Oleh: Martin Simamora
Dengan demikian,
pernyataan pendeta Erastus Sabdono selanjutnya, pada paragraf 9 tersebut, melanjutkan kesalahannya fatalnya: “Perbuatan
baik memang tidak menyelamatkan, tetapi itu hanya berlaku bagi mereka yang
mendengar Injil (keselamatan mereka tergantung sikapnya terhadap karya Kristus)”.
Pernyataan ini merupakan penegasan
gagasan utama yang diusungnya bahwa ada terdapat keselamatan di luar Kristen
yang disokong oleh Kitab suci. Secara berulang ditekankan olehnya, bahwa
keselamatan dari Allah yang datang ke dunia, hanya berlaku bagi mereka yang mendengar
Injil. Pada bagian 1B, saya sudah
tunjukan bahwa kebenaran yang telah dinyatakan oleh Tuhan, berlaku bagi semua
manusia. Tak peduli apakah seseorang itu pernah mendengar atau belum pernah
mendengar sama sekali; percaya atau tidak percaya.
Teks-teks semacam
ini, tidak bisa anda dan siapapun mengurungnya dan mengatakan hanya berlaku
bagi mereka yang mendengar Injil. Perhatikan bagian yang saya beri penekanan
dengan menebalkan dan memberikan garis bawah:
Yohanes
3:16 Karena
begitu besar kasih Allah akan dunia
ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya
setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.
Kepada siapakah
firman ini? Kepada dunia, kepada setiap
manusia di dunia ini. Teks ini mengabaikan atau lebih tepat melampaui
lokalitas, kebangsaan dan kekinian era kala itu, ketika Yesus sendiri berkata: “supaya
SETIAP orang yang PERCAYA kepada-Nya, tidak binasa.”
Perhatikan!
Perbuatan baik tidak menyelamatkan,
bukan hanya ditujukan bagi orang-orang Kristen saja, sebagai kebenaran yang
kerjanya hanya pada yang beriman kepada Kristus. Ketika Yesus berkata “supaya
setiap orang yang PERCAYA kepada-Nya, TIDAK BINASA,” maka jelas, SETIAP YANG
TIDAK PERCAYA: BINASA. Iman kepada Yesus Kristus adalah faktor tunggal; iman
kepada Yesus Kristus dituntut oleh Yesus kepada SETIAP manusia di DUNIA, supaya tidak binasa.
PRINSIP TUNGGAL dan
ABSOLUT ini, merupakan pola pemberitaan kabar baik bagi dunia, bahkan dimulai
oleh SANG KRISTUS sendiri. Perhatikan apa yang dikatakan selanjutnya:
Yohanes 3:18 Barangsiapa percaya kepada-Nya, ia tidak akan dihukum; barangsiapa tidak
percaya, ia telah berada di bawah hukuman, sebab ia tidak percaya dalam
nama Anak Tunggal Allah.
