Oleh: Martin Simamora
“Aku”
Diantara Kemuliaan Sorga & Kegelapan
Dunia,
Akankah Aku Memeluk dan Menyembah-Nya?
Kisah Mulia Lainnya
Setelah Hari Pertama Pada Minggu Itu (2)
[Refleksi]
Bacalah
lebih dulu: Kisah Mulia Lainnya Setelah Hari Pertama Munggu Itu (1)
Penampakan
Yesus kali ini akan memulihkan kehancuran atau kegagalan iman yang mematikan,
sebuah kemelesetan atau keluncasan iman yang hanya Allah dapat memperbaikinya
sebagai Sang Pemelihara atas kehidupan mereka. Yesus tampil saat matahari mulai meninggi setelah
semalaman mereka menjala ikan, Ia bahkan menjamu mereka dengan sebuah jamuan ikan dan
roti bakar yang telah dipersiapkannya terlebih dahulu, sebuah momen untuk makan siang yang pas,
karena para muridnya pasti letih dan lapar setelah semalaman mencari ikan di pantai Tiberias. Namun kunjungan Sang
Mesias yang telah bangkit dari kematian kepada mereka untuk berbincang-bincang
dengan mereka, adalah peristiwa yang begitu jauh dari antisipasi
hati dan pengharapan para murid. Kehidupan mereka pada dasarnya adalah kehidupan
sediakala sebelum Yesus memanggil mereka (inilah substansi kemelesatan dan keluncasan dari sasaran yang sudah
ditargetkan Yesus bagi mereka), kini mereka sedang melakukan pekerjaan lama
mereka sebagai nelayan. Mereka jelas-jelas telah kehilangan arah yang semula
begitu jelas bagi mereka kala sebelumnya bersama dengan Yesus, kemanapun Yesus
pergi mereka ikut dan tak perlu pusing berpikir mau apa dan harus kemana pergi.
Yesus senantiasa menjadi penentu agenda utama kehidupan mereka. Namun sejak peristiwa
kematiannya, kebangkitannya dan kehadiran atau penampakan dirinya yang tidak
senantiasa bersama-sama dengannya, telah
membuat mereka berpikir dan yakin bahwa inilah saatnya untuk kembali bekerja di
dunia ini, mengejar nafkah penghidupan. Era melayani Tuhan sudah selesai,
kini saatnya untuk bekerja demi kehidupan dan demi diri sendiri. Pernahkah anda
berpikir bahwa melayani Tuhan itu tidak mungkin hingga kesudahan hidupmu,
hingga momen kematianmu? Renungkanlah sementara Yesus memberikan sebuah pengajaran akbar terkait hal ini, kepada
Petrus dan kepada semua muridnya!
Beginilah peristiwa itu dicatat
untuk menjadi refleksi saya dan anda:
