F O K U S

Nabi Daud Tentang Siapakah Kristus

Ia Adalah Seorang Nabi Dan Ia Telah   Melihat Ke Depan Dan Telah Berbicara Tentang Kebangkitan Mesias Oleh: Blogger Martin Simamora ...

Showing posts with label Ketekunan Orang Pecaya. Show all posts
Showing posts with label Ketekunan Orang Pecaya. Show all posts

0 Ketabahan Orang-Orang Kudus dan Kemurnian Injil - Bagian 4


Bacalah terlebih dahulu bagian1 di sini  , bagian 2 di sini dan bagian 3 di sini



Oleh :  Bob Deffinbaugh, Th.M






Doa, Kemurnian, dan Pekabaran Injil
2 Tesalonika 3:1-3




(1) Selanjutnya, saudara-saudara, berdoalah untuk kami, supaya firman Tuhan beroleh kemajuan dan dimuliakan, sama seperti yang telah terjadi di antara kamu, (2) dan supaya kami terlepas dari para pengacau dan orang-orang jahat, sebab bukan semua orang beroleh iman.(3) Tetapi Tuhan adalah setia. Ia akan menguatkan hatimu dan memelihara kamu terhadap yang jahat.


Orang dapat dengan mudah melihat bagaimana 2 Tesalonika 2:13-17 berhubungan dengan kesalahan  terkait Hari Tuhan, tetapi saya akan berpendapat bahwa ayat 1-3 pada bab 3 ini juga secara ketat bertalian dengan instruksi Paulus dalam bab 2, memberikan semacam  penutup untuk soal ini. Hal ini diindikasikan  oleh “Akhirnya” ( pada LAI BIS  2 Tes 3:1 “Akhirnya, Saudara-saudara, berdoalah untuk kami. Berdoalah supaya berita dari Tuhan dapat terus tersebar dengan cepat dan diterima dengan baik, sama seperti yang sudah terjadi padamu dahulu”)  yang digunakan Paulus pada permulaan ayat 1. “Akhirnya” ini memberitahukan pembaca bahwa Paulus kini sedang menyimpulkan argumen  bab 2.

0 Ketabahan Orang-Orang Kudus dan Kemurnian Injil - Bagian 3


Ilustrasi : JUMP
Foto: blog.lifeway.com

Bacalah terlebih dahulu bagian1 di sini  dan bagian 2 di sini



Oleh :  Bob Deffinbaugh, Th.M




2 Tesalonika 2:15

Sebab itu, berdirilah teguh dan berpeganglah pada ajaran-ajaran yang kamu terima dari kami, baik secara lisan, maupun secara tertulis.



Kita  pertama-tama harus mengamati bahwa Paulus berbicara mengenai kebenaran yang  harus mereka pegang teguh sebagai “ tradisi-tradisi yang kami ajarkan kepadamu.” Setidaknya ada dua jenis tradisi dalam Perjanjian Baru. Jenis pertama adalah tradisi buruk—tradisi-tradisi ini berasal dari manusia yang bertentangan dengan Firman Tuhan :


Tetapi jawab Yesus kepada mereka: "Mengapa kamupun melanggar perintah Allah demi adat istiadat nenek moyangmu? (Matius 15:3)


Hati-hatilah, supaya jangan ada yang menawan kamu dengan filsafatnya yang kosong dan palsu menurut ajaran turun-temurun dan roh-roh dunia, tetapi tidak menurut Kristus. (Kolose 2:8)

0 Ketabahan Orang-Orang Kudus dan Kemurnian Injil - Bagian 2

Bacalah terlebih dahulu bagian1 di sini


Oleh : Bob Deffinbaugh, Th.M






Injil : Seberapa Kokoh Sebuah Fondasi





1Tesalonika  2:13-17

Kata-kata  Rasul Paulus memberikan kepada kita sebuah fondasi yang kokoh karena kata-kata ini merangkumkan   berita injil  yang murni, yang dengannya kita telah selamat, dan yang diatasnya kita berdiri:



