MENJAWAB SAKSI YEHUWA:
DEFINISI DAN GELAR ALLAH (Bagian 2)
DEFINISI DAN GELAR ALLAH (Bagian 2)
Oleh: Pdt. Budi Asali, M.Div.
Definisi kata TUHAN / ALLAH = menurut Alkitab, semua makhluk yang mempunyai kuasa / wewenang, dapat dijuluki/diberi gelar: Tuhan Allah. Di dalam kitab Keluaran, Musa juga diberi gelar ALLAH. Apakah itu berarti kita boleh menyembah Musa? Tentu tidak bukan! Jadi tidak semua makhluk yang menyandang gelar ALLAH boleh kita sembah. Yesus di dalam Matius 4:10 menjelaskan bahwa hanya kepada Bapanya saja, kita boleh menyembah dan memberi dinas suci. Jadi menurut Yesus hanya Allah Yehuwa saja yang boleh kita sembah.
Tanggapan Budi Asali:
3. Tetapi pada waktu kata 'Allah' digunakan untuk Yesus, Kitab Suci tidak memberi petunjuk apapun bahwa kata itu digunakan bukan dalam arti yang sesungguhnya, tetapi sebaliknya bahkan memberikan keterangan yang menunjukkan bahwa Ia memang adalah Allah yang sejati.
A.H. Strong: "It is sometimes objected that the ascription of the name 'God' to Christ proves nothing as to his absolute diety, since angels and even human judges are called gods, as representing God's authority and executing his will. But we reply that, while it is true that the name is sometimes so applied, it is always with adjuncts and in connections which leaves no doubt of its figuratiove and secondary meaning. When, however, the name is applied to Christ, it is, on the contrary, with adjuncts and in connections which leaves no doubt that is signifies absolute Godhead" (= Kadang-kadang diajukan keberatan yang mengatakan bahwa pemberian nama 'Allah' kepada Kristus tidak membuktikan apa-apa berkenaan dengan keilahian-Nya yang mutlak, karena malaikat-malaikat dan bahkan hakim-hakim manusia disebut allah-allah, karena mewakili otoritas Allah dan melaksanakan kehendak-Nya. Tetapi kami menjawab bahwa sekalipun memang benar bahwa nama itu kadang-kadang diteriapkan seperti itu, itu selalu disertai dengan tambahan / keterangan dan dalam hubungan yang membuang semua keragu-raguan tentang arti kiasan dan arti sekundernya.Tetapi pada waktu nama itu diterapkan kepada Kristus, sebaliknya itu disertai dengan tambahan / keterangan dan dalam hubungan yang membuang semua keragu-raguan bahwa itu menunjukkan keAllahan yang mutlak) - 'Systematic Theology', hal 307.
Contoh:
A. Yoh 1:1c, yang mengatakan bahwa 'Firman (Yesus) itu adalah Allah', didahului oleh kata-kata 'Pada mulanya adalah firman', yang menunjukkan kekekalan dari Firman itu, dan lalu dilanjutkan dengan Yoh 1:3, yang menunjukkan bahwa Firman / Yesus itu adalah Pencipta segala sesuatu!
B. Roma 9:5, yang menyatakan Yesus sebagai Allah, juga menambahkan bahwa Ia ada di atas segala sesuatu, dan harus dipuji selama-selamanya.
C. Ibrani 1:8, selain menyebut Anak sebagai Allah, juga mengatakan bahwa Ia mempunyai takhta yang kekal, dan masih disusul lagi oleh Ibrai 1:10-12 yang menyatakan Anak sebagai Tuhan, dan sebagai Pencipta, yang kekal dan yang tidak pernah beruhah.
D. Wahyu 1:8, selain menyebut Yesus sebagai 'Tuhan Allah', juga menyebut-Nya dengan sebutan 'Yang Mahakuasa' dan 'Alfa dan Omega'.
