F O K U S

Nabi Daud Tentang Siapakah Kristus

Ia Adalah Seorang Nabi Dan Ia Telah   Melihat Ke Depan Dan Telah Berbicara Tentang Kebangkitan Mesias Oleh: Blogger Martin Simamora ...

0 Menghakimi Keilahian Kristus Dalam Tulisan Suci Nabi:

Oleh: Martin Simamora

Ketika Nabi Perjanjian Lama Menunjukan Keilahian Kristus Jauh Lebih Mulia Daripada Yang Dipahami Dunia
 [Refleksi]
Byzantine Mosaic: burning bush

Yesus menyatakan dihadapan publik bahwa dirinya adalah Sang Mesias sebagaimana yang telah dituliskan dalam Kitab-Kitab Suci dan sungguh dinantikan penggenapannya, seperti yang dicatat dalam teks ini:

Yohanes 5:39- Kamu menyelidiki Kitab-kitab Suci, sebab kamu menyangka bahwa oleh-Nya kamu mempunyai hidup yang kekal, tetapi walaupun Kitab-kitab Suci itu memberi kesaksian tentang Aku

Lukas 24:25-27 Lalu Ia berkata kepada mereka: "Hai kamu orang bodoh, betapa lambannya hatimu, sehingga kamu tidak percaya segala sesuatu, yang telah dikatakan para nabi! Bukankah Mesias harus menderita semuanya itu untuk masuk ke dalam kemuliaan-Nya?" Lalu Ia menjelaskan kepada mereka apa yang tertulis tentang Dia dalam seluruh Kitab Suci, mulai dari kitab-kitab Musa dan segala kitab nabi-nabi.

pengajaran Yesus pada perihal ini, diteruskan sebagai pengajaran yang teramat fundamental atau mendasar untuk menjelaskan siapakah Yesus Kritus bukan saja ilahi tetapi sebagai Dia yang telah ditetapkan Allah dalam kekekalan untuk menggenapi maksud Allah secara sempurna: “Tetapi dengan jalan demikian Allah telah menggenapi apa yang telah difirmankan-Nya dahulu dengan perantaraan nabi-nabi-Nya, yaitu bahwa Mesias yang diutus-Nya harus menderita- Kisah Para Rasul 3:18; “agar Tuhan mendatangkan waktu kelegaan, dan mengutus Yesus, yang dari semula diuntukkan bagimu sebagai Kristus. Kristus itu harus tinggal di sorga sampai waktu pemulihan segala sesuatu, seperti yang difirmankan Allah dengan perantaraan nabi-nabi-Nya yang kudus di zaman dahulu” Kisah Para Rasul 3:20-21; “Bukankah telah dikatakan Musa: Tuhan Allah akan membangkitkan bagimu seorang nabi dari antara saudara-saudaramu, sama seperti aku: Dengarkanlah dia dalam segala sesuatu yang akan dikatakannya kepadamu”- Kisah Para Rasul 3:22

Siapakah Yesus menjadi bukan saja penting, tetapi memang merupakan misi atau eksistensi dirinya di hadapan Allah [yang akan begitu menggoncangkan kemapanan dunia] dalam memasuki dunia ini. Ia berasal dan kemanusiaannya merupakan kehendak kerajaan sorga untuk menggenapi Allah datang atau turun dari sorga untuk membebaskan manusia yang yang dibawa-Nya kepada [Ibrani 2:10-11; Kisah Para Rasul 5:31; Yohanes 6:28-29,35-37, 38-39, 41-44; Lukas 10:21-22] Sang Kristus sehingga menjadi percaya [hidup di dalam dan bagi Kristus] kepadanya, pada penggenapan waktu yang dikehendaki Allah agar apa yang telah dituliskan oleh para nabi itu berjumpa dengan pewujudannya di atas bumi- atau berakhirnya penantian itu atau tersingkap secara sempurna, apa dan siapakah dia yang akan datang menggenapinya: “mengutus Yesus, yang dari semula diuntukkan bagimu sebagai Kristus.”

0 Menghakimi Keilahian Kristus Dalam Kemanusiaannya:

Oleh: Martin Simamora

Hamba Pilihan Allah Yang roh-Nya Ditempatkan-Nya Diatasnya

(Refleksi berdasarkan firman nabi Yesaya)


Di dalam kemanusiaannya, Kristus menyatakan apa yang bukan hanya tak boleh untuk diucapkan oleh seorang manusia dalam pandangan manusia-manusia, tetapi juga begitu mustahil untuk dikatakan oleh kemanusiaan  lazimnya para manusia.Sebagaimana  terekam dalam episode yang begitu penuh dengan teror dan intimidasi yang datang dari dunia –seorang penguasa dunia:

Lukas 13:31- 33 Pada waktu itu datanglah beberapa orang Farisi dan berkata kepada Yesus: "Pergilah, tinggalkanlah tempat ini, karena Herodes hendak membunuh Engkau." Jawab Yesus kepada mereka: "Pergilah dan katakanlah kepada si serigala itu: Aku mengusir setan dan menyembuhkan orang, pada hari ini dan besok, dan pada hari yang ketiga Aku akan selesai. Tetapi hari ini dan besok dan lusa Aku harus meneruskan perjalanan-Ku, sebab tidaklah semestinya seorang nabi dibunuh kalau tidak di Yerusalem.


Dialog ini, mengenai Herodes yang berencana untuk membunuhnya, sebuah keinginan seorang penguasa dunia yang akan begitu sukar untuk ditahan oleh siapapun juga, termasuk Yesus sekalipun, demikianlah pandangan para Farisi terhadap Yesus. Berbicara mengenai seorang penguasa dunia yang diberitakan hendak membunuhnya, Yesus menjawab teror dan intimidasi dalam cara pengunjukan diri sebagai seorang penguasa yang kekuasaannya tidak hanya di dunia ini tetapi di dunia lain yang tak terjamah oleh penguasa dunia yang terhebat sekalipun. Yesus berkata: “katakanlah kepada si serigala itu: Aku mengusir Setan,” sebuah penggelaran kekuatan dan kekuasaan yang bukan hanya menggentarkan dunia  realitas manusia tetapi juga realitas yang tak terjamah manusia- Yesus berkuasa atas Setan; Yesus berkuasa mengusirnya sementara para Farisi meminta Yesus pergi segera jika ingin selamat. Yesus juga  menyebut si Herodes sebagai si Serigala, menunjukan bahwa ia tak lebih dari seekor binatang yang tak punya kuasa apapun atas dirinya tanpa dikehendaki Tuhan semesta penciptanya.
Anchor of Life Fellowship , Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri - Efesus 2:8-9