KEBERLAKUKAN
ketentuan Allah ini bagi setiap orang
di bumi, bukan hal yang kabur sehingga pembaca perlu melakukan dugaan
atau asumsi. Yesus telah menutup ruang spekulasi pada seluas dan sejauh apakah
teks-teks semacam ini mengikat para manusia di segenap bola dunia ini dan
segenap jagad raya ini. KEBERLAKUANNYA tak dapat dicegah oleh apapun yang
diyakini oleh setiap manusia; KEBERLAKUANNYA tak dapat dicegah oleh apakah
seseorang itu menerima (pada berkatnya) atau menolaknya (pada konsekuensinya), atau pernah atau tidak pernah
mendengarkannya; KEBERLAKUANNYA
melintasi zaman, peradaban, kesukuan, kelas sosial, dan apapun yang
dapat dikatakan oleh manusia- Percaya kepadanya adalah mutlak! Yesus tidak memberikan indikasi turunan yang
seperti apapun, sebaliknya sebuah KEMUTLAKAN dan KEABSOLUTAN, tak peduli bahwa
saat itu dia sedang berdiri di negeri mana; tak peduli betapa terbatasnya sarana
untuk mentransmisikan kebenaran penting yang menyangkut hidup dan matinya
manusia. Apa yang Allah lakukan, masuk
ke dalam sejarah manusia. Allah telah memilih sebuah waktu, telah memilih
sebuah kota mungil sebagai tempat kelahirannya, telah memilih sepasang anak
manusia yang bukan siapa-siapa sehingga kelahirannya bukanlah kelahiran yang
mengundang gemerlap dan sorak sambut meriah, seperti kelahiran anak seorang
pangeran atau bangsawan terpandang. Allah memilih sebuah tempat, peradaban, dan
era yang terbatas; Allah telah memilih sebuah cara penghadiran keselamatan di dunia, pun sudah
dengan sebuah cara yang menyukarkan bagi segenap manusia atau bangsa tertentu untuk se-iya dan se-kata untuk
mengatakan: “ya benar! Dialah Mesias
yang kita nantikan, marilah kita terima secara bulat.” Faktanya, sang Mesias
ditolak oleh milik kepunyaannya sendiri (Yohanes 1:11), bahkan demikian juga
dunia! (Yohanes 1:10). Apakah dengan fakta-fakta demikian maka dikatakan bahwa
kebenaran dari-Nya menjadi sebuah kebenaran yang tidak bisa berlaku kepada
segenap penduduk di bumi ini, termasuk konsekuensi mautnya? TIDAK, tetap
berlaku menyapu segenap bola dunia ini dan menyapu segenap zaman. Perhatikan
Yohanes 1:12:
Tetapi semua orang
yang menerima-Nya
diberi-Nya
kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam
nama-Nya.
Faktanya:
(1)Orang-orang
kepunyaan-Nya menolaknya (bandingkan dengan Keluaran 19:5, Ulangan
7:6-7- terkait orang-orang kepunyaannya)
(2)Dunia
(kosmos) tidak mengenalnya.
Namun, kedua fakta
ini TIDAK MELEMAHKAN sedikitpun bagaimana keluasan, kedalaman dan ketinggian
KEBERLAKUKAN setiap kebenaran KESELAMATAN itu HARUS bekerja dan berlangsung.
Yesus tetap berjalan dan mengajarkan kebenarannya beserta konsekuensinya,
SEKALIPUN bangsanya sendiri menolak dirinya, Yesus tetap mendeklarasikan
kebenaran semacam ini: “Barangsiapa
percaya kepada-Nya, ia tidak akan dihukum; barangsiapa tidak
percaya, ia telah berada di bawah hukuman, sebab ia tidak percaya dalam
nama Anak Tunggal Allah.”
SEKALIPUN saat itu dia hanya berada di bumi “Timur Tengah (itupun di sebuah wilayah terbatas sekali),” Yesus dalam hal itu berkata kepada DUNIA:
(1)Sebab
Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia
(Yoh 3:17)
(2)Karena
begitu besar kasih Allah akan dunia
ini,..... supaya setiap orang
yang percaya kepada-Nya tidak binasa (Yoh 3:18)
(3)
Dan inilah hukuman itu: Terang telah
datang ke dalam dunia, tetapi manusia lebih
menyukai kegelapan dari pada terang, sebab perbuatan-perbuatan mereka jahat.
