F O K U S

Nabi Daud Tentang Siapakah Kristus

Ia Adalah Seorang Nabi Dan Ia Telah   Melihat Ke Depan Dan Telah Berbicara Tentang Kebangkitan Mesias Oleh: Blogger Martin Simamora ...

0 KONSILI NICEA (1)


Oleh: James White, Ph.D

Apa Sebenarnya yang Terjadi Di Nicea


Sekilas Pandang
Konsili Nicea kerap disalahpahami oleh bidat-bidat dan gerakan-gerakan religius lainnya. Kepedulian utama konsili tersebut secara jelas dan gamblang adalah relasi antara Bapa dan Putera, apakah Kristus adalah sebuah ciptaan, atau Allah sejati? Konsili tersebut telah menyatakan bahwa Ia adalah Allah sejati. Akan tetapi, para penentang ketuhanan Kristus tak begitu saja mengakui keputusan konsili. Faktanya, mereka hampir berhasil menggulingkan afirmasi pengakuan iman Nicea atas ketuhanan Kristus. Tetapi orang-orang Kristen yang setia seperti Athanasius tetap terus mempertahankan kebenaran, dan pada akhirnya, kebenaran menaklukan kekeliruan.

Pembicaraan dengan cepat menajam. “Kamu tidak bisa sungguh-sungguh percaya Alkitab,” ujar seorang Latter-day Saints kenalanku, “karena kamu tidak benar-benar tahu kitab-kitab apa yang mencakupnya. Kamu tahu, segerombolan orang berkumpul dan telah memutuskan kanon kitab suci di Konsili Nicea, memilih sejumlah kitab-kitab, menolak yang lain-lainnya.” Beberapa lainnya mendengarkan percakapan di South Gate of the Mormon di Salt Lake City, itu adalah Sidang Umum LDS, dan saya kembali mendengar bahwa Konsili Nicea telah dihadirkan sebagai titik sejarah sesuatu “yang salah telah terjadi”, dimana sejumlah kelompok tanpa nama, tanpa muka “telah memutuskan” bagiku apa yang seharusnya dipercayai. Saya segera mengoreksinya mengenai Nicea-tidak ada satupun yang telah diputuskan, atau dikatakan, mengenai kanon kitab suci pada konsili tersebut.[1]

Saya telah diingatkan betapa sering frasa “Konsili Nicea” digunakan sebagai penudingan oleh mereka yang menolak iman Kristen. Para pengusung New Age kerap menuduh konsili tersebut telah membuang ajaran reinkarnasi dari Alkitab.[2] Dan tentu saja Saksi-Saksi Yehovah dan kritik-kritik ketuhanan Kristus juga ditudingkan pada konsili tersebut sebagai ‘permulaan tritunggal’ atau pertama kali ketuhanan Kristus telah dinyatakaan sebagai ajaran orthodoks.” Pihak-pihak lainnya melihat Konsili Nicea sebagai permulaan penyatuan gereja dan Negara dengan menyorot partisipasi Kekaisaran Roma, Konstantin. Beberapa bahkan berkata, konsili ini adalah permulaan gereja Roma Katholik.

0 Perspektif: Dosa dan Penderitaan (2)


Oleh: Martin Simamora

Ketika Allah Melakukan Perhitungan-Perhitungan Di Muka Bumi Sekarang Ini: Akankah Ia Akan Mengutarakan-Nya Secara Terus Terang?


