F O K U S

Nabi Daud Tentang Siapakah Kristus

Ia Adalah Seorang Nabi Dan Ia Telah   Melihat Ke Depan Dan Telah Berbicara Tentang Kebangkitan Mesias Oleh: Blogger Martin Simamora ...

0 Ketika Kebencian Tak Pernah Menggagalkan Kasih Allah Melawat Dunia:



Oleh: Martin Simamora

Kuburannya Masih Ada Pada Kita Sampai Hari Ini, Bukti Kasih-Nya yang Telah Ditolak Tak Dapat Digagalkan

Intro:
Mesias yang Aneh

Kebencian sebagaimana kesukaan adalah hal yang begitu alami  bagi manusia. Tak perlu harus bersebab apalagi berempatik. Kadang kala atau bahkan kerap kali, menyukai atau membenci bisa datang menyandera  sehingga indra-indra paling dasar pemberian Sang Khalik membuta untuk sekedar dapat menjadi diam dan tenang merenungkannya dan memeriksanya secara cermat.  Saya berpendapat, Alkitab secara jitu memotretkannya bagi kita, manusia-manusia yang memiliki kesempatan yang agung telah menggunakan momentum paling penting bagi penghuni bumi ini, dengan kebencian yang membuahkan kubur. Ini bukan kebencian 1 orang, 2, 5,10, 100 atau lebih. Ini adalah kebencian semua orang, sedikit-dikitnya 5000 orang laki-laki saja yang telah menikmati jamuan makan bersama Yesus, Sang Mesias yang pada akhirnya ditolak dalam kebencian yang melahirkan pengelu-eluan seorang kriminal yang bahkan belum tentu mampu memberi makan bagi 10 orang saja. Mari kita melihat manusia-manusia yang sungguh mengalami kemurahan Yesus, Sang Mesias yang pada akhirnya mereka serahkan  ke dalam kubur.

Markus 6:32-44 Maka berangkatlah mereka untuk mengasingkan diri dengan perahu ke tempat yang sunyi. Tetapi pada waktu mereka bertolak banyak orang melihat mereka dan mengetahui tujuan mereka. Dengan mengambil jalan darat segeralah datang orang dari semua kota ke tempat itu sehingga mendahului mereka. Ketika Yesus mendarat, Ia melihat sejumlah besar orang banyak, maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan kepada mereka, karena mereka seperti domba yang tidak mempunyai gembala. Lalu mulailah Ia mengajarkan banyak hal kepada mereka. Pada waktu hari sudah mulai malam, datanglah murid-murid-Nya kepada-Nya dan berkata: "Tempat ini sunyi dan hari sudah mulai malam. Suruhlah mereka pergi, supaya mereka dapat membeli makanan di desa-desa dan di kampung-kampung di sekitar ini." Tetapi jawab-Nya: "Kamu harus memberi mereka makan!"… Lalu Ia menyuruh orang-orang itu, supaya semua duduk berkelompok-kelompok di atas rumput hijau. Maka duduklah mereka berkelompok-kelompok, ada yang seratus, ada yang lima puluh orang. Dan setelah Ia mengambil lima roti dan dua ikan itu, Ia menengadah ke langit dan mengucap berkat, lalu memecah-mecahkan roti itu dan memberikannya kepada murid-murid-Nya, supaya dibagi-bagikan kepada orang-orang itu; begitu juga kedua ikan itu dibagi-bagikan-Nya kepada semua mereka. Dan mereka semuanya makan sampai kenyang…. Yang ikut makan roti itu ada lima ribu orang laki-laki.  [Matius 14:13-21; Markus 6:30-44; Lukas 9:10-17; Yohanes 6:1-15]

Begitulah Yesus menjadi sebuah pengharapan yang besar dan mulia, bahkan lebih dari sekedar Sang Pemberi Makan, tetapi semua menjadi yakin bahwa dialah Sang Mesias yang dinantikan. Jika Ia sanggup menjadi Sang Pelepas Kelaparan hanya dengan mengangkat makanan dan mengucap syukur, maka dialah Mesias yang akan  membebaskan mereka melalui pemulihan Israel secara total. Ini dapat dimengerti, ketika Yesus memang benar-benar mengadakan mujizat yang menunjukan siapakah Ia. Jadi kalau seperti ini pengharapan  mereka: Ketika orang-orang itu melihat mujizat yang telah diadakan-Nya, mereka berkata: "Dia ini adalah benar-benar nabi yang akan datang ke dalam dunia." (Yohanes 6:14). Yesus, tak terelakan, menjadi begitu popular dan paling disukai. Bisakah anda membayangkan diri anda sangat disukai dalam sebuah kepopuler tanpa tanding, seperti Yesus yang hanya mengangkat makanan dan mengatakan sesuatu kepada Langit, dan kenyanglah semua ribuan orang. Para saksi mata yang sangat kenyang.