(Yoh 3:19)
(4)"Akulah terang dunia; barangsiapa
mengikut
Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang
hidup." (Yoh 8:12)
(5)
Selama
Aku di dalam dunia, Akulah terang dunia." (Yoh
9:5)
(6)
Aku telah datang ke dalam dunia
sebagai terang, supaya setiap orang yang percaya kepada-Ku, jangan tinggal di dalam
kegelapan. (Yoh 12:46)
(7)Lalu
Ia berkata kepada mereka: "Kamu berasal dari bawah, Aku dari atas; kamu dari dunia ini, Aku bukan dari dunia ini. (Yohanes 8:23)
Apakah
Yesus tidak sedang mengarahkan KEBERLAKUAN dirinya dan segenap perkataannya
kepada DUNIA dalam arti bola dunia ini? Bukankah Yesus mengatasi dunia ini, ketika
dia berkata: “Aku dari atas,” “Aku bukan dari dunia ini?” Yesus
sedang berkata-kata kepada segenap dunia ketika ia berkata: “Aku di dalam
dunia, Akulah terang dunia.” Yesus sedang berkata-kata kepada segenap dunia
ketika ia berkata “Akulah terang dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan
berjalan dalam kegelapan.” Yesus sedang mendeklarasikan kedatangannya kepada
segenap planet bumi, ketika dia berkata:” Terang telah datang ke dalam dunia,
tetapi manusia lebih menyukai kejahatan.” Allah sedang mengumandangkan sebuah
kebenaran ilahi ke segenap penjuru bumi ketika dia berkata “Karena begitu besar
kasih Allah akan dunia ini,.....
supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa.”
Mengapa
Yesus, sekalipun dia hanya berada di
sebuah titik di bumi dan hanya berhadapan dengan sebuah populasi yang terpisah
dari populasi manusia-manusia lainnya, di belahan dunia lainnya, namun
mendeklarasikan dirinya untuk dunia baik kebenaran-kebenaran menyelamatkan dan
kebenaran-kebenaran kebinasaan, sebagai akibat percaya kepadanya dan sebagai
akibat menolak dirinya?
Sebab
Yesus adalah Allah Sang Firman yang
menjadi manusia, datang ke dunia ini untuk menyatakan kasih Allah yang besar.
Dia adalah Sang Pencipta dunia ini!
Perhatikan hal-hal berikut ini:
Yohanes
1:1-3,14 Pada mulanya adalah
Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. Ia pada mulanya bersama-sama dengan
Allah. Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa
Dia tidak ada suatupun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan.
... (14)Firman itu telah menjadi manusia...”
Yohanes
1:10 Ia telah ada di dalam dunia dan dunia dijadikan oleh-Nya, tetapi
dunia tidak mengenal-Nya.
Alam
semesta ini turut diciptakan oleh Dia!
Maka demikian juga setiap ras manusia di bumi adalah ciptaannya. Ketika Yesus
berkata dengan klaim-klaim dunia, maka itu adalah sebuah kewajaran baginya
sebagai “YANG BUKAN BERASAL DARI DUNIA
INI.”
Apa
yang hendak saya katakan? Sangat gegabah dan sangat serong untuk mengatakan: “Perbuatan
baik memang tidak menyelamatkan, tetapi itu hanya berlaku bagi mereka yang
mendengar Injil (keselamatan mereka tergantung sikapnya terhadap karya
Kristus).” Atau dengan kata lain:
“Bagi orang yang tidak mendengar Injil, perbuatan baik merupakan ukuran dalam
penghakiman nanti. Penghakiman itu akan menjadi ukuran apakah seseorang
diperkenan masuk dunia yang akan datang atau binasa di dalam lautan api.”
Ini adalah kebenaran palsu yang tidak
pernah sama sekali Yesus katakan! Faktanya Yesus MENUNTUT agar SETIAP ORANG DI
DUNIA INI PERCAYA KEPADANYA agar TIDAK BINASA. Kita sudah melihat sejumlah perkataan Yesus di atas tadi.
