F O K U S

Nabi Daud Tentang Siapakah Kristus

Ia Adalah Seorang Nabi Dan Ia Telah   Melihat Ke Depan Dan Telah Berbicara Tentang Kebangkitan Mesias Oleh: Blogger Martin Simamora ...

0 Peristiwa-Peristiwa Mulia Ketika Sang Mesias Telah Bangkit:

Oleh: Martin Simamora

“Aku” Diantara Kemuliaan  Sorga & Kegelapan Dunia,
Akankah Aku Memeluk dan Menyembah-Nya?
Kisah Mulia Lainnya Setelah Hari Pertama Pada Minggu Itu (6)
[Refleksi]



Percaya sekalipun tidak melihat-Nya lagi atau belum pernah melihat-Nya sama sekali,” bukan sama sekali soal inderawi, apalagi soal kekuatan jiwa untuk membangun  semacam keyakinan di dalam diri ini bahwa memang benar apa yang diyakini itu sebagaimana ada tertulis dan telah diyakini beribu tahun lamanya pada seorang tokoh, nabi atau yang dipandang sebagai Tuhan. Atau,  pada  kasus lebih dekat, pada para murid di kala itu, pada seorang Mesias yang telah bangkit dari kematian namun sebentar lagi pasti akan meninggalkan mereka. Ini, percaya sekalipun tidak melihat, bukan sebuah pergeseran kehidupan mengikut Tuhan para murid yang sebelumnya digembalakan oleh Sang Gembala Agung di dunia ini secara langsung dan begitu dekat, lalu tak lama lagi memasuki kehidupan sebagai pengikut Kristus yang digembalakan hari demi hari oleh kekuatan jiwanya sendiri untuk memelihara kenangan masa lalu yang diapresiasi dalam sebuah spiritualitas jiwa manusia. Tidak sama sekali dan tidak pernah berubah menjadi spiritualitas mistisme yang lahir dari jiwa-jiwa manusia yang meraba dan menerawang kebenaran rohani yang tak pernah dijumpai dan dialami secara langsung.

Yesus bahkan memastikan “percaya sekalipun tidak melihat” itu, pada dasarnya bukan sebuah pengimanan yang abstrak apalagi sebuah ketidakpastian dan akan dan sekarang telah berubah menjadi kreasi jiwa yang berimajinasi, sebaliknya ini adalah pengimanan kepada Dia yang telah bangkit dari kematian sesuai dengan Kitab suci yang kala itu digenapi sempurna maka pengimanan saya dan anda kepada Yesus adalah pengimanan kepada Dia yang memiliki seluruh kuasa di bumi dan juga di sorga:

Matius 28:18 Yesus mendekati mereka dan berkata: "Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi.

Dia yang saya imani adalah dia yang berkuasa di bumi, bukan yang pergi meninggalkan dunia ini setelah sebuah momen gemilang dan kemudian kekuasaannya ikut pergi meninggalkan dunia ini, para murid tidak pernah ditinggal tanpa penyertaan Dia yang pergi meninggalkan dunia tetapi berkuasa di bumi ini.


Sementara Dia, dengan genapnya seluruh  pikiran dan kehendak Allah dalam Kitab Suci oleh karyanya, maka di sorga Ia berkuasa sempurna untuk menggenapkan pada kemuliaannya apa yang telah dijanjikannya kepada orang-orang yang telah ditebusnya dan diangkat menjadi anak-anak [kepunyaan - Yoh 17:6-8] Bapa, inilah janji itu: “Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku. Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu. Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamupun berada”-Yohanes 14:1-3. 


Yesus tak kuatir dengan  apa yang akan dihadapi para murid dan segenap orang percaya dari generasi ke generasi. Sementara Ia tak lagi di bumi ini bukan berarti Ia tak dapat lagi menggembalakan mereka atau menuntun mereka atau merawat mereka sehingga dapat tiba selamat di tujuan. Ada satu yang amat menarik terkait realita sementara orang-orang percaya masih di bumi pada saat ini dan Ia masih di sorga: “Dan ke mana Aku pergi, kamu tahu jalan ke situ”- Yohanes 14:4. 

Mengapa tahu? Karena Ia berkuasa di bumi untuk menggembalakan setiap orang percaya, sementara Ia di sorga.

