KAYA DALAM KEMURAHAN
Pengkhotbah :
Esra Alfred Soru
H |
ari ini kita kaan membahas satu bagian Firman Tuhan di bawah tema “KAYA DALAM KEMURAHAN”. Mari kita perhatikan teks kita :
2 Kor 8:1-12 – (1) Saudara-saudara, kami hendak memberitahukan kepada kamu tentang kasih karunia yang dianugerahkan kepada jemaat-jemaat di Makedonia. (2) Selagi dicobai dengan berat dalam pelbagai penderitaan, sukacita mereka meluap dan meskipun mereka sangat miskin, namun mereka kaya dalam kemurahan. (3) Aku bersaksi, bahwa mereka telah memberikan menurut kemampuan mereka, bahkan melampaui kemampuan mereka. (4) Dengan kerelaan sendiri mereka meminta dan mendesak kepada kami, supaya mereka juga beroleh kasih karunia untuk mengambil bagian dalam pelayanan kepada orang-orang kudus. (5) Mereka memberikan lebih banyak dari pada yang kami harapkan. Mereka memberikan diri mereka, pertama-tama kepada Allah, kemudian oleh karena kehendak Allah juga kepada kami. (6) Sebab itu kami mendesak kepada Titus, supaya ia mengunjungi kamu dan menyelesaikan pelayanan kasih itu sebagaimana ia telah memulainya. (7) Maka sekarang, sama seperti kamu kaya dalam segala sesuatu, -- dalam iman, dalam perkataan, dalam pengetahuan,
dalam kesungguhan untuk membantu, dan dalam kasihmu terhadap kami -- demikianlah juga hendaknya kamu kaya dalam pelayanan kasih ini. (8) Aku mengatakan hal itu bukan sebagai perintah, melainkan, dengan menunjukkan usaha orang-orang lain untuk membantu, aku mau menguji keikhlasan kasih kamu. (9) Karena kamu telah mengenal kasih karunia Tuhan kita Yesus Kristus, bahwa Ia, yang oleh karena kamu menjadi miskin, sekalipun Ia kaya, supaya kamu menjadi kaya oleh karena kemiskinan-Nya. (10) Inilah pendapatku tentang hal itu, yang mungkin berfaedah bagimu. Memang sudah sejak tahun yang lalu kamu mulai melaksanakannya dan mengambil keputusan untuk menyelesaikannya juga. (11) Maka sekarang, selesaikan jugalah pelaksanaannya itu! Hendaklah pelaksanaannya sepadan dengan kerelaanmu, dan lakukanlah itu dengan apa yang ada padamu. (12) Sebab jika kamu rela untuk memberi, maka pemberianmu akan diterima, kalau pemberianmu itu berdasarkan apa yang ada padamu, bukan berdasarkan apa yang tidak ada padamu.
Sebelum kita membahas teks ini, penting bagi kita untuk mengetahui latar belakangnya dulu. Latar belakang dari teks ini adalah orang-orang Kristen Yerusalem mengalami kesukaran. Kesukaran apa? Mayoritas penafsir mengatakan bahwa penderitaan yang dialami oleh orang-orang Kristen di Yerusalem adalah masalah kelaparan. Dalam Kis 11:27-28 terlihat bahwa dinubuatkan akan adanya bahaya kelaparan yang besar, dan rupanya hal inilah yang menyebabkan orang-orang Kristen dari gereja Yerusalem sangat menderita / miskin.
Kis 11:27-28 - “(27) Pada waktu itu datanglah beberapa nabi dari Yerusalem ke Antiokhia. (28) Seorang dari mereka yang bernama Agabus bangkit dan oleh kuasa Roh ia mengatakan, bahwa seluruh dunia akan ditimpa bahaya kelaparan yang besar. Hal itu terjadi juga pada zaman Klaudius”.
