Simamora ...

0 Tinjauan Pengajaran Pdt. Dr.Erastus Sabdono “Keselamatan Diluar Kristen” (1P)



Oleh: Martin Simamora


Bacalah lebih dulu bagian1”O”

Penghakiman menurut atau berdasarkan perbuatan manusia itu sendiri, sudah saya paparkan pada bagian 1D. Namun, saya telah memutuskan akan tetap menjelaskannya, ini memang sebuah resiko pengulasan yang begerak berdasarkan dinamika siapa yang sedang saya tinjau, cara ini bukan yang ideal pada aspek kesistematikaan, tetapi berguna atau bernilai  untuk meraba jiwa atau karakter utama pengajaran si pengajar, dalam hal ini pendeta Dr.Erastus Sabdono. Saya dapat katakan paragraf 13 ini bersentralkan pada penghakiman menurut perbuatan, jika melihat  teks-teks firman yang ditautkannya dan bagaimana ia menggunakannya untuk mendukung pengajarannya, dalam sebuah cara yang sedemikian rupa. Saya sudah memulainya dari Kejadian 4:7, dan kini menyentuh Roma 2:6, sebagaimana terdapat  dalam bagian penjelasannya: “... .Itulah sebabnya ada penghakiman dimana setiap orang harus dihakimi menurut perbuatan, yaitu mereka yang tidak mendengar Injil (Rom 2:6; 1 Pet 1:17; Wah 20:12 dan lain sebagainya).” Sambil tetap mengingat bahwa gagasan megah yang diusungnya:“Pola Lain Keselamatan” [bagian 1B] sebagai terbuka, dan dikatakan olehnya, sebagai dianjurkan oleh kitab suci,  hal yang  untuk ke sekian kalinya digaungkan pada pembuka paragraf ini: “Apakah berarti di dalam agama lain tidak ada kebaikan? Tentu ada juga,..
Mari kita membaca:
 Roma 2:6 “Ia akan membalas setiap orang menurut perbuatannya


Pada  tinjauan bagian 1D, saya sudah  memaparkan  bahwa penghakiman menurut perbuatan memang ada dan alkitabiah, namun sama sekali tidak memberikan gagasan akan adanya pola lain keselamatan.  

0 Tinjauan Pengajaran Pdt. Dr.Erastus Sabdono “Keselamatan Diluar Kristen” (1”O”)



Oleh: Martin Simamora

Bacalah lebih dulu bagian 1N
Paragraf 13, merupakan bagian sangat krusial, oleh sebab ini termasuk pilar tinggi menjulang yang sedang dipakubumikan oleh pendeta Erastus Sabdono, sebagai salah satu fondasi  pengajaran “pola lain keselamatan” [ bacalah tinjauan bagian 1B]. Sebuah upaya yang sayangnya sangat rapuh dan luar biasa labil. Mari terlebih dahulu membaca paragraf tersebut:

"Apakah berarti di dalam agama lain tidak ada kebaikan? Tentu ada juga, tetapi kebaikan yang mereka pahami dan miliki pasti tidak sama dengan kebaikan sempurna seperti yang ditunjukkan oleh Tuhan Yesus. Bila demikian apakah berarti kebaikan tersebut tidak bernilai sama sekali di hadapan Tuhan? Tentu bernilai atau diperhitungkan oleh Tuhan. Itulah sebabnya ada penghakiman dimana setiap orang harus dihakimi menurut perbuatan, yaitu mereka yang tidak mendengar Injil (Rom 2:6; 1 Pet 1:17; Wah 20:12 dan lain sebagainya). Harus juga diingat bahwa dalam perjanjian lama kita menemukan orang-orang yang walaupun tidak sempurna seperti Bapa tetapi memiliki kebaikan moral yang menakjubkan. Bahkan Kain sendiri, si pembunuh manusia pertama sebenarnya juga masih bisa berbuat baik kalau ia mau (Kej 4:7). Tetapi ia memilih berbuat jahat."

Pada bagian 1L, bagian 1M, dan 1N, telah saya paparkan bahwa  pada hakikatnya manusia tidak memiliki kebaikan. Yesus berkata: “hanya Allah yang baik [sebagaimana sudah saya paparkan pada bagian1L; juga, bacalah "Aksi Sepihak Allah"]. Apapun yang dapat dikatakan sebagai baik dalam norma umum dan moralitas yang telah disepakati oleh masyarakat manusia pada konteks budaya masing-masing, tidak menunjukan bahwa manusia pada hakikatnya baik. Perhatikan, ada 2 elemen di sini: pertama: manusia-manusia memang dapat berbuat baik dan itu merupakan sebuah keotentikan dalam  norma umum dan moralitas yang  disepakati oleh masyarakat manusia pada konteks budaya masing-masing, dan kedua:  fakta budaya luhur [juga dalam konteks nilai budaya manusia] itu, tidak sama sekali menunjukan bahwa pada hakekatnya, manusia itu baik. Itu hal yang harus dipahami dengan pernyataan Yesus: “Tak seorangpun yang baik selain dari pada Allah saja.”
Anchor of Life Fellowship , Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri - Efesus 2:8-9