F O K U S

Nabi Daud Tentang Siapakah Kristus

Ia Adalah Seorang Nabi Dan Ia Telah   Melihat Ke Depan Dan Telah Berbicara Tentang Kebangkitan Mesias Oleh: Blogger Martin Simamora ...

0 Tinjauan:Pengajaran Pdt.Erastus Sabdono Tentang Corpus Delicti (8/40)

Martin Simamora

Problem Dunia: Siapakah Yesus Sesungguhnya?

(Lebih dulu di “Bible Alone”-Selasa,19 Juli 2016- telah diedit dan dikoreksi)


Bacalah lebih dulu: “bagian 7

Telah dinyatakan oleh Yesus sendiri berdasarkan perkataan dan perbuatannya, bagaimana Ia dan perkataannya berkuasa atas setan dan pemerintahannya, maka “siapakah Yesus” menurut Sang Mesias itu sendiri, telah sama sekali menolak pengajaran pendeta Dr. Erastus Sabdono mengenai  siapakah dan apakah tujuan dan karya Yesus Kristus di dalam dunia ini yang sebatas untuk menanggung penghukuman tanpa kemerdekaan dari pemerintahan iblis dan menjadi corpus delicti bagi kepentingan anak-anak Allah. Perhatikan ini kembali:

“Manusia harus dihukum,tetapi Allah ingin mengampuni manusia. Oleh sebab itu harus ada yang memikul atau menanggung dosa manusia tersebut. Itulah sebabnya Bapa mengutus Putera-Nya yang tunggal, Tuhan Yesus untuk menggantikan tempat manusia yang harus dihukum tersebut. Ini dilakukan-Nya untuk memenuhi atau menjawab keadilan Allah. Sekaligus oleh ketaatan-Nya ia bisa menjadi CORPUS DELICTI yang membuktikan bahwa seharusnya anak-anak Allah dapat taat dan menghormati-Nya dengan benar. Iblispun terbukti dan pantas dihukum[halaman 37- “Aturan Main”]”  


Dalam upaya mengokohkan pengajarannya tentang siapakah dan apakah tujuan kedatangan Yesus, maka untuk menentang Yesus,pertama-tama, pendeta Erastus harus menuliskan kembali apakah yang menjadi maksud pengutusan Yesus ke dalam dunia ini oleh Bapa: “Oleh sebab itu harus ada yang memikul atau menanggung dosa manusia tersebut. Itulah sebabnya Bapa mengutus putera-Nya yang tunggal, Tuhan Yesus untuk menggantikan tempat manusia yang harus dihukum tersebut.  Sehingga oleh ketaatan-Nya ia bisa menjadi CORPUS DELICTI” 

Jenis pengajaran yang melawan kebenaran yang diucapkan oleh Yesus sendiri:

0 Mengenali Penyesatan Di Sekitar Kita

Mengapa Mentaati Yesus Bukan Opsional(5)
“Lesson 28: Why Obedience Is Not Optional (Luke 6:46-49)


”Alih bahasa dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia: Martin Simamora


Bacalah lebih dulu:”bagian 4

3.Ketaatan Bukan opsional karena mereka yang tidak mentaati Kristus menghadapi kebinasaan yang tak terkirakan dan final (Lukas 6:49)

Sebagaimana anda menilai orang yang membangun rumahnya tanpa sebuah pondasi, anda harus menanyakan,”Kenapa ia mau melakukan hal yang sebodoh itu?” Bisa ada sejumlah alasan. Pertama, membangun di atas pondasi melibatkan banyak waktu dan kerja keras untuk menggali dengan tangan hingga mencapai landasan berbatu dan orang bodoh malas. Itu jauh lebih mudah untuk mendirikan rumah tanpa semua situasi sukar meletakan sebuah pondasi yang benar. Sehingga ia mengikuti jalan lain yang paling mudah untuk dikerjakan. Jika anda pernah mengerjakan proyek-proyek perbaikan rumah tinggal, anda akan akan menjumpai situasi-situasi dimana pemilik terdahulu “telah memperbaiki” sebuah problem dengan mengerjakannya dengan cara gampang, tetapi itu tidak benar. Dalam perjalanan waktu panjang akan lebih baik untuk melakukannya benar sebagai hal yang  dikedepankan, karena anda harus membongkar perbaikan yang dilakukan serampangan itu untuk dapat benar-benar memperbaiki problemnya.

0 Tinjauan:Pengajaran Pdt.Erastus Sabdono Tentang Corpus Delicti (7/40)

Martin Simamora


Problem Dunia: Siapakah Yesus Sesungguhnya?

