F O K U S

Nabi Daud Tentang Siapakah Kristus

Ia Adalah Seorang Nabi Dan Ia Telah   Melihat Ke Depan Dan Telah Berbicara Tentang Kebangkitan Mesias Oleh: Blogger Martin Simamora ...

0 Ditinggikan Dari Bumi (1):

Oleh: Martin Simamora

“Dengan Siapakah Engkau Samakan Dirimu?”
[Refleksi]


Sama seperti Musa meninggikan ular di padang gurun, demikian juga Anak Manusia harus ditinggikan, supaya setiap orang percaya kepada-Nya beroleh hidup kekal (Yohanes 3:14-15), pada kesempatan berikutnya, Sang Mesias kembali  menyatakan apa yang harus terjadi pada dirinya: ”dan Aku, apabila Aku ditinggikan dari bumi, Aku akan menarik semua orang datang kepada-Ku” (Yohanes 12:32). Injil Yohanes menjelaskan apakah maksud Yesus dengan pernyataannya itu sebagai bagaimanakah ia akan mati: “Ini dikatakan-Nya untuk menyatakan bagaimana caranya Ia akan mati (Yohanes 12:32).” Bagaimana caranya  Anak Manusia harus mati dan  kematiannya memiliki sebuah tujuan agar setiap yang percaya kepada-Nya beroleh hidup kekal. Orang-orang Yahudi memahami sekali peristiwa peninggian ular memang menghasilkan penyelamatan bagi siapa yang memandang kepada ular tersebut: “Maka berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Buatlah ular tedung dan taruhlah itu pada sebuah tiang; maka setiap orang yang terpagut, jika ia melihatnya, akan tetap hidup." Lalu Musa membuat ular tembaga dan menaruhnya pada sebuah tiang; maka jika seseorang dipagut ular, dan ia memandang kepada ular tembaga itu, tetaplah ia hidup”- Bilangan 21:8-9. Musa melaksanakan firman Allah-instruksi Allah tepat seperti yang dikehendaki-Nya dan barangsiapa yang terpagut [akibat pemberontakan terhadap Allah dan Musa, Allah memerintahkan ular-ular tedung ke antara bangsa tersebut untuk memagut mereka hingga banyak yang mati : Bilangan 21:4-6], dan memandang kepada ular itu tidak akan mati- diluputkan dari murka Allah akibat dosa. Memandang ular yang diletakan pada sebuah tiang akan menghasilkan hidup yang menaklukan maut dan memperdamaikannya dengan Allah. Demikianlah Yesus menyatakan bahwa dirinya sendiri akan ditinggikan dari bumi supaya setiap orang yang percaya tidak akan mengalami kematian sebagai keakhiran kekalnya akibat dosa, namun hidup kekal yang datang dari percaya kepadanya.

0 Kambing Kurban Penghapus Dosa

Oleh: Charles L.Feinberg,Th.D.,Ph.D

Dallas Theological Seminary- Department Of Semitics and Old Testament                

Kambing Kurban Penghapus Dosa Di Imamat 16

Memang telah diakui dalam segala aspek bahwa Imamat 16 merupakan salah satu puncak gunung di Kitab Suci. Dengan kejernihan yang cemerlang dan kekuatan seremoni-seromoni dan ketetapan-ketetapan Hari Penebusan yang digambarkan oleh Musa. Delitzsch telah menyebutkannya secara baik bahwa Hari Penebusan dalam Imamat ini merupakan Jumat Agungnya Perjanjian Lama. Tak ada lagi kebenaran-kebenaran yang menonjol  yang mungkin untuk menggugah pikiran orang percaya/pengikut Kristus daripada yang telah disajikan  dalam bab Imamat ini (C.H.Mackintosh, Notes on Leviticus, hal.277-302). Mackintosh menyatakan: Catatan-catatan yang dipaparkan Imamat bab 16 dilingkupi bagian-bagian inspirasi yang paling berharga dan penting…”(ibid., hal.277). Hari Penebusan merupakan yang paling penting di dalam sistem Mosaik, karena pada hari itu penghapusan dosa telah diberikan dalam ekspresinya yang tertinggi. Situasinya dalam cara terbaik telah dapat dijelaskan. Dalam bangsa Israel ada banyak dosa telah dilakukan baik dilakukan dengan sengaja atau penuh kemauan dan dilakukan secara tak sengaja. Untuk yang pertama tidak kurban yang mungkin tersedia untuk dilakukan (Maz 51:16); untuk pelanggaran dan dosa jenis kedua persembahan-persembahan kurban telah dispesifikasikan menurut natur pelanggaran, ketika orang berdosa telah menyadari dosanya. Akan tetapi, manakala orang berdosa tetap tidak menyadari kesalahannya, tidak ada persembahan kurban yang dibawa dan dosa-dosa tersebut tetap ada dalam makna tidak dapat diperhitungkan dalam persembahan kurban tersebut. Jika kondisi ini terus menerus tidak dapat dipulihkan, sistem kurban akan mengalami kegagalan akan tujuan ultimatnya. Untuk memenuhi kebutuhan yang mendesak dan senantiasa ada dalam Israel Tuhan telah melembagakan Hari Penebusan dengan ritualnya yang impresif (bandingkan dengan Keil dan Delitzsch, The Pentateuch in Biblical Commentary on The Old Testament,II, 394-395). Kellog telah menyatakan dengan kejernihan:“Dalam Hari Penebusan, hukum persembahan-persembahan hewan kurban melanjutkan pencapaian tujuan ekspresi tertingginya; kekudusan dan anugerah seperti yang ada pada Allah Israel, pewahyuan terpenuh dari persembahan-persembahan kurban tersebut. Karena agungnya Hari Penebusan seperti ini, kita menatap peninggian melampaui nilainya dalam diri setiap orang. Jika setiap kurban  telah menunjuk kepada Kristus, inilah hal yang paling dipancarkan dari semua kurban tersebut. Apa yang diungkapkan Yesaya 53 itu terhadap nubuat-nubuat Mesianik, bahwa, kita secara benar berkata, Imamat 16 merupakan keseluruhan sistem tipe-tipe Mosaik—bunga penggenapan yang paling komplit pada simbolisme Mesianik. Seluruh kurban-kurban persembahan telah menunjuk pada Kristus, Sang Imam Besar agung dan Kurban masa mendatang; tetapi kurban satu ini…dengan sebuah keistimewaan yang tidak dijumpai pada jenis-jenis kurban yang manapun”(S.H.Kellogg, The Book of Leviticus, hal.272).
Anchor of Life Fellowship , Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri - Efesus 2:8-9