2 Tesalonika 2:13-17
Akan tetapi kami harus selalu mengucap syukur kepada Allah karena kamu, saudara-saudara, yang dikasihi Tuhan, sebab Allah dari mulanya telah memilih kamu untuk diselamatkan dalam Roh yang menguduskan kamu dan dalam kebenaran yang kamu percayai .Untuk itulah Ia telah memanggil kamu oleh Injil yang kami beritakan, sehingga kamu boleh memperoleh kemuliaan Yesus Kristus, Tuhan kita. Sebab itu, berdirilah teguh dan berpeganglah pada ajaran-ajaran yang kamu terima dari kami, baik secara lisan, maupun secara tertulis. Dan Ia, Tuhan kita Yesus Kristus, dan Allah, Bapa kita, yang dalam kasih karunia-Nya telah mengasihi kita dan yang telah menganugerahkan penghiburan abadi dan pengharapan baik kepada kita, kiranya menghibur dan menguatkan hatimu dalam pekerjaan dan perkataan yang baik.



Dalam ayat 13 dan 14, Paulus merangkumkan berita Injil. Ini merupakan sebuah  rangkuman yang selektif dari Injil.  Kedua ayat tersebut tidak menekankan pengudusan [Sebuah subyek yang telah dibahwa Paulus sebelumnya dalam  1 Tesalonika, khususnya 4:1-12] atau perubahan-perubahan yang semestinya terjadi sebagai sebuah akibat beriman kepada Yesus. Ini karena Paulus sedang menekankan kedaulatan Tuhan dalam keselamatan kita, ketimbang dosa manusia dan  keadaan tak berpengharapan tanpa  Kristus. Dalam menjabarkannya, Paulus menekankan kepastian keselamatan kita dan keamanan setiap orang kudus, yang  menjadi kunci bagi  ketekunan atau ketabahan ditengah-tengah penganiayaan.

0 Ketabahan Orang-Orang Kudus dan Kemurnian Injil - Bagian 1

credit : frontpagemag.com

Oleh : Bob Deffinbaugh, Th.M



2Tesalonika 2:13-3:5
Akan tetapi kami harus selalu mengucap syukur kepada Allah karena kamu, saudara-saudara, yang dikasihi Tuhan, sebab Allah dari mulanya telah memilih kamu untuk diselamatkan dalam Roh yang menguduskan kamu dan dalam kebenaran yang kamu percayai. Untuk itulah Ia telah memanggil kamu oleh Injil yang kami beritakan, sehingga kamu boleh memperoleh kemuliaan Yesus Kristus, Tuhan kita. Sebab itu, berdirilah teguh dan berpeganglah pada ajaran-ajaran yang kamu terima dari kami, baik secara lisan, maupun secara tertulis. Dan Ia, Tuhan kita Yesus Kristus, dan Allah, Bapa kita, yang dalam kasih karunia-Nya telah mengasihi kita dan yang telah menganugerahkan penghiburan abadi dan pengharapan baik kepada kita, kiranya menghibur dan menguatkan hatimu dalam pekerjaan dan perkataan yang baik. Selanjutnya, saudara-saudara, berdoalah untuk kami, supaya firman Tuhan beroleh kemajuan dan dimuliakan, sama seperti yang telah terjadi di antara kamu, dan supaya kami terlepas dari para pengacau dan orang-orang jahat, sebab bukan semua orang beroleh iman. Tetapi Tuhan adalah setia. Ia akan menguatkan hatimu dan memelihara kamu terhadap yang jahat. Dan kami percaya dalam Tuhan, bahwa apa yang kami pesankan kepadamu, kamu lakukan dan akan kamu lakukan. Kiranya Tuhan tetap menujukan hatimu kepada kasih Allah dan kepada ketabahan Kristus.