Tetapi akankan para saksi mata yang begitu kenyang perutnya, akan tetap menjadi saksi-saksi setia yang akan berdiri dan memberitakan kebenaran-Nya sebagaimana kehendak-Nya? Masihkah kala mereka tidak akan pernah setiap hari mendapatkan mujizat sespektakuler demikian ! Apalagi, Yesus secara teguh dan penuh maksud tidak memenuhi ekspektasi publik agar kemesiasannya tampil secara total untuk menaklukan para penguasa dunia, sehingga dipulihkanlah takhta Daud itu. Siapa yang dapat memahami ini?

Yesus, kalau dia adalah Mesias itu, Ia adalah Mesias yang aneh. Begitu aneh karena sementara ia memiliki basis konstituen dan rakyat yang begitu menghormatinya sebagai mesias yang adidaya, namun beginilah perilaku Mesias itu:

Yohanes 6:15 Karena Yesus tahu, bahwa mereka hendak datang dan hendak membawa Dia dengan paksa untuk menjadikan Dia raja, Ia menyingkir pula ke gunung, seorang diri.

Siapa yang dapat mendikte tujuan yang harus dicapai Sang Mesias? Rakyat, peguasa-penguasa dunia ini, Mahkamah Agama? Tidak. Dalam sebuah dialog yang sungguh mencengangkan bagi para  ahli atau pakar agama, Yesus menunjukan bahwa dirinya memang Mesias yang aneh bagi pemikiran teologis dan ekspektasi pada umumnya:

Lukas 20:40-44 Tetapi Yesus berkata kepada mereka: "Bagaimana orang dapat mengatakan, bahwa Mesias adalah Anak Daud? Sebab Daud sendiri berkata dalam kitab Mazmur: Tuhan telah berfirman kepada Tuanku: duduklah di sebelah kanan-Ku, sampai Kubuat musuh-musuh-Mu menjadi tumpuan kaki-Mu. Jadi Daud menyebut Dia Tuannya, bagaimana mungkin Ia anaknya pula?"

0 Sumber Kuasa Integritas Seorang Pelayan Tuhan:



Oleh: Martin Simamora

Karena Yesus Kristus, Anak Allah, Bukanlah "ya" dan "tidak", Tetapi Sebaliknya Di Dalam Dia Hanya Ada "ya".

Siapakah Yesus Kristus yang diberitakan itu? Pada surat kepada jemaat di Korintus. Rasul Paulus menggambarkan kepada kita siapakah Kristus dalam konteks satu-satunya yang berkuasa untuk menggenapkan janji-janji Allah. Ini dengan demikian menunjukan bahwa Yesus adalah satu-satunya yang dapat secara absolut dan tepat tanpa kemelesetan dan tanpa ada sedikitpun yang tak terpenuhi sementara sebagian lainnya terpenuhi. Mari perhatikan teks ini dan pada bagian-bagian yang saya berikan penekanan:

2Korintus 1:19 Karena Yesus Kristus, Anak Allah, yang telah kami beritakan di tengah-tengah kamu, yaitu olehku dan oleh Silwanus dan Timotius, bukanlah "ya" dan "tidak", tetapi sebaliknya di dalam Dia hanya ada "ya".

Apakah maksudnya “bukanlah “ya” dan “tidak” di sini, apakah maksudnya dengan demikian kalau kita berdoa maka pasti dijawab ya senantiasa, mustahil untuk dijawab tidak?

Mari kita memperhatikan penjelasan Paulus selanjutnya. Rasul ini kemudian menunjukan maksud “tetapi sebaliknya di dalam Dia hanya ada “ya,” dengan sebuah relasi. Andaikata ini sedang memaksudkan doa, maka relasi “bukanlah “ya” dan “tidak” pasti berelasi dengan manusia atau orang percaya yang berdoa. Jadi dengan siapa Paulus merelasikannya? Kita akan menemukannya pada penjelasan lugas Paulus berikut ini:

2Korintus 1:20 Sebab Kristus adalah "ya" bagi semua janji Allah.

Kalau relasi “Kristus adalah “ya” bagi semua janji Allah, maka penting untuk diketahui apakah isi atau terkait apakah janji Allah itu. Mengetahuinya akan membuat kita memahami secara benar apakah maksud dari “Yesus Kristus, Anak Allah, bukanlah “ya’ dan “tidak”, tetapi sebaliknya di dalam Dia hanya ada”ya”. Perhatikan hal ini:

2Korintus 2:21-22 Sebab Dia yang telah meneguhkan kami bersama-sama dengan kamu di dalam Kristus, adalah Allah yang telah mengurapi, memeteraikan tanda milik-Nya atas kita dan yang memberikan Roh Kudus di dalam hati kita sebagai jaminan dari semua yang telah disediakan untuk kita.

Ini sama sekali bukan soal saya dan anda menjadi berbahagia  karena memiliki Yesus yang selalu Ya dan tak pernah Tidak atas apapun permintaan kita sebagaimana keinginan saya dan anda. Ini semua soal relasi Allah dengan Yesus terhadap umat kepunyaannya. Bagaimana  relasi itu wujudnya?
Anchor of Life Fellowship , Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri - Efesus 2:8-9