Embed from Getty Images



Allah Melakukan Perhitungan-Perhitungan Di Muka Bumi
Sebagai Allah yang berdaulat, Ia melaksanakan kebenaran, kekudusan dan keadilan-Nya memerintah secara sempurna tak bercela. Secara sempurna dan tak bercela di sini, maksudnya, bahkan Ia tak memerlukan pertimbangan makhluk-makhluk ciptaan dimanapun juga untuk mendasarkan keputusan-keputusan-Nya apapun juga, walau dalam indra-indra manusia sangat mungkin janggal dan menggelikan. Ketika Ia mengadakan perhitungan-perhitungan dalam kaitan memerintahnya kebenaran, kekudusan dan keadilan-Nya maka memang satu-satunya pertimbangan adalah IA sendiri dan hanya bagi diri-Nya sendiri. Sehingga tak mengherankan kalau eksekusi perhitungan-perhitungan Allah melawan beragam wujud dosa/penyimpangan bisa menjadi keterkejutan bagi manusia bahkan sekalipun Ia memutuskan untuk mengungkapkan maksud-Nya untuk melaksanakan atau mengeksekusi perhitungan-perhitungan di muka bumi ini. Dalam beberapa kasus, Allah memang menyingkapkan maksud-Nya dalam melakukan perhitungan-perhitungan-Nya perhatikan sejumlah peristiwa berikut ini:

▬Kepada Abraham: Berpikirlah TUHAN: "Apakah Aku akan menyembunyikan kepada Abraham apa yang hendak Kulakukan ini?- Kej 18:17

▬Kepada Nuh: Adapun bumi itu telah rusak di hadapan Allah dan penuh dengan kekerasan. Allah menilik bumi itu dan sungguhlah rusak benar, sebab semua manusia menjalankan hidup yang rusak di bumi. Berfirmanlah Allah kepada Nuh: "Aku telah memutuskan untuk mengakhiri hidup segala makhluk, sebab bumi telah penuh dengan kekerasan oleh mereka, jadi Aku akan memusnahkan mereka bersama-sama dengan bumi.

▬Kepada Musa: Dan TUHAN berfirman: "Tetapi Aku tahu, bahwa raja Mesir tidak akan membiarkan kamu pergi, kecuali dipaksa oleh tangan yang kuat. Tetapi Aku akan mengacungkan tangan-Ku dan memukul Mesir dengan segala perbuatan yang ajaib, yang akan Kulakukan di tengah-tengahnya; sesudah itu ia akan membiarkan kamu pergi.-Keluaran 3:19-20

▬Kepada Yesaya: Turunlah dan duduklah di atas debu, hai anak dara, puteri Babel! Duduklah di tanah dengan tidak bertakhta, hai puteri Kasdim! Sebab engkau tidak akan disebutkan lagi manis dan genit. Ambillah batu kilangan dan gilinglah tepung, bukalah kerudungmu; angkatlah sarungmu, singkapkanlah paha, seberangilah sungai-sungai! Biarlah auratmu tersingkap dan aibmu kelihatan! Aku akan mengadakan pembalasan dan tidak menyayangkan seorangpun, kata Penebus kami, TUHAN semesta alam nama-Nya, Yang Mahakudus, Allah Israel.- Yesaya 47:1-4

Dan seterusnya anda akan menemukan pola-pola semacam ini dalam Alkitab, bahwa Allah melakukan perhitungan-perhitungan di muka bumi ini.


Pada hakekatnya, sebagaimana telah saya kemukakan, bahwa secara umum (Karena ada pengecualian bagi Ayub dan Yesus pada ketiadaan relasi penderitaan terhadap dosa sebagai konsekuensi ) penderitaan atau kesengsaraan manusia sebagai individu hingga sebagai bangsa, berakar dari dosa. Celakanya lagi, dalam kemajuan zaman, dosa-dosa pun merevolusi jiwa manusia sedemikian rupa sehingga telah menakarnya bukan dosa, tetapi setidak-tidaknya tidak baik atau kurang baik dan setingginya kurang bermoral atau tak bermoral, tetapi bukan dosa. Karena dosa pada gagasan katanya lebih tinggi dari sekedar soal benar dan salah atau soal bermoral dan tak bermoral, tetapi apakah benar atau apakah selaras dengan kehendak dan kekudusan Allah di hadapan mata Tuhan! 
Anchor of Life Fellowship , Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri - Efesus 2:8-9