Pengantar

Dua tahun lalu ( artikel ini 3 Oktober 2010), saya diundang untuk berbicara di sebuah konfrensi di sebuah tempat di dunia ini dimana orang-orang Kristen disana mengalami sebuah penganiayaan besar karena iman mereka kepada  Tuhan Yesus. Ada beberapa hal mengapa saya harus menolak undangan ini, tetapi saya ingat berpikir, “Apa yang mungkin dapat saya kataka  kepada orang-orang ini? Mereka sedang mengalami penderitaan yang sangat besar karena iman mereka, tetapi saya hidup dalam kehidupan yang relatif  aman dan mudah. Apa yang dapat dilakukan oleh orang seperti saya untuk dikatakan kepada orang seperti mereka?” Saya sekarang tahu  teks Alkitab apa yang dapat saya  gunakan untuk memberikan semangat kepada orang-orang kudus yang teraniaya—teks kita,  karena teks ini dituliskan oleh Rasul Paulus  untuk melayani mereka yang sedang menghadapi sebuah penganiayaan yang  hebat.


1 Tesalonika 1:6
Dan kamu telah menjadi penurut kami dan penurut Tuhan; dalam penindasan yang berat kamu telah menerima firman itu dengan sukacita yang dikerjakan oleh Roh Kudus,

0 [Pelajaran 3] Yusuf : Seorang Pria Beriman 3: Tuhan Memaksudkannya Untuk Kebaikan


Yusuf dari Budak Menjadi
Penguasa

Bacalah terlebih dahulu bagian sebelumnya :  Apakah Ketekunan Orang Percaya Itu?  [Pelajaran 1] Yusuf : Seorang Pria Yang Beriman 1 :Menanggapi Penolakan, dan bagian dua  tentang Yusuf di sini


Oleh : Melanie Newton



Ini adalah bagian akhir studi tentang Yusuf terkait topik ini



Kejadian 42-45; 50:15-22


Latar Belakang


Mimpi mengerikan Firaun  telah menjadi kenyataan: sebuah bencana kelaparan yang  dahsyat  melanda  bumi,  dengan  perdana menteri Firaun yang  bijak, telah mempersiapkan negerinya untuk menghadapi kehancuran yang sedang datang, dan Mesir adalah negara yang melimpah. Kembali ke Kanaan, keluarga Yusuf mengalami kelaparan. Saudara-saudaranya ( kecuali Benyamin) melakukan perjalanan untuk membeli bahan pangan. Lebih dari 20 tahun telah berlalu sejak mereka menjebloskan Yusuf ke sebuah lubang dalam yang sempit. Yusuf kini hidup sebagai seorang  berpakaian dan berbicara sebagai orang  Mesir, dan saudara-saudaranya putus asa tidak mengenali dia selagi mereka berdiri dihadapannya, seorang pejabat yang sangat berkuasa, memohon untuk mendapatkan makanan.   Tetapi Yusuf mengenali mereka. Orang  hanya dapat membayangkan keterkejutannya selagi dia melihat mereka. Dia harus mengetahui, tanpa mengungkapkan identitasnya,  apakah mereka masih membenci dirinya atau  telah menyesali bersedih atau bersalah atas perbuatan-perbuatan jahat mereka. Dia harus tahu jika orang-orang brutal ini telah berubah dalam pikiran dan hatinya. Yusuf memutuskan untuk menguji mereka secara keras, karena situasi yang menyakitkan cenderungan untuk menyingkapkan karakter seseorang yang sesungguhnya.

0 [Pelajaran 2] Yusuf : Seorang Pria Beriman 2: Diuji Melalui Godaan


credit: cosmo.ph

Oleh : Melanie Newton


Kejadian 39-41


Melalui kesulitan yang menyiksa, Yusuf  memilih untuk mempercayakan dirinya kepada Tuhan dengan segala hal yang sedang terjadi pada dirinya kala itu. Oleh karena itulah, dia  mampu melanjutkan kehidupannya, berupaya untuk melakukan hal terbaik dalam setiap hal yang diminta dari dirinya. Upaya-upayanya telah diberkati  oleh Tuhan dan telah diperhatikan oleh Potifar, yang pada akhirnya mempercayakan kepada Yusuf setiap hal kedalam tangan Yusuf. Kemudian,  ketika Yusuf dihormati dengan kuasa dan otoritas, dia dalam paksaan diperhadapkan dengan godaan.