4. Ketidakpercayaan Saksi-saksi Yehuwa terhadap keilahian Yesus, menyebabkan mereka melarang untuk menyembah Yesus.
Kesesatan seperti ini secara sangat jelas bertentangan dengan Kitab Suci, karena jelas bahwa Kitab Suci bukan hanya mengijinkan, tetapi mengharuskan penyembahan, terhadap Yesus. Ini bisa dilihat dari Yoh 5:22-23 "(22) Bapa tidak menghakimi siapapun, melainkan tetalh menyerahkan penghakiman itu seluruhnya kepada Anak, (23) supaya semua orang menghormati Anak sama seperti mereka menghormati Bapa. Barangsiapa tidak menghormati Anak, ia juga tidak menghormati Bapa, yang mengutus Dia".
Kalau kita menghormati Bapa dengan menyembah Dia, maka jelas bahwa kita boleh, dan bahkan harus, menyembah Yesus.
Di samping itu, ada 3 hal yang ingin saya bahas tentang persoalan ini:
A. Kitab Suci memerintahkan penyembahan terhadap Yesus.
Dalam Ibrani 1:6 Allah sendiri berkata bahwa malaikat-malaikat harus menyembah Anak / Yesus. Ibrani 1:6 "Dan ketika Ia membawa pula Anak-Nya yang sulung ke dunia, Ia berkata: 'Semua malaikat Allah harus menyembah Dia.'".
Kalau Yesus bukan Allah, adalah sesuatu yang tidak masuk akal bahwa Allah memerintahkan para malaikat untuk menyembah Dia. Karena itu merupakan sesuatu yang jelas bertentangan dengan Kitab Suci kalau Saksi-saksi Yehuwa melarang untuk menyembah Yesus.
B. Kitab Suci menubuatkan penyembahan terhadap Yesus.
1. Daniel 7:13-14 "(13) Aku terus melihat dalam penglihatan malam itu, tampak datang dengan awan-awan dari langit seorang seperti anak manusia; datanglah ia kepada Yang Lanjut Usianya itu, dan ia dibawa ke hadapan-Nya. (14) Lalu diberikan kepadanya kekuasaan dan kemuliaan dan kekuasaan sebagai raja, maka orang-orang dari segala bangsa, suku bangsa dan bahasa mengabdi kepadanya. Kekuasaannya ialah kekuasaan yang kekal, yang tidak akan lenyap, dan kerajaannya ialah kerajaan yang tidak akan musnah".
Calvin memberikan beberapa penjelasan tentang ayat ini: Tentang 'seorang seperti anak manusia' (ay 13a) itu, Calvin berkata (hal 40) bahwa tidak diragukan bahwa ini menunjuk kepada Kristus. Tetapi mengapa ada kata 'seperti'? Calvin berkata (hal 41) bahwa digunakan kata 'seperti' karena ini ada pada jaman Perjanjian Lama dimana kemanusiaan Yesus itu belum ada / Yesus belum berinkarnasi sebagai manusia.
Tentang kata-kata 'diberikan kepadanya kekuasaan dan kemuliaan dan kekuasaan', Calvin mengatakan (hal 44) bahwa ini tidak berkenaan dengan Kristus sebagai Allah, tetapi Kristus sebagai Pengantara / sebagai manusia.
Tentang bagian yang menunjukkan bahwa semua orang akan 'mengabdi' (NIV: 'worshiped' (= menyembah); KJV/RSV/NASB/NWT: 'serve' (= melayani / beribadah)] kepadanya (ay 14b), Calvin mengatakan (hal 43) bahwa ini membuktika bahwa Kristus betul-betul adalah Allah, karena Allah tidak mungkin memberikan kemuliaan-Nya kepada yang lain. Yes 42:8 "Aku ini TUHAN, itulah nama-Ku; Aku tidak akan memberikan kemuliaan-Ku kepada yang lain atau kemasyuran-Ku kepada patung".
2. Filipi 2:9-11 "(9) Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama,
(10) supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi, (11) dan segala lidah mengaku: "Yesus Kristus adalah Tuhan," bagi kemuliaan Allah, Bapa!
(10) supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi, (11) dan segala lidah mengaku: "Yesus Kristus adalah Tuhan," bagi kemuliaan Allah, Bapa!
