F O K U S

Nabi Daud Tentang Siapakah Kristus

Ia Adalah Seorang Nabi Dan Ia Telah   Melihat Ke Depan Dan Telah Berbicara Tentang Kebangkitan Mesias Oleh: Blogger Martin Simamora ...

0 PERFEKSIONISME

Disajikan oleh : Pdt. Budi Asali, M.Div-





Perfeksionisme





Tulisan ini dikutip dari buku 'Systematic Theology' tulisan Louis Berkhof, hal 537-540 (Libronix).
H. Karakter Tidak sempurna  pada Pengudusan  dalam Hidup Ini


1. Pengudusan tidak sempurna dalam derajat/tahapan.

Ketika  kita  membicarakan pengudusan sebagai mahkluk yang tidak sempurna dalam hidup ini, kita  tidak  bermaksud untuk mengatakan bahwa   itu tidak sempurna  pada  bagian-bagian tertentu, seolah  hanya satu bagian pada diri manusia kudus  yang dihasilkan dalam  regenerasi yang telah  dipengaruhi. Adalah keseluruhannya,  namun demikian  manusia baru yang  belum berkembang, yang harus bertumbuh  menjadi manusia dalam derajat perkembangan yang penuh. Seorang anak  yang baru lahir adalah,  terlepas dari pengecualian-pengecualian, sempurna dalam bagian-bagian (tubuhnya), tetapi belum  dalam derajat pengembangan/pertumbuhan  sebagaimana yang  diharapkan untuk terjadi. Sangatlah  benar manusia baru itu adalah sempurna dalam bagian-bagian, tetapi  tetap dalam   kehidupan sekarang, tidak sempurna dalam derajat pembangunan rohani. Orang-orang Percaya harus bersaing dengan dosa selama mereka hidup, 1 Raja-Raja 8:46; Amsal 20:9; Pengkhotbah 7:20; Yakobus 3:2; 1 Yohanes 1:8.

0 MURKA ALLAH


Oleh : Arthur W. Pink


Ketika Gn. Vesuviues meletus secara teramat dahsyat dan mengakibatkan perubahan fundamental pada 79 Masehi, kota dekat Roma bernama Pompeii telah terkubur sedalam beberapa kaki  oleh abu dan batu. Sisa reruntuhan kota tetap terkubur selama itu sampai   kota terkubur ini ditemukan oleh  sebuah tim pengukur tanah pda 1748. Saat para Arkeolog menggali situs ini,mereka mendapatkan situs ini  memiliki  banyak kantong-kantong udara dimana para korban yang jasadnya telah terurai, telah diawetkan oleh rongga dalam  reruntuhan-reruntuhan vulkanik yang mengeras. Dengan mengisi rongga-rongga ini dengan semen, mereka dapat membuat cetakan-cetakan gips, seperti satu yang ditunjukan disini, yang menyingkapkan detail yang luar biasa akan penderitaan penduduk-penduduk Pompeii dalam saat-saat terakhir dalam hidup mereka.

Credit : Time & Life Pictures/Getty Images - National Geographic

Murka Allah


Teramat menyedihkan menemukan begitu banyak yang mengaku orang-orang Kristen yang terlihat menganggap murka Allah seperti sesuatu yang mana mereka harus membuat sebuah permintaan maaf, atau dia setidaknya  ingin  hal semacam itu tidak ada. Meskipun beberapa diantaranya tidak akan  bergerak terlampau jauh untuk secara terbuka mengakui bahwa mereka menganggap hal ini sebagai sebuah  cacat atau cela pada karakter Ilahi, namun demikian mereka jauh dari mempertimbangkan hal itu dengan senang; mereka tidak suka memikirkan hal itu, dan mereka  jarang mendengarkan hal itu disebutkan tanpa sebuah kebencian tersembunyi yang bangkit didalam hati mereka melawannya. Bahkan dengan mereka yang  lebih    berpikiran  jernih dalam penilaian mereka, tidak sedikit terlihat membayangkan bahwa ada sebuah kekejaman mengenai murka ilahi yang membuatnya sedemikian menakutkan untuk  membentuk sebuah tema yang berguna untuk perenungan. Sementara yang lainnya  berlabuh pada delusi bahwa murka Allah tidak konsisten dengan  kebaikan-Nya, dan karenanya berupaya membuangnya dari pemikiran-pemikiran mereka.
Anchor of Life Fellowship , Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri - Efesus 2:8-9