(Lebih dulu di “Bible Alone”-Senin,18 Juli 2016- telah diedit dan dikoreksi)



Bacalah lebih dulu:”bagian 6

Problem tersebut adalah sebuah poin yang tak mungkin diabaikan atau lebih tepatnya: itulah jawaban untuk pertanyaan apakah tujuan kedatangan Sang Firman ke dalam dunia yang adalah Allah dengan cara menjadi manusia di tengah-tengah manusia (bacalah: Yohanes 1:1,14,18; Ibrani 1:6; Ibrani 2:7,9,14; Ibrani 8:1-5; Ibrani 9:11-12; Ibrani 9:24-26; Ibrani 10:5-7)

Problem ini sudah ada sejak dahulu. Telah ada pada kekontemporeran Yesus, tetapi ini bukan sebuah problem yang problematik pada pihak Yesus, sebab senantiasa perkataan Yesus itu sendiri menghasilkan realitas yang menggenapi perkataan dan pengajarannya. Coba, misal, perhatikan episode-episode ini agar membantu memahami aspek apakah tujuan kedatangan Yesus ke dalam dunia ini:

Lukas 11:14-20 Pada suatu kali Yesus mengusir dari seorang suatu setan yang membisukan. Ketika setan itu keluar, orang bisu itu dapat berkata-kata. Maka heranlah orang banyak. Tetapi ada di antara mereka yang berkata: "Ia mengusir setan dengan kuasa Beelzebul, penghulu setan." Ada pula yang meminta suatu tanda dari sorga kepada-Nya, untuk mencobai Dia. Tetapi Yesus mengetahui pikiran mereka lalu berkata: "Setiap kerajaan yang terpecah-pecah pasti binasa, dan setiap rumah tangga yang terpecah-pecah, pasti runtuh. Jikalau Iblis itu juga terbagi-bagi dan melawan dirinya sendiri, bagaimanakah kerajaannya dapat bertahan? Sebab kamu berkata, bahwa Aku mengusir setan dengan kuasa Beelzebul. Jadi jika Aku mengusir setan dengan kuasa Beelzebul, dengan kuasa apakah pengikut-pengikutmu mengusirnya? Sebab itu merekalah yang akan menjadi hakimmu. Tetapi jika Aku mengusir setan dengan kuasa Allah, maka sesungguhnya Kerajaan Allah sudah datang kepadamu. 


Heranlah orang banyak,” bukan sebuah keheranan yang belaka menunjukan ketakjuban pada mujizatnya tetapi pada bagaimana bisa ada seorang manusia berkuasa atas setan?


Apakah tujuan kedatangan Mesias itu berkaitan dengan penaklukan pemerintahan setan di dunia ini atas manusia? 

0 Mengenali Penyesatan Di Sekitar Kita

Mengapa Mentaati Yesus Bukan Opsional(4)
 “Lesson 28: Why Obedience Is Not Optional (Luke 6:46-49)”

Alih bahasa dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia: Martin Simamora


Bacalah lebih dulu:”bagian 3

Sebelum banjir, kedua rumah terlihat sama bagi pengamat biasa, tetapi ada sebuah perbedaan  yang teramat luas antara keduanya setelah banjir melanda. Satu rumah tetap tegak berdiri dan yang lain telah hancur luluh lantak. Perbedaannya terdapat dalam bagian yang tersembunyi, pondasinya. Pondasi sangat tidak menarik mata, tetapi bagian tersebut secara mutlak penting jika anda menginginkan sebuah bangunan untuk bertahan pada jangka waktu yang panjang. Pondasi ketaatan memampukan seorang Krsiten untuk berdiri kokoh ketika berbagai problem dan tantangan hidup melanda.



Apa sajakah sejumlah banjir yang tak terelakan menguji iman kita? Ada  ujian-ujian yang kita semua hadapi—kekecewaan-kekecewaan, berbagai kemunduran, sakit penyakit, kehilangan orang-orang yang dikasihi, kehilangan sebuah pekerjaan, dikecewakan oleh keluarga atau sahabat, dan lain sebagainya. Ada banjir-banjir tertentu yang yang berlangsung seiring semakin bertambah tua—kehilangan kesehatan dan kekuatan, menjadi terpenjarakan oleh keterbatasan-keterbatasan tubuh kita. Dan tentu saja ada kematian diri kita sendiri yang mendekati kita secara pasti dan tanpa lelah. Semua ujian-ujian ini apakah kita benar-benar murid Yesus Kristus atau hanya sekedar  pengikut Kristus yang setia hanya jika keadaan baik-baik saja dan menyenangkan yang tidak tulus dalam iman kita.

0 Tinjauan:Pengajaran Pdt.Erastus Sabdono Tentang Corpus Delicti (6/40)

Martin Simamora

Yesus Tidak Diutus Untuk Menjadi Corpus Delicti, Sebagaimana Ajaran Pendeta Erastus

(Lebih dulu di “Bible Alone”-Sabtu,16 Juli 2016- telah diedit dan dikoreksi)



Bacalah lebih dulu: “bagian 5

Sangat krusial bagi setiap pembaca Alkitab, apalagi yang mengaku sebagai murid-murid Kristus yang keberimanannya berakar dari semenjak serangkaian janji kedatangan Mesias kepada para nabi-nabi kudus Allah, untuk tak saja mengenal Dia adalah kegenapan apa yang telah dituliskan lebih dahulu oleh para nabi di dalam waktu-Nya di dunia ini dan pada tempat yang dikehendaki-Nya dalam cara yang telah ditetapkan-Nya  terlebih dahulu dalam kekekalan tetapi sekaligus mengenal Ialah satu-satunya yang dapat secara sempurna mewujudkan segala maksud Allah secara  jitu sebagaimana Allah bermaksud dan telah merancangkan-Nya dalam sebuah perwujudan yang tak bergeser sedikitpun sebagaiman hati dan pikiran Allah menghendakinya, dikarenakan pada Yesus bekerja kuasa dan otoritas yang tak sedikitpun berbeda dari Bapa.