Penghakiman Manusia Terjadi Sesuai Dengan Perbuatannya
Sekarang
kita akan melihat, anak kalimat terakhir pada paragraf 9: “Penghakiman terjadi atas manusia sesuai
dengan perbuatannya. ”Camkan, penghakiman memang terjadi atas manusia
sesuai dengan perbuatannya, TETAPI terkait KESELAMATAN, tidak sama
sekali. Mengapa perbuatan sama sekali tidak diperhitungkan oleh Allah, kita
telah melihat pada bagian 1A,
1B,
dan 1C,
bagaimana ketakberdayaan manusia untuk memenuhi tuntutan Tuhan pada apa yang
harus dilakukan membuat manusia mustahil memenuhi tuntutan Allah agar
sesempurna dirinya, sehingga Yesus mengatakan bahwa dirinya saja SANG PENGGENAP
terhadap tuntutan tersebut. Poin inilah yang menjadi dasar mengapa “perbuatan
baik manusia-manusia” tidak pernah masuk pada ketentuan-ketentuan Allah yang
sedikit pun tidak boleh kurang dari sempurna. Ini tidak boleh diartikan bahwa
perbuatan-perbuatan baik sebagai bernilai sampah, sebaliknya mulia namun, orang
tersebut harus di dalam Kristus, harus menjadi seorang yang di dalam dirinya,
Kristus berdiam ( Roma 8:9, Galatia 4:6, Efesus 3:17, Filipi 1:19- bandingkan dengan: Yohanes 14:17,
Yohanes 14:23, Kisah Para Rasul 16:7, Roma 8:11, 1Kor 3:16, 1Kor 6:17, 1Kor
6:19, 2Kor 6:16, Efesus 3:17, 1Yoh 3:24).
Namun, untuk membantah pengajaran pendeta Erastus Sabdono, pada kesempatan ini, saya akan menyajikan Epistel Roma:
Sekarang,
perhatikan teks-teks berikut ini:
Roma
2:6-8 Ia akan membalas setiap orang menurut
perbuatannya, yaitu hidup
kekal kepada mereka yang dengan tekun berbuat baik, mencari kemuliaan,
kehormatan dan ketidakbinasaan, tetapi murka dan geram kepada mereka yang
mencari kepentingan sendiri, yang tidak taat kepada kebenaran, melainkan taat
kepada kelaliman.
Perhatikan!
Nas yang baru saja kita baca, harus dipahami dalam konteks kebenaran Taurat, ini
mutlak, sebab Paulus memang sedang
membicarakan perihal ini dalam konteks hukum Taurat, dan bukan sama sekali
berbicara mengenai keselamatan yang dibawa oleh diri Kristus. Perhatikan, penjelasan Paulus berikutnya:
Roma
2:12 Sebab semua orang yang berdosa tanpa hukum Taurat akan binasa tanpa hukum Taurat;
dan semua
orang yang berdosa di bawah
hukum Taurat akan dihakimi
oleh hukum Taurat.
Harus
dipahami bahwa Paulus sedang berbicara mengenai KEBERLAKUAN kehendak Allah yang
Kudus- MUTLAK dipatuhi. Tak peduli apakah seseorang itu memiliki hukum Taurat
atau TAK memiliki hukum Taurat, terdapat sebuah KEBERLAKUKAN HUKUM KUDUS Allah
: SEMUA ORANG BERDOSA AKAN BINASA atau AKAN DIHAKIMI.
Tahukah
anda, bahwa teks ini berbicara mengenai ALLAH PEMBERI TAURAT sedang menghakimi
dan membinasakan SEMUA MANUSIA BERDOSA sekalipun mereka tak memiliki Taurat,
yang berarti orang-orang yang tidak menerima atau mendengarkan pengajaran dari SANG AKU ADALAH AKU (Keluaran 3:13-14), pun termasuk dihakimi oleh-Nya! Pada poin ini, kita melihat sebuah konsistensi
KEBERLAKUKAN kehendak Allah yang kudus terkait
keselamatan dan terkait dosa, terhadap segenap dunia-terhadap segenap manusia
tanpa sebuah pengecualian yang bagaimanapun!