Jadi, pada akhir jaman, semua lutut akan bertelut, dan segala lidah akan mengaku, bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan! Orang-orang percaya akan melakukan dengan sukarela dan dengan sukacita, orang-orang yang tidak percaya, termasuk Saksi-saksi Yehuwa, akan melakukan dengan terpaksa, dan tanpa ada gunanya (mereka tetap tidak diselamatkan).
Bandingkan teks ini dengan:
a. Yesaya 45:23 "Demi Aku sendiri Aku telah bersumpah, dari mulut-Ku telah keluar kebenaran, suatu firman yang tidak dapat ditarik kembali: dan semua orang akan bertekuk lutut di hadapan-Ku, dan akan bersumpah setia dalam segala bahasa" (Walter Martin, hal 89).
b. Roma 14:8-12 (ay 11-nya mengutip dari Yes 45;23) "(8) Sebab jika kita hidup, kita hidup untuk Tuhan, dan jika kita mati, kita mati untuk Tuhan. Jadi baik hidup atau mati, kita adalah milik Tuhan. (9) Sebab untuk itulah Kristus telah mati dan hidup kembali, supaya Ia menjadi Tuhan, baik atas orang-orang mati, maupun atas orang-orang hidup. (10) Tetapi engkau, mengapakah engkau menghakimi saudaramu? Atau mengapakah engkau menghina saudaramu? Sebab kita semua harus menghadap takhta pengadilan Allah. (11) Karena ada tertulis: 'Demi Aku hidup, demikianlah firman Tuhan, semua orang akan bertekuk lutut di hadapan-Ku dan semua orang akan memuliakan Allah.' (12) Demikianlah setiap orang di antara kita akan memberi pertanggungan jawab tentang dirinya sendiri kepada Allah."
Dalam ay 9-nya Paulus berbicara tentang Kristus yang menjadi Tuhan atas orang-orang mati maupun orang-orang hidup. Lalu dalam ay 10-nya Paulus berbicara tentang penghakiman Allah. Jelas bahwa ia mau menekankan Kristus sebagai Hakim (bdk. Yoh 5:22 " Bapa tidak menghakimi siapapun, melainkan telah menyerahkan penghakiman itu seluruhnya kepada Anak". Dan dalam ay 11 Paulus lalu mengutip Yes 45:23. Jelas bahwa ia mengutip ayat itu dan menerapkannya kepada Kristus.
Calvin, dalam tulisannya tentang Roma 14:11 ini, mengatakan (hal 502) bahwa pada akhir jaman nanti semua musuh-musuh Kristus akan tersungkur di bawah kaki-Nya dan menjadi tumpuan kaki-Nya (bdk. Maz 110:1, Mat 22:44, Kis 2:35, Ibr 1:13, Ibr 10:13).
Calvin lalu menambahkan: "This is also a remarkable passage for the purpose of confirming our faith in the eternal divinity of Christ: for it is God who speaks here, and the God who has once for all declared, that he will not give his glory to another (Is. 42:8). Now if what he claims here to himself alone is accomplished in Christ, then doubtless he in Christ manifest himself" [ = Ini juga merupakan suatu text yang luar biasa untuk meneguhkan iman kita dalam keilahian kekal dari Kristus: karena adalah Allah yang berbicara di sini, dan Allah yang telah menyatakan sekali untuk selamanya, bahwa Ia tidak akan memberikan kemuliaan-Nya kepada orang lain (Yes 42:8). Sekarang jiga apa yang Ia claim di sini hanya bagi diri-Nya sendiri dicapai dalam Kristus, maka tidak diragukan bahwa Ia menyatakan Diri-Nya sendiri dalam Kristus] hal 502.
Sumber:
Tabloid GLORIA, edisi 368, Minggu II September 2007, hal. 28
Tabloid GLORIA adalah tabloid mingguan interdenominasi, terbit dari Surabaya, member of Jawa Pos Group.
Tabloid GLORIA, edisi 368, Minggu II September 2007, hal. 28
Tabloid GLORIA adalah tabloid mingguan interdenominasi, terbit dari Surabaya, member of Jawa Pos Group.
e-mail us at golgotha_ministry@yahoo.com
No comments:
Post a Comment