Oleh: Steven J. Cole
Mengapa
Mentaati Yesus Bukan Opsional(1)
Alih
bahasa dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia: Martin Simamora
Sebuah pengajaran palsu yang meluas di dalam
gereja injili saat ini adalah bahwa kamu dapat menerima Yesus sebagai
Juruselamatmu, namun terkait mematuhi-Nya sebagai Tuhan hidupmu adalah opsional.
Mereka yang mempromosikan ajaran ini secara keliru berpikir bahwa mereka sedang
menjaga doktrin keselamatan oleh anugerah melalui iman, memenggalnya dari
perbuatan-perbuatan manusia. Mereka tidak menyangkali pentingnya menundukan
diri pada Kristus sebagai Tuhan, tetapi
mereka sungguh bersikukuh bahwa perbuatan-perbuatan
baik itu tak bertaut sama sekali dengan iman yang menyelamatkan. Dan karena itu
mereka mengajar bahwa memungkinkan bagi seseorang untuk percaya kepada Kristus
sebagai Juruselamat bahkan sekalipun ia tak pernah menundukan diri kepada-Nya
sebagai Tuhan.
Saya yakin bahwa
pengajaran ini berpijak pada sebuah gagasan keliru pada natur iman yang
menyelamatkan dan itu memberikan jaminan atau kepastian palsu kepada banyak
orang yang berpikir mereka, orang-orang Kristen, tetapi tidak sungguh-sungguh
diselamatkan. Kitab suci jelas bahwa
tanpa kekudusan, tak ada yang akan melihat Tuhan (Ibr 12:14). Iman
menyelamatkan yang sejati senantiasa berdampak dalam sebuah kehidupan saleh yang mendewasa atau
semakin matang dalam perjalanan waktu. Jika seseorang mengklaim diselamatkan,
tetapi tidak ada kelaparan akan firman Tuhan, tidak bertumbuh membenci dosa,
dan tidak bertumbuh dalam kehidupan saleh, ia harus memeriksa diri apakah
ia sungguh berada dalam iman (2 Kor
13:5).