Bunyi:
membalas
setiap orang menurut perbuatannya pada Roma 2:6 tersebut sekalipun bertautan dengan “hidup kekal kepada mereka yang
dengan tekun berbuat baik” harus dipahami sebagai memang itulah yang
dikehendaki Allah, HARUS dipenuhi, sebagaimana memang hukum Taurat
menghendakinya:
Roma
2:13 Karena bukanlah orang yang mendengar hukum Taurat yang benar di hadapan
Allah, tetapi orang yang melakukan hukum Tauratlah yang akan dibenarkan.
Paulus
sedang membicarakan bagaimana tuntutan Taurat itu bekerja, bukan saja pada orang
yang memiliki Taurat, namun juga atas orang TANPA Taurat (Roma 2:14-15),
sebagaimana yang telah saya singgung pada tinjauan di bagian sebelumnya.
Bagaimana seseorang itu DIBENARKAN berdasarkan tuntutan Taurat.
TETAPI
PAULUS sama sekali tidak sedang berbicara KESELAMATAN, sekalipun dia sedang
membicarakan apa yang dituntut Taurat, bahwa
Allah tidak memandang bulu (Roma 2:11). Sebaliknya, Paulus sedang menyingkapkan
kegagalan umat Taurat untuk memenuhi tuntutan Taurat! Perhatikan dan baca: Roma
2:17-24).
Apa
argumentasi Paulus, untuk mengatakan bahwa umat non Taurat pun memiliki taurat
sehingga tak ada bedanya dengan umat taurat?
Roma
2:26-27 Jadi jika orang yang tak bersunat memperhatikan tuntutan-tuntutan hukum
Taurat, tidakkah ia dianggap
sama dengan orang yang telah disunat? Jika demikian, maka orang yang tak
bersunat, tetapi yang melakukan hukum Taurat, akan menghakimi kamu yang
mempunyai hukum tertulis dan sunat, tetapi yang melanggar hukum Taurat.
KEBERLAKUAN kehendak Allah terhadap segenap manusia di
bumi, justru ditegaskan oleh Paulus pada akhir perikop ini:
Roma
2:28-29 Sebab yang disebut Yahudi bukanlah
orang yang lahiriah Yahudi, dan yang disebut sunat, bukanlah sunat yang
dilangsungkan secara lahiriah. Tetapi orang
Yahudi sejati ialah dia yang tidak nampak keyahudiannya dan sunat
ialah sunat di dalam hati, secara
rohani, bukan secara hurufiah. Maka pujian baginya
datang bukan dari manusia, melainkan dari Allah.
Penutup
ini, sama sekali bukan penuntun akan adanya keselamatan bagi setiap
manusia-siapapun atau suku apapun atau apapun agama atau keyakinannya, tanpa perlu beriman kepada Kristus- sehingga
dapat dikatakan adanya POLA KESELAMATAN BERBEDA, di LUAR KRISTEN.
Anda
harus mengingat bagaimana Yesus menjelaskan apa sesungguhnya yang Allah
kehendaki bagi setiap orang jika ia
ingin dibenarkan karena melakukan Taurat
dalam derajat “TETAPI AKU BERKATA,” sebagaimana telah saya jelaskan pada bagian1A. Penjelasan Yesus tersebut, dimulai dengan sebuah penegasan bahwa DIA
ADALAH SANG PENGGENAP sempurna!
Dan,
Paulus sendiri pun menggaungkan kembali segenap kebenaran-kebenaran terkait
keselamatan yang hanya bersumber dari diri Yesus belaka! Perhatikan pernyataan-pernyataan rasul Paulus berikut ini:
Roma
3:19 Tetapi kita tahu, bahwa segala
sesuatu yang tercantum dalam Kitab Taurat ditujukan
kepada mereka yang hidup di
bawah hukum Taurat, supaya
tersumbat setiap mulut dan seluruh dunia jatuh
ke bawah hukuman Allah.
