F O K U S

Nabi Daud Tentang Siapakah Kristus

Ia Adalah Seorang Nabi Dan Ia Telah   Melihat Ke Depan Dan Telah Berbicara Tentang Kebangkitan Mesias Oleh: Blogger Martin Simamora ...

0 KISAH NATAL (Bag.1)


http://biblelessonsite.org :Gabriel Visits Mary "Blessed are you among women."

Selama 400 tahun sejak nabi terahir Perjanjian Lama, Tuhan tidak berbicara kepada  bangsa Israel. Tetapi Dia setia dan menepati janji-janjinya dan dapat melakukan apa yang dapat Ia lakukan dalam sebuah cara yang tak terpikirkan. 

Jika Tuhan menghendaki manusia mengenalnya, Ia harus  berkomunikasi kepada  manusia. Karena kita tak memiliki kemampuan untuk  menghubungi Tuhan atau mengenalinya dengan kemampuan kita, maka Tuhan perlu melakukan inisiatif.

Alkitab berkata dalam Roma 3:10 (10) seperti ada tertulis: "Tidak ada yang benar, seorangpun tidak.

Jika Tuhan menginginkan manusia untuk memahami dan melihat Tuhan yang tak terlihat dan tak terbatas, maka mutlak Ia harus dapat dilihat oleh manusia, dapat didengar atau disentuh. Hidup dan wahyu semacam ini telah dideklarasikan dalam sebuah cara yang unik oleh Anak Allah.


1 Yohanes 1:1-4
(1) Apa yang telah ada sejak semula, yang telah kami dengar, yang telah kami lihat dengan mata kami, yang telah kami saksikan dan yang telah kami raba dengan tangan kami tentang Firman hidup--itulah yang kami tuliskan kepada kamu. (2) Hidup itu telah dinyatakan, dan kami telah melihatnya dan sekarang kami bersaksi dan memberitakan kepada kamu tentang hidup kekal, yang ada bersama-sama dengan Bapa dan yang telah dinyatakan kepada kami.(3) Apa yang telah kami lihat dan yang telah kami dengar itu, kami beritakan kepada kamu juga, supaya kamupun beroleh persekutuan dengan kami. Dan persekutuan kami adalah persekutuan dengan Bapa dan dengan Anak-Nya, Yesus Kristus.(4) Dan semuanya ini kami tuliskan kepada kamu, supaya sukacita kami menjadi sempurna.

Rasul Yohanes menggambarkan  pengalaman dirinya dan mereka yang pernah berinteraksi dekat dengan Yesus Kristus

KAMI DENGAR DENGAN TELINGA KAMI : Ia berbicara kata-kata Hidup yang diucapkan Yesus dengan luar biasa namun sederhana, Yesus memiliki kata-kata sempurna untuk setiap situasi. Amsal menyatakan bahwa stiap firman Tuhan adalah murni. Perkataan itu benar bukan sebagai pemimpin spiritual yang menciptakan interpretasi bagi kita. Ia berbicara sungguh sangat berbeda, dengan otoritas, Ia tidak berkata : kamu telah mendengar ada dikatakan, TETAPI Aku berkata kepadamu. Mereka telah mendengarkan kata-kata Yesus yang adalah kehidupan kekal, Yesus berkata bahwa perkataanku adalah roh dan kehidupan. Jika kita mendengar perkataannya dan melakukannya maka perkataan Yesus itu akan mengubah kehidupan kita menjadi lebih serupa dengan Kristus.

KAMI LIHAT DENGAN MATA KAMI artinya mereka terpaku memandang dengan kagum. Mereka melihat sebuah contoh yang hidup mengenai Ke-Tuhan-an sebagaimana dikisahkan oleh nenek moyang mereka. Pencipta kekal berjalan bersama mereka tetapi tersembunyi didalam  tubuh manusianya. Mereka belajar bagaimana sebenarnya Tuhan itu dengan  mengamati Yesus, bagaimana Ia berinteraksi dengan orang-orang. Mereka melihat kasih Tuhan dalam belas kasihnya denmikian juga dengan ketegasannya terhadap mereka yang  keliru melakukan apa yang ia katakan.

Mereka melihatnya mengendalikan alam semesta, bertanya kepada diri mereka sendiri tak kala ia menenangkan badai di danau, bertanya manusia apakah dia ini?

Mereka melihat  reaksinya terhadap kematian, ia memperlakukan kematian bukan sebagai sahabat tetapi musuh. Ia berteriak terhadap kematian dan bersukacita kala kehidupan kembali.

TANGAN KAMI TELAH MENJAMAHNYA  mereka dapat menyentuhnya dan Yesus menjamah mereka. Yohanes yang menuliskan hal ini adalah sosok yang membaringkan kepalanya ke dada Yesus menjadi begitu dekat dengannya. Mereka semua mengalami sebuah keterbukaan, kebaikan, kelembutan yang berbeda dengan yang lainnya. Mereka hidup bersama Yesus, melakukan perjalanan bersama-sama. Mereka adalah keluarganya, mereka berbagi makanan bersamanya. Seberapa sering kita mencoba membuktikan Ke-Tuhan-annya saat kita lupa bahwa ia juga sepenuhnya manusia, ialah yang sangat dikenal sebagai misteri Tuhan dalam manisfestasi daging (manusia).