Studi Hari Pertama

  1. Baca Kejadian 39:1-19. Gambarkanlah keadaan-keadaan sulit yang dialami Yusuf. 
  2. Jenis konflik-konflik emosi apakah yang dihadapi Yusuf dalam bayangan anda selagi dikejar  oleh keinginan isteri Potifar yang tak bisa ditolak hari demi hari?
  3. Bagaimana Yusuf menghadapi godaan rayuan ini?
  4. Bagaimana respon Yusuf mendemonstrasikan sikapnya :

    • Terhadap dosa?
    • Terhadap Tuhan?
    • Terhadap mereka yang percaya kepadanya?

0 [Pelajaran 1] Yusuf : Seorang Pria Yang Beriman 1 :Menanggapi Penolakan

Bacalah terlebih dahulu bagian sebelumnya :  Apakah Ketekunan Orang Percaya Itu?


Oleh : Melanie Newton


Kejadian 37;39:1-6


Latar Belakang

Terminologi atau istilah Patriakh merujuk kepada bapak atau pemimpin pria dari sebuah keluarga atau suku. Ketika istilah ini digunakan didalam studi-studi Alkitab, biasanya merujuk kepada tiga karakter utama didalam  Kejadian 12-50: Abraham, Ishak, dan Yakub. Dibawah arahan Tuhan, Abraham pergi meninggalkan Ur di Mesopotamia, beserta budayanya dan kenyamanan-kenyamanan, pergi ke  negeri Kanaan. Kehidupan para Patriakal semi nomaden. Para  patriakh berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lain, mencari tanah penggembalaan  dan air bagi ternak mereka. Mereka mempertahankan kesehatan  mereka dengan  ternak dan  benda-benda yang bisa dipertukarkan seperti perak,emas dan kemah-kemah.


Melalui Abraham dan keturunan-keturunannya, Tuhan telah mulai membangun sebuah umat  kepunyaannya sendiri. Kovenan atau perjanjian Abrahamik berisikan banyak perjanjian yang berharga: Abraham akan memiliki keturunan yang besar jumlahnya; keturunan-keturunanya akan  memiliki tanah Kanaan; dan Mesias akan datang  pada suatu  hari dari  keturunannya. Janji-janji ini diteruskan kepada Ishak dan kemudian kepada Yakub. Anak-anak Yakub membentuk nekleus atau cikal bakal 12 suku Israel.

0 Apakah Ketekunan Orang Percaya itu?


Endurance-alive.com

Kita  hidup didalam sebuah dunia dimana menurut Yesus kita tak terelakan akan menghadapi masalah ( Yohanes 16:33 :” Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya kamu beroleh damai sejahtera dalam Aku. Dalam dunia kamu menderita penganiayaan, tetapi kuatkanlah hatimu, Aku telah mengalahkan dunia."). Beberapa  ujian dan kesengsaraan pada dasarnya berasal dari kehidupan di dunia yang telah jatuh dalam dosa dan hal ini umum dialami oleh  manusia. Beberapa masalah merupakan kejadian unik beragam yang menimpa anak Tuhan yang  tinggal di dunia orang  yang tidak percaya. Beberapa ujian merupakan  hal internal—jenis yang digambarkan “Roma 7”- ketika kita merindukan untuk bertumbuh didalam anugerah,namun  mendapatkan dosa  masih bercokol kuat didalam diri kita. Apapun jenis pergumulan yang kita hadapi, kita membutuhkan sebuah pengharapan yang aman sehingga  kita dapat “bergantung disana” sepanjang masa bertumbuh didalam anugerah.


Pada Ibrani 6:19 pengharapan disebut sebuah “jangkar bagi jiwa.” Itu  merupakan  sebuah penggambaran yang menakjubkan,  gambaran sebuah jangkar atau sauh memberikan keamanan dan stabilitas  bagi sebuah kapal di tengah-tengah  sebuah badai. Seperti  itulah pengharapan bagi kita, bahkan lebih lagi.
Anchor of Life Fellowship , Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri - Efesus 2:8-9