F O K U S

Nabi Daud Tentang Siapakah Kristus

Ia Adalah Seorang Nabi Dan Ia Telah   Melihat Ke Depan Dan Telah Berbicara Tentang Kebangkitan Mesias Oleh: Blogger Martin Simamora ...

0 Risalah Tinjauan Pengajaran Pdt. Dr.Erastus Sabdono “Keselamatan Diluar Kristen” Bagian 3

Oleh: Martin Simamora

“Tidak Ada Keselamatan Di Luar Kristus Tetapi Ada Keselamatan Di Luar Agama Kristen”
Jika, siapapun anda memperhatikan Yohanes 8:24 dan Yohanes 16:9, itu bahkan menunjukan juga atau mencakup orang-orang yang menolak Kristus didalam hatinya: “menginsafkan akan dosa” dan tetap: tidak percaya; seperti Yesus berbicara baik-baik kepada orang banyak untuk menginsafkan betapa pentingnya/absolutnya dirinya itu bagi keselamatan manusia, dan perhatikan ini, mereka yang secara baik-baik meninggalkannya, tanda menolak dirinya dan tidak mengadakan perlawanan yang frontal dan membahayakan, misalkan saja pada peristiwa ini:

Yohanes 6:60,66 Sesudah mendengar semuanya itu banyak dari murid-murid Yesus yang berkata: "Perkataan ini keras, siapakah yang sanggup mendengarkannya?" Mulai dari waktu itu banyak murid-murid-Nya mengundurkan diri dan tidak lagi mengikut Dia.


Bagi Yesus, apakah seseorang itu mengundurkan diri dari imannya kepada Yesus secara santun; apakah seseorang itu menolak Yesus secara santun atau dalam pertimbangan penuh dengan akal budinya dan  kemudian tetap menghormatinya dan para pengikutnya, itu sama sekali tak menunjukan setitik saja hal yang baik. Sebaliknya Yesus menunjukan bahwa perkataan yang diucapkannya tidak memberikan hidup, sebab Roh tidak bekerja atas orang tersebut untuk memberikan hidup. Mengapa ada diantara mereka yang tak percaya dalam keimanan sejati-yang mana Yesus telah lebih dahulu mengetahuinya- dalam sebuah pemberitaan Injil Kristus? Yesus menjelaskan hal ini: disebabkan Bapa-Nya sendiri adalah penentu peristiwa keselamatan seorang manusia, keselamatan itu sendiri, perjalanan keselamatan dan kegenapannya.


Perhatikanlah penjelasan Yesus ini:
Yohanes 6:61-66 "Yesus yang di dalam hati-Nya tahu, bahwa murid-murid-Nya bersungut-sungut tentang hal itu, berkata kepada mereka: "Adakah perkataan itu menggoncangkan imanmu? Dan bagaimanakah, jikalau kamu melihat Anak Manusia naik ke tempat di mana Ia sebelumnya berada? Rohlah yang memberi hidup, daging sama sekali tidak berguna. Perkataan-perkataan yang Kukatakan kepadamu adalah roh dan hidup.Tetapi di antaramu ada yang tidak percaya." Sebab Yesus tahu dari semula, siapa yang tidak percaya dan siapa yang akan menyerahkan Dia. Lalu Ia berkata: "Sebab itu telah Kukatakan kepadamu: Tidak ada seorangpun dapat datang kepada-Ku, kalau Bapa tidak mengaruniakannya kepadanya." Mulai dari waktu itu banyak murid-murid-Nya mengundurkan diri dan tidak lagi mengikut Dia."

0 “Keselamatan Kristus Juga Untuk Mereka Yang Tak Beriman Kepada-Nya” (3Q-3g6- Selesai)

Oleh: Martin Simamora



Bacalah lebih dulu bagian3Q-3g5


Yesus bukan saja menunjukan siapakah dia, namun apa yang juga begitu pentingnya bagi dunia ini, yaitu menunjukan bagaimanakah keadaan manusia itu di hadapan Allah. Tak satupun manusia yang dapat menunjukan kehakikatannya adalah mahkluk-mahkluk mati terhadap kehendak dan menggenapi kudus Allah. Manusia tak memiliki suara-suara didalam jiwanya sendiri untuk memerintahkan pada dirinya dalam kuasa penuh: datangilah Yesus dan ikutilah dia, apapun juga yang dikehendakinya. Yesus juga menunjukan ketakberdayaan manusia itu untuk mendengar dan melakukan; untuk menaati dan bertekun di dalam ketaatannya, sebab tak ada kehidupan pada jiwanya yang sehakikat dengan kehendak Allah. Begitu jauh dan begitu dalamnya ketakterjangkauan jiwa manusia itu untuk menyambut perintah-Nya, sekalipun Sang Kerajaan Allah begitu dekat, yang berbunyi: “Masuklah melalui pintu yang sesak itu, karena lebarlah pintu dan luaslah jalan yang menuju kepada kebinasaan, dan banyak orang yang masuk melaluinya-Matius 7:13.” Tragedi manusia yang dianggap abstrak, kini begitu otentik. Kejatuhan Adam yang dikatakan menjalari seluruh generasi manusia:

Roma 5:12,14 Sebab itu, sama seperti dosa telah masuk ke dalam dunia oleh satu orang, dan oleh dosa itu juga maut, demikianlah maut itu telah menjalar kepada semua orang, karena semua orang telah berbuat dosa, (14) Sungguhpun demikian maut telah berkuasa dari zaman Adam sampai kepada zaman Musa juga atas mereka, yang tidak berbuat dosa dengan cara yang sama seperti yang telah dibuat oleh Adam, yang adalah gambaran Dia yang akan datang

Memang dipertontonkan begitu keras oleh Yesus dalam khotbah-Nya di bukit.


Memang benar, semua manusia setelah Adam tidak berbuat dosa sebagaimana Adam telah lakukan, tetapi tegas dinyatakan bahwa dosa bukan sekedar soal perbuatan yang melanggar ketetapan Allah,tetapi momentum berkuasanya maut atas segenap manusia. Maut mencengkram semua manusia. Itu sebabnya dalam epistel Ibrani, kematian Yesus begitu bertaut dengan problem abadi bagi manusia yang mustahil ditanggulanginya: “maka Ia juga menjadi sama dengan mereka dan mendapat bagian dalam keadaan mereka, supaya oleh kematian-Nya Ia memusnahkan dia, yaitu Iblis, yang berkuasa atas maut-Ibrani 2:14, atau dalam  ucapan Yesus sendiri: “Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa mendengar perkataan-Ku dan percaya kepada Dia yang mengutus Aku, ia mempunyai hidup yang kekal dan tidak turut dihukum, sebab ia sudah pindah dari dalam maut ke dalam hidup- Yoh 5:24.”
Anchor of Life Fellowship , Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri - Efesus 2:8-9