Terang  itu bersinar dalam tempat yang gelap dan kegelapan tak dapat meliputinya.

Firman yang hidup, firman itu adalah Pribadi Yesus. Tak seperti agama-agama lainnya yang mengajarkan  persespi mereka tentang Tuhan. Kristus mengungkapkan Tuhan dalam seluruh kemuliaan dan kebenaran, sebab ia hadir sebagai Roh Tuhan yang dapat dilihat, yang datang sebagai manusia.  Inilah yang Dia sampaikan kepada kita hari ini bahwa Tuhan berkomunikasi kepada manusia.

Tujuannya adalah memberikan kepada kita sukacita hidup yang lebih berlimpah sebuah kualitas hidup yang tidak ditentukan oleh situasi-situasi yang meliputi kita tetapi oleh Dia yang memiliki kemenangan atas segala hal bagi kita. Sebuah sukacita yang adikodrati. Tujuan Kristus lainnya adalah memberikan persekutuan  dirinya dengan kita yang percaya.

Ini adalah Tuhan yang "mencari" manusia. Ia tidak datang ke dunia untuk memaksakan otoritasnya tetapi menjembatani keberpisahan. Ia datang dalam kesederhanaan dan ketiadaan, Ia tidak datang dengan :"tidakah engkau tahu SIAPAKAH AKU, Aku adalah Tuhan, Patuhilah Aku!

Kisah ini dimulai dengan sebuah kunjungan dan sebuah mujizat. Tuhan memulai janjinya akan Messiass pada keluarga yang benar dalam pandangan Tuhan.

Lukas 1:5-17 :
(5) Pada zaman Herodes, raja Yudea, adalah seorang imam yang bernama Zakharia dari rombongan Abia. Isterinya juga berasal dari keturunan Harun, namanya Elisabet.(6) Keduanya adalah benar di hadapan Allah dan hidup menurut segala perintah dan ketetapan Tuhan dengan tidak bercacat.(7) Tetapi mereka tidak mempunyai anak, sebab Elisabet mandul dan keduanya telah lanjut umurnya.(8) Pada suatu kali, waktu tiba giliran rombongannya, Zakharia melakukan tugas keimaman di hadapan Tuhan.(9) Sebab ketika diundi, sebagaimana lazimnya, untuk menentukan imam yang bertugas, dialah yang ditunjuk untuk masuk ke dalam Bait Suci dan membakar ukupan di situ.(10) Sementara itu seluruh umat berkumpul di luar dan sembahyang. Waktu itu adalah waktu pembakaran ukupan.(11) Maka tampaklah kepada Zakharia seorang malaikat Tuhan berdiri di sebelah kanan mezbah pembakaran ukupan.(12) Melihat hal itu ia terkejut dan menjadi takut.(13) Tetapi malaikat itu berkata kepadanya: "Jangan takut, hai Zakharia, sebab doamu telah dikabulkan dan Elisabet, isterimu, akan melahirkan seorang anak laki-laki bagimu dan haruslah engkau menamai dia Yohanes.(14) Engkau akan bersukacita dan bergembira, bahkan banyak orang akan bersukacita atas kelahirannya itu.(15) Sebab ia akan besar di hadapan Tuhan dan ia tidak akan minum anggur atau minuman keras dan ia akan penuh dengan Roh Kudus mulai dari rahim ibunya;(16) ia akan membuat banyak orang Israel berbalik kepada Tuhan, Allah mereka,(17) dan ia akan berjalan mendahului Tuhan dalam roh dan kuasa Elia untuk membuat hati bapa-bapa berbalik kepada anak-anaknya dan hati orang-orang durhaka kepada pikiran orang-orang benar dan dengan demikian menyiapkan bagi Tuhan suatu umat yang layak bagi-Nya."



Elizabeth dan Zakaria benar dihadapan Tuhan tanpa cela dalam kesetiaan terhadap semua perintah dalam melayani Tuhan. Mereka juga sangat tua tanpa anak-anak sebab Elizabeth mandul. Karena fakta ini mereka dipandang rendah dalam budaya mereka, sebab tak memiliki anak berarti anda tak memiliki berkat-berkat Tuhan.
Tetapi tidak demikian bagi Tuhan. Elizabeth demikian merindukan seorang anak selama bertahun-tehun dan sudah demikian tua sehingga tak lagi terlalu berharap; suaminya yang seorang imam memanjatkan doa-doa harap mereka dan mendapatkan jawabannya. Maria, saudara Elizabeth yang juga adalah seoarang hamba, muda dan telah bertunangan menerima anak didalam kandungannya, 6 bulan setalah Elizabeth, namun dengan cara yang  tak diharapkan.

Bersambung ke Bagian 2

Martin Simamora | Let Us Reason 


No comments:

Post a Comment

Anchor of Life Fellowship , Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri - Efesus 2:8-9