0 Peristiwa-Peristiwa Mulia Ketika Sang Mesias Telah Bangkit:

Oleh: Martin Simamora

“Aku” Diantara Kemuliaan  Sorga & Kegelapan Dunia,
Akankah Aku Memeluk dan Menyembah-Nya?
Kisah Mulia Lainnya Setelah Hari Pertama Pada Minggu Itu (5b)
[Refleksi]




Adakah satu saja diantara para murid itu berdasarkan apa yang telah disaksikannya dapat menyibakan kelambu-kelambu hitam pekat yang menyelubungi otaknya, sehingga kala mata memandang semua penampakan Sang Mesias yang telah bangkit dari kematian dan kala telinga mendengar suaranya, untuk segera saat itu juga berbulat hati dan bersorak sukacita percaya dengan segenap sabdanya ini: “Sejak waktu itu Yesus mulai menyatakan kepada murid-murid-Nya bahwa Ia harus pergi ke Yerusalem dan menanggung banyak penderitaan dari pihak tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga- Matius 16:21?” Tidak! Seperti pada episode ini: “Ketika melihat Dia mereka menyembah-Nya, tetapi beberapa orang ragu-ragu- Matius 28:17”.

Bukankah mata kita sekalian telah berulang membaca betapa Petrus sangat keras menolak dengan pengajaran itu-sekalipun melihat dan mendengar- sehingga begitu emosional “menjambak” tangan Sang Mesias: “Tetapi Petrus menarik Yesus ke samping dan menegor Dia, katanya: "Tuhan, kiranya Allah menjauhkan hal itu! Hal itu sekali-kali takkan menimpa Engkau- Matius 16:22." Bukankah mata dan telinga kita sekalian kerap membaca kitab suci  dan mendengarkan khotbah atau pembacaan kitab suci mengenai mulut  Sang Mesias yang berkata, percaya kepada-Nya adalah sebuah hal yang begitu mustahil untuk dilakukan, sebagaimana episode penuh ketegangan ini menunjukannya:

▓Lukas 22:66-71 Dan setelah hari siang berkumpullah sidang para tua-tua bangsa Yahudi dan imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu mereka menghadapkan Dia ke Mahkamah Agama mereka, katanya: "Jikalau Engkau adalah Mesias, katakanlah kepada kami." Jawab Yesus: "Sekalipun Aku mengatakannya kepada kamu, namun kamu tidak akan percaya; dan sekalipun Aku bertanya sesuatu kepada kamu, namun kamu tidak akan menjawab. Mulai sekarang Anak Manusia sudah duduk di sebelah kanan Allah Yang Mahakuasa." Kata mereka semua: "Kalau begitu, Engkau ini Anak Allah?" Jawab Yesus: "Kamu sendiri mengatakan, bahwa Akulah Anak Allah." Lalu kata mereka: "Untuk apa kita perlu kesaksian lagi? Kita ini telah mendengarnya dari mulut-Nya sendiri."

Ini, peristiwa yang tercatat pada Lukas 22:66-71 tersebut merupakan momen termahal bagi segenap tua-tua bangsa Yahudi dan imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat untuk melakukan semacam persidangan yang bernilai tinggi terkait apakah yang sedang terjadi pada segenap janji-janji Mesianik yang begitu mustahil untuk diimani sedang terjadi saat itu juga dihadapan mereka. Momen ini sebaliknya telah untuk selama-lamanya menempatkan mereka semua sebagai yang tak mungkin untuk menyatakan pikiran Allah yang telah berlangsung dan telah genap perwujudannya dalam Yesus Sang Mesias.

Pengutusan para rasul tidak cukup dengan membuka pikiran mereka untuk mengerti pikiran Allah sebagaimana seharusnya (Lukas 24:44-45), sehingga kegagalan mereka sebagaimana pada segenap tua-tua bangsa Yahudi dan imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat dapat diluputkan oleh Yesus, tetapi  oleh Yesus dicamkan sebagaimana mereka didampingi oleh Yesus maka kelak mereka akan didampingi oleh Roh Kudus.untuk menjamin pemberitaan mereka tetap merupakan pikiran Allah dan para pendengarnya berdasarkan karya Roh Kudus dapat menjadi percaya (Yohanes 16:7-11,13-14).
Anchor of Life Fellowship , Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri - Efesus 2:8-9