Sebelum masuk ke dalam aspek kedua, saya ingin menunjukan bagian dari perjanjian baru yang menunjukan bahwa penggenapan oleh Sang Kristus bukan keimanan historikal belaka atau bagaikan sebuah iman yang ditegakan di atas prasasti purba, sehingga dengan demikian merupakan iman yang dibangun  berdasarkan kenangan untuk pengenangan atau perenungan bagi umat Kristen masa kini, bahwa Sang Firman yang menjadi manusia, dahulu kala sudah berhasil menggenapi kitab suci.


Jika kenangan dan pengenangan  Kristus semacam ini adalah dasar iman, memang benar pengimanan saya dan anda itu, pada saat ini, tak lebih tak bukan sekedar ziarah iman ke era lampau, sebab tak memiliki kekiniannya yang terus hidup, sebab hidupnya Kristus atau pentingnya Kristus bagi umat Kristen masa kini telah berakhir bersamaan dengan genapnya kitab purba itu oleh-Nya, tepat sebagaimana “lenyapnya” Yesus Kristus dari muka bumi ini.

0 Mengenali Penyesatan Di Sekitar Kita

Oleh: Steven J. Cole

Mengapa Mentaati Yesus Bukan Opsional(3)
 “Lesson 28: Why Obedience Is Not Optional (Luke 6:46-49)”


Alih bahasa dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia: Martin Simamora


Bacalah lebih dulu: "bagian 3"

Yesus selanjutnya  menunjukan, dengan perumpamaan  dua orang pembangun rumah, alasan-alasan lebih jauh mengapa ketaatan bukan opsional. Pertama Ia memperlihatkan pentingnya ketaatan dengan sebuah contoh positif, dan kemudian dengan sebuah yang negatif. Ia mengakhiri khotbahnya  secara tajam dan mengejutkan dengan contoh negatif, membuat kita berpikir tentang tayangan tragis sebuah rumah yang dihancurkan oleh banjir.


2.Ketaatan bukan opsional karena itu merupakan fondasi yang akan berdiri tegak dalam ujian-ujian waktu dan kekekalan (Lukas 6:47-48).

Pembangun rumah pertama menggambarkan bukan saja orang yang mendengar, tetapi bertindak di atas ucapan-ucapan Yesus. Dia tetap saja mengerjakan hal yang menyusahkan, menggali sedalam-dalamnya tanah hingga ia menyentuh landasan batu. Ia memancangkan pondasinya pada landas batu tersebut, sehingga rumahnya berdiri di atas pondasi yang kokoh. Ketika badai melanda dan banjir melanda rumahnya, tetap berdiri kuat karena rumah itu dibangun baik.

0 Tinjauan:Pengajaran Pdt.Erastus Sabdono Tentang Corpus Delicti (5/40)

Martin Simamora

Yesus Tidak Diutus Untuk Menjadi Corpus Delicti, Sebagaimana Ajaran Pendeta Erastus

(Lebih dulu di “Bible Alone”-Kamis,14 Juli 2016- telah diedit dan dikoreksi)



Bacalah lebih dulu: “Bagian 4

Kejelasan yang terang benderang, bahwa Yesus Kristus tidak diutus ke dalam dunia ini, oleh Bapa, untuk menjadi corpus delicti bagi orang-orang yang beriman pada Yesus Kristus, bahkan juga dapat dilihat pada pengakuan  orang banyak dalam kekontemporeran Yesus dan pelayanannya di bumi.  Yesus menunjukan dirinya berkuasa dan berdaulat penuh atas iblis, sebuah kontra tajam terhadap pernyataan pendeta Erastus bahwa Allah memiliki problem tak memiliki corpus delicti atau bukti yang kokoh untuk menunjukan kejahatan iblis, sehingga Allah lemah terhadap iblis.


Bukan itu saja, pendeta Dr. Eratus Sabdono telah juga mengajarkan penguasa dunia ini, si iblis, memiliki kemegahan dan kegemilangan  karakter yang begitu kemilau, sehingga Allah begitu tak percaya diri dan begitu meragukan kesempurnaan-Nya sendiri, dalam penghakiman, terhadap mahkluk yang jauh begitu rendah dibandingkan dengan diri-Nya, dan sebetulnya tak mungkin diperbandingkan sebab mana mungkin ada yang dapat menandingi-Nya. 

Alkitab secara khusus Perjanjian Baru telah menunjukan realitas yang benar-benar sebaliknya. Melawan pengajaran pendeta Erastus.
Anchor of Life Fellowship , Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri - Efesus 2:8-9