Roma
2:6 adalah sebuah kebenaran! Sekarang, pertanyaannya: adakah manusia-manusia yang hidup di bawah hukum
Taurat tersebut berhasil mendapatkan kebenaran oleh karena melakukannya? Roma
3:19 menyatakan hal yang menggidikan:
-Supaya
tersumbat setiap mulut
-Supaya
seluruh dunia jatuh ke bawah hukuman Allah
"SUPAYA."
Dengan demikian hukum Taurat berfungsi menegaskan realita sejati manusia. Bahwa
pada dirinya sendiri, tak memiliki kuasa untuk memenuhi setiap hal yang
dituntut oleh hukum Kudus-Nya. Kekudusan Allah dalam hukum Taurat begitu
mulianya dan agungnya, sehingga tak ada satu saja semburat cahaya kemuliaan
dari diri manusia (berdosa) itu yang sanggup mengalahkan kebenderangan
kemuliau Sang Kudus itu! Malahan,Semakin lama,
hukum Taurat itu bersemayam di tengah-tengah manusia, maka semakin gelap
dan semakin keras pekatnya kehitaman manusia (berdosa) itu; dan semakin menyilaukan saja
terang kudus dari Sang Kudus yang bersemayam dalam hukum Taurat tersebut, pada pandangan manusia yang berselimutkan dan bernafaskan kegelapan.
Sekarang,
camkan hal ini:
Roma
3:20 Sebab tidak
seorangpun yang dapat dibenarkan
di hadapan Allah oleh karena
melakukan hukum Taurat, karena justru oleh hukum Taurat orang mengenal dosa.
Saudara-saudari
pembaca. Penghakiman berdasarkan
perbuatan memang benar dan itu adalah sebuah kebenaran kudus dari Allah; juga
benar memang demikianlah hukumnya: kebenaran diperoleh dengan melakukan
ketentuan hukum Taurat. TETAPI, itu
ditujukan kepada mereka yang hidup dibawah hukum Taurat(Roma 3:19). TETAPI
sudah dikatakann oleh Yesus sejak semula bahwa dialah Sang Penggenap (Matius 5:17)
hukum Taurat itu, tak ada manusia lain! Bahkan, Paulus menyatakan bahwa justru oleh hukum Taurat, semua mulut manusia
TERSUMBAT, tidak ada yang bisa mengklaim kebenaran pada dirinya karena
melakukannya, sebab dalam melakukannya, gagal memenuhi kesempurnaan yang tidak bisa
dikurangi dalam derajat yang sekecil apapun. Justru manusia mengenal dosa! Dosa
semakin lama semakin nyata wujudnya oleh Taurat:
Roma
7:7 Jika demikian, apakah yang hendak kita katakan? Apakah hukum Taurat itu dosa? Sekali-kali tidak! Sebaliknya, justru oleh hukum Taurat aku
telah mengenal dosa. Karena aku
juga tidak tahu apa itu keinginan, kalau hukum Taurat tidak mengatakan: "Jangan
mengingini!"
Roma
7:12-13 Jadi hukum Taurat adalah kudus,
dan perintah itu juga adalah kudus,
benar dan baik. Jika demikian, adakah yang baik itu menjadi kematian bagiku?
Sekali-kali tidak! Tetapi supaya nyata, bahwa ia adalah dosa, maka dosa mempergunakan yang baik
untuk mendatangkan kematian bagiku, supaya oleh perintah itu dosa lebih nyata lagi keadaannya sebagai dosa.
Jadi,
akan seperti apakah akhir sebuah penghakiman berdasarkan perbuatan itu? Akankah
keluar sebuah keputusan: KEBENARAN ADA PADA ORANG TERSEBUT sehingga bebas dari
hukuman? TIDAK AKAN PERNAH! Sebab oleh hukum Taurat, manusia memang mengenal sebuah
kebenaran yang kudus dari ALLAH, bahwa dia berdosa, dan hukum Taurat malah
lebih membuat nyata keadaa dosa itu. Manusia tidak dapat mengelak lagi bahwa
dirinya tidak berdosa, oleh kehadiran hukum Tauarat itu!
Kebenaran
TANPA Hukum Taurat, Namun KARENA Iman
dalam Yesus Kristus!
Dan
Paulus, selaras dengan Yesus Kristus, berkata:
Roma
3:21-22 Tetapi sekarang, tanpa hukum Taurat kebenaran Allah telah dinyatakan, seperti yang
disaksikan dalam Kitab Taurat dan Kitab-kitab para nabi, yaitu kebenaran Allah karena
iman dalam Yesus Kristus bagi
semua orang yang percaya. Sebab tidak ada perbedaan.
Kita
melihat sebuah konklusi Paulus, yang selaras dengan Kristus. Hanya jika Kristus adalah SANG PENGGENAP hukum
Taurat maka Dia MEMILIKI KEBENARAN berdasarkan ketentuan Taurat, dan memang
demikian adanya Kristus. Karena Taurat hanya semakin menyatakan keberadaan
manusia yang berdosa dan tidak dapat memenuhi
tuntutan-tuntutan hukum Taurat, maka memang hukum Taurat tidak akan pernah
membuat manusia menghasilkan kebenaran sebagaimana diharapkan oleh Taurat.
Sebaliknya, sebagaimana Kristus, Paulus berkata bahwa “kebenaran Allah
karena iman dalam Yesus Kristus bagi
semua orang yang percaya.”
IMAN
DALAM YESUS KRISTUS adalah FAKTOR TUNGGAL dan ABSOLUT terkait keselamatan,
kembali digaungkan oleh rasul Paulus. Apa yang dahulu difirmankan oleh Yesus,
diutarakan kembali oleh rasul Paulus sebagai sebuah kebenaran yang
KEBERLAKUANNYA bekerja kepada segenap penjuru dunia dan kepada semua ras
manusia di segala zaman!
“Seperti yang disaksikan dalam kitab
Taurat dan kitab nabi-nabi.” Ini terkait kebenaran Allah karena Iman
dalam Yesus Kristus, tanpa hukum Taurat. Bagaimana bisa Kitab Taurat
membicarakan hal ini? Perhatikan penjelasan rasul Paulus terkait hal ini dan
pada suratnya yang lain,dan pada surat
rasul lainnya:
Roma
1:2 Injil
itu telah dijanjikan-Nya sebelumnya dengan perantaraan nabi-nabi-Nya dalam kitab-kitab suci,
Roma
16:25-26 Bagi Dia, yang berkuasa menguatkan kamu,--menurut Injil yang kumasyhurkan
dan pemberitaan
tentang Yesus Kristus, sesuai dengan pernyataan rahasia, yang didiamkan berabad-abad lamanya,
Kisah
Para Rasul 10:43 Tentang Dialah semua nabi bersaksi, bahwa barangsiapa percaya
kepada-Nya, ia akan mendapat pengampunan dosa oleh karena nama-Nya."
(karena
nama Kristus, bukan karena melakukan Taurat!)
Kisah
Para Rasul 28:23 Lalu mereka menentukan suatu hari untuk Paulus. Pada hari yang
ditentukan itu datanglah mereka dalam jumlah besar ke tempat tumpangannya. Ia
menerangkan dan memberi kesaksian kepada mereka tentang Kerajaan Allah;
dan berdasarkan hukum Musa dan kitab
para nabi ia berusaha meyakinkan
mereka tentang Yesus. Hal itu berlangsung dari pagi sampai sore.
Paulus, si penulis epistel Roma 2:6, pun berdasarkan
KITAB TAURAT- berdasarkan hukum MUSA berusaha meyakinkan orang-orang tentang siapakah Yesus! Dari PAGI HINGGA
SORE!
Galatia
3:8 Dan Kitab Suci, yang sebelumnya mengetahui, bahwa Allah membenarkan orang-orang bukan Yahudi oleh karena iman, telah terlebih dahulu memberitakan Injil
kepada Abraham: "Olehmu segala bangsa akan diberkati.
1Petrus
1:10 Keselamatan itulah yang
diselidiki dan diteliti oleh nabi-nabi, yang telah bernubuat tentang kasih karunia
yang diuntukkan bagimu.
SEKARANG
BAGAIMANA DENGAN YESUS?
Lukas
24:27 Lalu Ia menjelaskan kepada mereka apa
yang tertulis tentang Dia dalam seluruh Kitab Suci, mulai dari kitab-kitab
Musa dan segala kitab nabi-nabi.
Lukas
24:44Ia berkata kepada mereka: "Inilah perkataan-Ku, yang telah Kukatakan
kepadamu ketika Aku masih bersama-sama dengan kamu, yakni bahwa harus digenapi semua yang ada tertulis tentang Aku
dalam kitab Taurat Musa dan kitab nabi-nabi dan kitab Mazmur."
Lukas
18:31 Yesus memanggil kedua belas murid-Nya, lalu berkata kepada mereka:
"Sekarang kita pergi ke Yerusalem dan segala
sesuatu yang ditulis oleh para nabi mengenai Anak Manusia
akan digenapi
Perjanjian
Lama sedang membicarakan KASIH KARUNIA
yang akan datang!
Paulus,
terkait hal ini, terkait KASIH KARUNIA yang telah datang itu, menuliskan ini:
Roma
3:23-24Karena semua orang telah berbuat dosa
dan telah kehilangan kemuliaan Allah, dan oleh kasih
karunia telah dibenarkan dengan cuma-cuma
karena penebusan
dalam Kristus Yesus.
Semua
telah berbuat dosa! Adakah orang berdosa dapat mendapatkan kebenaran dari hukum
Taurat? Jelas tidak, sebab dosa adalah kegagalan. Keberhasilan adalah
KESEMPURNAAN dan KESEMPURNAAN adalah TANPA DOSA SAMA SEKALI!
Sehingga,
sebagaimana telah dinubuatkan oleh para nabi, sejak KITAB TAURAT, KEBENARAN
hanya akan diperoleh dalam PERCAYA KEPADA KRISTUS, oleh KASIH KARUNIA.
Dikatakan oleh KASIH KARUNIA, sebab secara TAURAT tidak ada satupun SKOR
KUDUS dapat diraih manusia untuk
memenuhi ketentuan Taurat Tuhan yang Kudus itu!
Paulus,
sebagaimana Yesus, mendeklarasikan KASIH KARUNIA itu:
Roma
3:28 Karena kami yakin, bahwa manusia dibenarkan
karena iman, dan bukan karena
ia melakukan hukum Taurat.
Perhatikan!
Semua ini adalah kebenaran yang KEBERLAKUANNYA tanpa pengecualian! Pendeta Erastus Sabdono begitu keliru dan fatal untuk berkata: ada
POLA KESELAMATAN YANG BERBEDA. Bahkan Rasul Paulus membungkam pengajaran semacam ini, dengan berkata:
Roma
3:29-30 Atau adakah Allah hanya Allah orang Yahudi saja? Bukankah Ia juga
adalah Allah bangsa-bangsa lain? Ya, benar. Ia juga adalah Allah bangsa-bangsa
lain! Artinya, kalau ada satu Allah, yang akan membenarkan baik orang-orang
bersunat karena iman, maupun orang-orang tak bersunat juga karena iman.
AMIN
Segala Pujian Hanya Kepada
TUHAN
Info gambar: situs GBI Rhema Church Australia, yang merupakan mitra Rehobot Ministry, yang dipimpin oleh pendeta Dr. Erastus Sabdono. Situs gereja tersebut, mempublikasikan secara terbuka bagi publik, pengajaran-pengajaran pendeta Erastus Sabdono:
-
No comments:
Post a Comment