Ada pro kontra di antara para penafsir. Ada yang menganggap bahwa yang dimaksud seluruh dunia adalah seluruh kekaisaran Romawi, dan ada yang menganggap hanya tanah Kanaan saja. Tetapi yang jelas gereja Yerusalem terkena, dan ini menyebabkan mereka yang tadinya sudah menderita dan miskin karena permusuhan dari orang-orang Yahudi yang non Kristen dan orang-orang Romawi, sekarang menjadi lebih menderita dan lebih miskin lagi. Jadi di sini masalahnya adalah ada gereja Tuhan (di Yerusalem) membutuhkan bantuan dan karena itu maka rasul Paulus meminta kepada gereja lain/orang Kristen lain (di Korintus) untuk bisa membantu dan memberi dukungan secara finansial kepada gereja Yerusalem tersebut. Paulus lalu menulis surat kepada jemaat di Korintus supaya mereka ambil bagian dalam pelayanan kasih ini dengan menolong/menyumbangkan dana bagi saudara-saudara seiman mereka di Yerusalem (2 Kor 8:1-9). Dengan kata lain Paulus sementara berusaha mengumpulkan dana dari orang-orang Kristen demi mendukung gereja Tuhan di Yerusalem. Bahwa memang saat itu ada upaya mengumpulkan dana terbukti dari ayat berikut :
Kis 11:27-30 - “(27) Pada waktu itu datanglah beberapa nabi dari Yerusalem ke Antiokhia. (28) Seorang dari mereka yang bernama Agabus bangkit dan oleh kuasa Roh ia mengatakan, bahwa seluruh dunia akan ditimpa bahaya kelaparan yang besar. Hal itu terjadi juga pada zaman Klaudius. (29) Lalu murid-murid memutuskan untuk mengumpulkan suatu sumbangan, sesuai dengan kemampuan mereka masing-masing dan mengirimkannya kepada saudara-saudara yang diam di Yudea. (30) Hal itu mereka lakukan juga dan mereka mengirimkannya kepada penatua-penatua dengan perantaraan Barnabas dan Saulus”.
1 Kor 16:1-3 - “(1) Tentang pengumpulan uang bagi orang-orang kudus, hendaklah kamu berbuat sesuai dengan petunjuk-petunjuk yang kuberikan kepada Jemaat-jemaat di Galatia. (2) Pada hari pertama dari tiap-tiap minggu hendaklah kamu masing-masing - sesuai dengan apa yang kamu peroleh - menyisihkan sesuatu dan menyimpannya di rumah, supaya jangan pengumpulan itu baru diadakan, kalau aku datang. (3) Sesudah aku tiba, aku akan mengutus orang-orang, yang kamu anggap layak, dengan surat ke Yerusalem untuk menyampaikan pemberianmu”.
Note : Dari ayat-ayat ini terlihat bahwa mengumpulkan dana untuk menolong gereja adalah sesuatu yang Alkitabiah. Dan karena itu jangan pernah mencela gereja yang mengadakan acara dana demi pelayanan pekerjaan Tuhan.
Untuk memotivasi orang Korintus di dalam pelayanan ini, Paulus lalu menceritakan kepada mereka tentang orang-orang Kristen di Makedonia yang sudah terlebih dahulu mengambil bagian di dalam pelayanan kasih ini dengan memberikan sumbangan kepada gereja Yerusalem.
2 Kor 8:1 - Saudara-saudara, kami hendak memberitahukan kepada kamu tentang kasih karunia yang dianugerahkan kepada jemaat-jemaat di Makedonia.
Tujuan penceritaan ini adalah supaya jemaat di Korintus bisa meneladani mereka di dalam hal pelayanan ini/menolong gereja Yerusalem. Di sini kita bisa melihat bahwa Paulus mati-matian mendorong orang Kristen untuk membantu gereja lain yang membutuhkan bantuan. Jadi ini mengajarkan kepada kita bahwa orang Kristen harus mau membantu gereja yang sementara kesulitan dan membutuhkan bantuan. Dalam konteks ini, yang membutuhkan bantuan adalah gereja lain (Yerusalem) dan gereja Korintus harus mau membantu gereja lain (Yerusalem) itu. Nah, kalau gereja lain saja membutuhkan bantuan harus dibantu, maka bagaimana dengan gereja sendiri? Perlu dibantu atau tidak? Tentu lebih perlu lagi! Bahkan bukan hanya perlu tetapi HARUS. Sekarang ini gereja kita (GKIN) sementara membutuhkan uang untuk membeli tanah (Rp. 625 juta). Maka sebagai orang Kristen, terutama yang berjemaat/bergereja di sini (jemaat tetap maupun simpatisan), kita wajib mendukung dan memberi bantuan agar kesulitan kita ini bisa teratasi. Maukah saudara? Untuk sampai pada komitmen dan ketetapan hati seperti itu, baiklah kita terlebih dahulu mempelajari teks kita dan melihat hal-hal penting di dalamnya yang mendorong kita untuk memberi bagi pekerjaan Tuhan. Ada 2 hal yang dapat kita pelajari lewat teks kita :
