Oleh: Martin Simamora
Karena Kuasa IlahiNya Telah Menganugerahkan (2)
Bacalah lebih dulu bagian 1
Sementara
Petrus sangat menekankan kemegahan dan kemuliaan kasih karunia dan kebergantungan
total setiap orang percaya kepada kasih
karunia, tak berarti dia memandang persoalan
pertumbuhan atau kedewasaan orang
percaya untuk merefleksikan kebenaran kasih karunia yang bekerja di dalam diri orang percaya
sebagai sebuah persoalan yang selesai dengan sendirinya atau dengan kata lain:
sama sekali Petrus tidak pernah mengatakan bahwa kasih karunia membuat seorang
Kristen tidak akan lagi mengalami masalah-masalah kedagingan yang masih mendera
setiap diri orang percaya dimana orang percaya sekalipun telah mengambil bagian
dalam kodrat ilahi tetap harus berjuang menaklukan masalah yang masih tersisa itu. Pada titik inilah kerap
dipersengketakan: (1)apakah orang percaya
itu melakukan perjuangan olehnya sendiri? dan (2)apakah efektifitas dan konsistensi perjuangannya turut menentukan
efektifitas, kepastian dan bahkan kelanggengan keselamatannya hingga ke sorga?
Dengan kata lain grafik gagal sukses
perjuangan melawan kedagingan mencerminkan fluktuasi kepastian keselamatanmu
sendiri, telah menjadi pandangan yang
menggugat kemuliaan dan kekuatan kasih karunia keselamatan yang datang dari
Tuhan.
Kita, pada
bagian ini, dalam cara yang pokok, akan melihat bahwa kebergantungan total pada kasih karunia
justru membuat setiap orang percaya memiliki 2 hal yang sekaligus menyanggah 2
pandangan diatas tadi, yaitu pada faktanya: (1)sumber daya atau kekuatan orang percaya bersumber dari Tuhan dan dengan
demikian andal, dan (2) karena itu memberikan penjaminan yang kokoh, andal dan ilahi baginya untuk penuh
keyakinan menaklukan kedagingan-kedagingannya
waktu demi waktu, hari demi hari dan dalam setiap momen tanpa perlu
berputus asa atau frustrasi akan kegagalan-kegagalan dalam kehidupan di
dunia yang penuh dengan tantangan,
kesukaran dan godaan sekaligus di dalam keterbatasan orang percaya di dalam
tubuh dagingnya (bandingkan dengan 1 Korintus 10:13, 2 Petrus
2:9).
Dan Petrus
menyatakan hal ini dalam sebuah statement yang teramat kokoh: