Oleh: Martin Simamora
Ia
Raja Israel? Turunlah Dari Salib Itu, Baru Kami Percaya, Lagian Mengapa “Eli
Eli Lama Sabachtani?”
[Refleksi]
Sebelumnya: Bagian 1
Sementara ditinggikan
dari bumi, menurut Sang Mesias dari sorga
adalah pekerjaan Allah yang harus dilakukannya sebagaimana Musa meninggikan
ular di padang gurun sebagai satu-satunya cara Allah agar maut yang datang dari
murka Allah terhadap dosa, dapat ditanggulangi, namun peninggian demikian justru menjadi pangkalan
penolakan yang tak tersolusikan dan tak mungkin dikompromikan. Tak ada satupun
modifikasi agar peristiwa kelam pada Yesus itu dapat memiliki bagian-bagian
yang menenangkan gelombang badai penolakan yang begitu keras itu, sebagaimana
serangkaian episode ini menyingkapkannya:
Matius
27:39-42 (39) Orang-orang yang lewat di sana menghujat Dia dan
sambil menggelengkan kepala,(40) mereka berkata:
"Hai Engkau yang mau merubuhkan Bait
Suci dan mau membangunnya kembali dalam tiga hari, selamatkanlah diri-Mu
jikalau Engkau Anak Allah, turunlah
dari salib itu!"(41) Demikian juga
imam-imam kepala bersama-sama ahli-ahli Taurat dan tua-tua mengolok-olokkan Dia
dan mereka berkata: (42) Orang
lain Ia selamatkan, tetapi diri-Nya sendiri tidak dapat Ia selamatkan!
Ia Raja Israel? Baiklah Ia turun dari salib itu dan kami akan percaya
kepada-Nya.
Bagi siapapun manusia
baik dahulu kala, apalagi sekarang, penyaliban bukan sebuah kejadian yang
membawa kemuliaan dan kemegahan (tetapi
membawa penistaan dan penghujatan), itu sungguh sukar untuk diterima bahwa
akan seperti inilah peninggian yang dikehendaki olehnya? Perhatikan, ini benar-benar
kontradiksi-maksudnya siapakah yang mau percaya melihat Yesus sebagai sungguh
Sang Mesias dari Allah dan sungguh Anak Allah, sementara ia bertakhta di atas
kontradiksi yang begitu mustahil untuk dipahami- harus dihina, disiksa, dan
dibunuh? Sebab memang orang-orang Yahudi
menerima pengajaran yang menyatakan Mesias tidaklah seperti ini: "Kami telah mendengar dari hukum Taurat,
bahwa Mesias tetap hidup selama-lamanya; bagaimana mungkin Engkau mengatakan,
bahwa Anak Manusia harus ditinggikan? Siapakah Anak Manusia itu?- Yohanes
12:34."