I. DASAR DARI PEMBERIAN KITA.
Dalam teks kita jelas terlihat bahwa Paulus sementara meminta kepada jemaat di Korintus untuk bisa ambil bagian di dalam pelayanan kasih/pemberian kepada jemaat di Yerusalem, sama seperti yang sudah dilakukan jemaat Makedonia. Tetapi Paulus bukan hanya meminta melainkan memberikan dasar dari permintaannya itu.
2 Kor 8:8-9 – (8) Aku mengatakan hal itu bukan sebagai perintah, melainkan, dengan menunjukkan usaha orang-orang lain untuk membantu, aku mau menguji keikhlasan kasih kamu. (9) Karena kamu telah mengenal kasih karunia Tuhan kita Yesus Kristus, bahwa Ia, yang oleh karena kamu menjadi miskin, sekalipun Ia kaya, supaya kamu menjadi kaya oleh karena kemiskinan-Nya.
Kata “karena” (ayat 9) jelas menunjukkan alasan dari apa yang dibicarakan dalam ayat 8-nya dan alasannya adalah seluruh ayat 9 yakni Yesus yang kaya rela menjadi miskin. Ayat 9 mengatakan bahwa tadinya Yesus itu kaya. Ini jelas tidak menunjuk pada kekayaan secara materi karena kelihatannya menunjukkan kondisi-Nya sewaktu ada di surga.
Yoh 17:5 - “Oleh sebab itu, ya Bapa, permuliakanlah Aku padaMu sendiri dengan kemuliaan yang Kumiliki di hadirat-Mu sebelum dunia ada”.
Calvin - Dulu Kristus kaya, karena Ia adalah Allah, dan segala sesuatu ada di bawah kuasa dan otoritas-Nya; dan selanjutnya, bahkan dalam hakekat manusia kita yang Ia kenakan / ambil, seperti yang disaksikan oleh sang Rasul (Ibr 1:2; 2:8), Ia adalah pewaris dari segala sesuatu, karena oleh Bapa-Nya Ia diletakkan di atas segala makhluk ciptaan, dan segala sesuatu diletakkan di bawah kakiNya (hal. 290).
Tetapi selanjutnya dikatakan bahwa Ia menjadi miskin. Kata “miskin” di sini memakai kata “PTOKOS”. Kelihatannya ini menunjuk pada masa inkarnasi saat Ia menjadi manusia dan memang dalam keadaan-Nya sebagai manusia, Ia sangat miskin.
The Bible Exposition Commentary : NT : Tensa dari kata kerja ini menunjukkan bahwa inkarnasinyalah, kelahiranNya di Betlehem, yang dimaksudkan di sini. Ia menyatukan diriNya sendiri dengan umat manusia dan mengambil pada diriNya sendiri suatu tubuh manusia. Ia meninggalkan takhta untuk menjadi seorang pelayan / hamba. Ia mengesampingkan semua milikNya sehingga Ia bahkan tidak memiliki tempat untuk meletakkan kepalaNya.
Matthew Henry - Demi engkau Ia menjadi miskin; bukan hanya Ia menjadi manusia bagi kita, tetapi Ia menjadi miskin juga. Ia dilahirkan dalam keadaan miskin, hidup dalam kehidupan yang miskin, dan mati dalam kemiskinan.
Barnes’ Notes - Seluruh hidupNya merupakan hidup yang miskin. Ia tidak mempunyai rumah; Luk 9:58. Ia memilih untuk menjadi tergantung pada sedikit sahabat yang Ia kumpulkan di sekitar-Nya, dari pada menciptakan makanan untuk suplai yang berlimpah-limpah untuk kebutuhan-Nya sendiri. Ia tidak memiliki ladang / pertanian atau perkebunan; Ia tidak mempunyai istana-istana yang indah; Ia tidak mempunyai uang yang ditimbun dalam peti simpanan yang sia-sia atau di bank; Ia tidak mempunyai milik / kekayaan untuk dibagikan kepada sahabat-sahabat-Nya. Ibu-Nya Ia titipkan pada waktu Ia mati kepada perhatian yang murah hati dari salah satu murid-Nya (Yoh 19:27), dan semua milik pribadi-Nya kelihatannya hanyalah pakaian yang Ia kenakan, dan yang dibagikan di antara para tentara yang menyalibkan-Nya.
Dan puncak dari kemiskinan-Nya adalah ketika Ia disalibkan.
The Bible Exposition Commentary : NT - Pengalaman puncak-Nya tentang kemiskinan adalah pada waktu ia dibuat menjadi dosa bagi kita di kayu salib. Neraka adalah kemiskinan kekal, dan pada kayu salib Yesus Kristus menjadi yang termiskin dari orang miskin.
Lalu apa tujuan dari kemiskinan-Nya itu?
2 Kor 8:9 - Karena kamu telah mengenal kasih karunia Tuhan kita Yesus Kristus, bahwa Ia, yang oleh karena kamu menjadi miskin, sekalipun Ia kaya, supaya kamu menjadi kaya oleh karena kemiskinanNya.
Jadi tujuan Yesus menjadi miskin adalah supaya kita menjadi kaya. Tetapi kaya yang dimaksudkan di sini jelas bukan kaya secara materi seperti pandangan teologia kemakmuran. Kaya yang dimaksudkan di sini adalah kaya secara rohani.
2 Kor 8:7 - Maka sekarang, sama seperti kamu kaya dalam segala sesuatu, - dalam iman, dalam perkataan, dalam pengetahuan, dalam kesungguhan untuk membantu, dan dalam kasihmu terhadap kami - demikianlah juga hendaknya kamu kaya dalam pelayanan kasih ini.
Perhatikan frase yang disebutkan terakhir “kaya dalam pelayanan kasih ini”. Jelas sesuai konteks ini menunjuk pada hal memberi bantuan bagi orang lain. Bandingkan :
2 Kor 8:2 - Selagi dicobai dengan berat dalam pelbagai penderitaan, sukacita mereka meluap dan meskipun mereka sangat miskin, namun mereka kaya dalam kemurahan.
Yesus yang tadinya kaya rela menjadi miskin, tujuannya adalah orang Kristen bisa kaya secara rohani terutama kaya dalam kemurahan hati untuk membantu orang lain yang susah, untuk mendukung gereja Tuhan dan pekerjaan pelayanan. Inilah dasar dari pemberian Kristen! Jikalau orang sadar bahwa Kristus telah memberikan segala-galanya dan menjadi miskin demi diri-Nya (mati terhina di atas salib) maka ia pun wajib memberikan apa yang ada padanya untuk melayani orang lain dan melayani Tuhan.
2 Kor 5:15 - Dan Kristus telah mati untuk semua orang, supaya mereka yang hidup, tidak lagi hidup untuk dirinya sendiri, tetapi untuk Dia, yang telah mati dan telah dibangkitkan untuk mereka”.
Kalau saudara sadar akan semua ini dan sudah menikmati karya-Nya, maukah memberi bagi pekerjaan-Nya di bumi ini lewat gereja-Nya?
II. TELADAN DARI JEMAAT MAKEDONIA.
Sama seperti Paulus, sewaktu mendorong orang Korintus untuk menyumbang, ia memakai teladan jemaat Makedonia, maka saya pun mau mengajak kita untuk mempelajari apa yang dibuat jemaat Makedonia di dalam menolong gereja Tuhan dan bagaimana kita bisa meneladani mereka. Pertama-tama kita perlu tahu bahwa jemaat di Makedonia ini bukan jemaat yang kaya. Bahkan dikatakan bahwa mengalami banyak penderitaan dan juga sangat miskin.
2 Kor 8:2 - Selagi dicobai dengan berat dalam pelbagai penderitaan, ….dan meskipun mereka sangat miskin, …
Kata “miskin” di sini memakai kata “PTOKOS” yang adalah miskin yang sangat (beda dengan “PENICHROS”). Atau lebih tepat diterjemahkan “melarat”. Bandingkan :
TL - Sedang mereka itu di dalam percobaan yang sangat susah, maka kesukaan mereka itu, beserta dengan kepapaannya yang amat sangat ….”
Walaupun dengan kemelaratan yang amat sangat ini, mereka bukannya bersedih / kecewa / mengeluh. Sebaliknya dikatakan bahwa sukacita mereka meluap.
2 Kor 8:2 - Selagi dicobai dengan berat dalam pelbagai penderitaan, sukacita mereka meluap dan meskipun mereka sangat miskin, …
Lebih hebat daripada itu adalah ketika mereka mengetahui bahwa ada gereja Tuhan (saudara-saudara seiman mereka di Yerusalem) yang sementara menderita dan membutuhkan bantuan, mereka tidak tinggal diam. Mereka berusaha untuk memberikan sumbangan kepada gereja Yerusalem. Jadi di sini kita tidak sementara melihat gereja kaya membantu gereja miskin atau orang Kristen kaya membantu orang Kristen miskin melainkan gereja miskin membantu gereja yang lebih miskin. Orang Kristen miskin membantu orang Kristen yang lebih miskin.
Adam Clarke : Bahkan orang miskin dipanggil untuk meringankan beban dari mereka yang lebih miskin dari diri mereka; dan orang yang menderita dipanggil untuk menghibur mereka yang lebih menderita dari mereka.
Mereka sangat miskin materi tetapi rupanya hati mereka tidak miskin. Itulah sebabnya mereka disebut kaya dalam kemurahan.
2 Kor 8:2 - Selagi dicobai dengan berat dalam pelbagai penderitaan, sukacita mereka meluap dan meskipun mereka sangat miskin, namun mereka kaya dalam kemurahan.
Banyak orang berpikir bahwa mereka harus kaya dulu baru mau membantu gereja/pelayanan. Tetapi di sini kita melihat teladan dan belajar bahwa untuk mendukung pelayanan tidak harus menunggu kaya terlebih dahulu.
Corinne U. Wells - Engkau tidak harus kaya untuk menjadi dermawan. Jika ia mempunyai semangat kedermawanan yang benar, seorang miskin bisa memberi seperti seorang pangeran. (The Encyclopedia of Religious Quotations’, hal. 244).
Anonim - Bukanlah apa yang engkau akan lakukan dengan satu juta, Jika kekayaan adalah bagianmu, tetapi apa yang engkau sedang lakukan pada saat ini dengan dolar dan ¼ dolar yang engkau miliki? (‘The Encyclopedia of Religious Quotations’, hal. 239).
Lalu bagaimana caranya jemaat Makedonia ini memberi?
a. Mereka memberi melampaui kemampuan mereka.
2 Kor 8:3 - Aku bersaksi, bahwa mereka telah memberikan menurut kemampuan mereka, bahkan melampaui kemampuan mereka.
Apa artinya memberi melampaui kemampuan di sini? Adam Clarke mengatakan bahwa mereka memberikan sampai mengorbankan kebutuhan pokok mereka sendiri.
2 Kor 8:5a - Mereka memberikan lebih banyak dari pada yang kami harapkan. …”
Ini menunjukkan betapa luar biasanya orang-orang Makedonia ini di dalam memberi untuk pekerjaan Tuhan. Meskipun demikian perlu diingat bahwa tidak ada perintah untuk memberi melampaui kemampuan. Yang diperintahkan adalah memberi sesuai kemampuan.
Kis 11:29 - Lalu murid-murid memutuskan untuk mengumpulkan suatu sumbangan, sesuai dengan kemampuan mereka masing-masing dan mengirimkannya kepada saudara-saudara yang diam di Yudea.
2 Kor 8:11b-12 - “(11b) Hendaklah pelaksanaannya sepadan dengan kerelaanmu, dan lakukanlah itu dengan apa yang ada padamu. (12) Sebab jika kamu rela untuk memberi, maka pemberianmu akan diterima, kalau pemberianmu itu berdasarkan apa yang ada padamu, bukan berdasarkan apa yang tidak ada padamu”.
Ini berarti bahwa memberi melampaui kemampuan tidak harus kita lakukan. Kalau mau lakukan boleh! Tetapi saya berpendapat bahwa tindakan seperti ini hanya boleh dilakukan kalau memang ada keyakinan yang benar bahwa Tuhan menghendaki hal itu. Maka bagi kita, kita harus memberi sesuai dengan kemampuan kita. Ingat, Tuhan juga tidak menuntut orang memberi sesuatu yang tidak ia punyai. Tetapi bagaimanapun, jemaat di Makedonia melakukan tindakan iman yang luar biasa untuk memberi melampaui kemampuan mereka. Saya tidak mendesak saudara untuk memberi melampaui kemampuan saudara tetapi saya meminta saudara untuk memberi sesuai dengan kemampuan saudara. Ayat 2 Kor 8:12 di atas mengajarkan kepada kita bahwa tidak ada orang yang tidak harus memberi. Orang miskin yang bisanya hanya memberi sedikit, harus memberi yang sedikit itu. Sedangkan orang kaya, yang bisa memberi banyak, harus memberi banyak.
Calvin - Dengan cara ini tidak ada yang punya alasan untuk dibebaskan; karena di satu sisi orang kaya berhutang kepada Allah persembahan yang lebih besar, dan di sisi lain orang miskin tidak boleh malu tentang sumber mereka yang kecil.
b. Mereka memberi dengan sukarela.
2 Kor 8:4 - Dengan kerelaan sendiri mereka meminta dan mendesak kepada kami, supaya mereka juga beroleh kasih karunia untuk mengambil bagian dalam pelayanan kepada orang-orang kudus.
Sama sekali tidak ada paksaan atau kesedihan dalam hati mereka saat memberi walaupun mereka memberi melampaui kemampuan mereka. Jangan pernah memberikan sesuatu untuk pekerjaan Tuhan kalau anda memberinya dengan terpaksa.
2 Kor 8:12a - Sebab jika kamu rela untuk memberi, maka pemberianmu akan diterima, ….
2 Kor 9:7 - “Hendaklah masing-masing memberikan menurut kerelaan hatinya, jangan dengan sedih hati atau karena paksaan, sebab Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita”.
c. Mereka memberi dengan penuh semangat.
2 Kor 8:4 - Dengan kerelaan sendiri mereka meminta dan mendesak kepada kami, supaya mereka juga beroleh kasih karunia untuk mengambil bagian dalam pelayanan kepada orang-orang kudus.
TL - serta meminta kami dengan teramat sangat akan anugerah itu boleh menurut melayani orang-orang suci itu.
Saking semangatnya di dalam memberi, mereka malah mendesak Paulus untuk memberi / mengambil bagian di dalam pelayanan ini. Dari ayat ini, kelihatannya Paulus tidak secara khusus meminta mereka untuk menyumbang (mungkin karena mereka juga sangat miskin) tetapi mereka yang rupanya mengetahui kegiatan pengumpulan dana itu lalu mengumpulkan dana dan mendesak Paulus untuk menerimanya. Ini luar biasa! Biasanya hamba Tuhan yang mendesak jemaat untuk memberi tetapi di Makedonia malah jemaat yang mendesak hamba Tuhan untuk bisa memberi. Bagaimana dengan kita?
d. Dalam memberi, mereka pertama-tama memberikan diri mereka kepada Allah, dan lalu oleh kehendak Allah mereka memberikannya kepada Paulus.
2 Kor 8:5 – “…. Mereka memberikan diri mereka, pertama-tama kepada Allah, kemudian oleh karena kehendak Allah juga kepada kami.
Ini sesuatu yang sangat menarik. Mereka memang memberi bantuan kepada orang lain tetapi tindakan itu didahului dengan pemberian diri mereka kepada Allah. Mengapa ini penting? Karena orang yang sudah memberi dirinya kepada Allah tidak akan sulit untuk memberi bagi gereja-Nya.
The Bible Exposition Commentary: NT - Jika kita memberikan diri kita sendiri kepada Allah, kita tidak akan mempunyai kesukaran untuk memberikan milik / kekayaan kita kepada Allah. Jika kita memberikan diri kita sendiri kepada Allah, kita juga akan memberikan diri kita kepada orang-orang lain. Adalah mustahil untuk mengasihi Allah dan mengabaikan kebutuhan dari sesama kita.
Roy L. Smith - Tak ada seorangpun yang betul-betul dikuduskan sampai uangnya dipersembahkan. (‘The Encyclopedia of Religious Quotations’, hal. 464).
Mengapa banyak orang sukar memberi kepada orang lain maupun pekerjaan Tuhan? Jawabnya gampang. Karena mereka belum memberi dirinya kepada Allah. Berilah dirimu terlebih dulu kepada Allah dan engkau akan melihat bahwa memberi kepada gereja-Nya adalah sebuah sukacita besar dan bukan sebuah beban/keterpaksaan.
Inilah teladan yang bisa kita lihat dari jemaat Makedonia di dalam hal membantu gereja lain yang kesulitan, atau dalam hal mendukung gereja Tuhan. Gereja kita saat ini sementara membutuhkan uang yang banyak untuk pembelian tanah. Pertama-tama jangan harapkan dulu gereja lain/orang Kristen lain membantu kita. Kita harus mulai dari diri kita sendiri. Satu hal yang perlu diperhatikan adalah bahwa salah satu hal yang mendorong gereja Makedonia menolong gereja di Yerusalem mungkin adalah karena mereka merasa berhutang budi kepada gereja di Yerusalem dari mana Injil yang mereka terima itu berasal.
Rom 15:25-27 - (25) Tetapi sekarang aku sedang dalam perjalanan ke Yerusalem untuk mengantarkan bantuan kepada orang-orang kudus. (26) Sebab Makedonia dan Akhaya telah mengambil keputusan untuk menyumbangkan sesuatu kepada orang-orang miskin di antara orang-orang kudus di Yerusalem. (27) Keputusan itu memang telah mereka ambil, tetapi itu adalah kewajiban mereka. Sebab, jika bangsa-bangsa lain telah beroleh bagian dalam harta rohani orang Yahudi, maka wajiblah juga bangsa-bangsa lain itu melayani orang Yahudi dengan harta duniawi mereka”.
Yang dimaksud dengan kewajiban di sini adalah mereka mewajibkan diri mereka sendiri. Ini jelas berbeda dengan pengumpulan dana untuk negara Israel yang dilakukan gereja tertentu di Kupang ini. Hal yang sama bisa diterapkan dalam jemaat kita. Dari gereja inilah saudara mendapatkan makanan rohani yang baik dan bermutu. Dari gereja inilah saudara mendapatkan pemberitaan Injil yang sesungguhnya yang menuntun pada pertobatan dan iman yang sejati. Dari gereja inilah saudara mendapatkan pengajaran firman Tuhan yang ketat. Dari gereja inilah saudara mendapatkan pengetahuan-pengetahuan yang mungkin saudara tidak dapatkan di tempat lain. Jikalau gereja Makedonia bisa menjadikan itu menjadi alasan bagi mereka untuk memberikan sumbangan kepada gereja Yerusalem, mengapa itu tidak bisa menjadi alasan bagi kita untuk memberi bagi gereja ini? Teladani jemaat Makedonia di dalam memberi bagi pekerjaan Tuhan. Jangan tunggu kaya baru memberi. Memberilah sesuai dengan kemampuan saudara, dengan apa yang ada pada saudara. Memberilah dengan rela hati/sukacita jangan dengan keterpaksaan. Memberilah dengan semangat, kalau perlu desaklah saya untuk ikut memberi. Mari kita memberi untuk Tuhan, untuk pelayanan kita, untuk gereja Tuhan sambil mengingat apa yang sudah Kristus buat bagi kita dengan menjadi miskin karena kita.
Billy Graham - Allah telah memberi kita dua tangan - satu digunakan untuk menerima dan yang lain untuk memberi. Kita bukanlah tangki / bak air yang dibuat untuk menimbun; kita adalah saluran yang dibuat untuk membagikan. (‘The Encyclopedia of Religious Quotations’, hal. 241).
Clarence Jordan - Ukuran dari seorang Kristen bukanlah tingginya pemahaman / pengertiannya tetapi dalamnya kasihnya. (‘The Encyclopedia of Religious Quotations’, hal 100).
Mari memberi!!!!! Berilah yang terbaik Tuhanmu!!!! Berilah yang terbaik bagi gereja-Nya!!!! Jadilah kaya dalam kemurahan!!!!
- AMIN -
Dari Mimbar “REVIVAL MINISTRY”
(Minggu, 11 April 2010)
Pdt. Alfred Esra Soru | GKIN (GEREJA KRISTEN INJILI NUSANTARA) "REVIVAL"
No comments:
Post a Comment