F O K U S

Nabi Daud Tentang Siapakah Kristus

Ia Adalah Seorang Nabi Dan Ia Telah   Melihat Ke Depan Dan Telah Berbicara Tentang Kebangkitan Mesias Oleh: Blogger Martin Simamora ...

0 Dunia Bukan Tanah yang Gembur Bagi Perdamaian & Keadilan



Oleh: Martin Simamora

Memahami Tirani Ketakberdayaan Moralitas Manusia Untuk Melenyapkan Konflik, Agar Hanya Damai Saja

Pengantar: Perilaku Janggal Manusia Dalam Membangun Perdamaian Di Dunia

Apa  yang tersaji dalam potret-potret di atas, jelas merupakan peristiwa yang sangat buruk bagi kemanusiaan dan bagi keamanan nasional yang ditegakan oleh pemerintah Republik Indonesia. Telah menjadi kewajiban negara untuk menegakan hukum dan memastikan keamanan dan ketahanan nasional negara kita ini terpelihara dan terjaga dengan baik. Tentu akan sulit membayangkan jika saja peristiwa kerusuhan di Mako Brimob Kelapa Dua itu tidak tertangani secara baik, mengabaikan hak-hak asasi manusia. Walau begitu jelas perlakuan yang begitu keji terhadap aparat keamanan, dapat saja membuat keputusan-keputusan yang dibuat menjadi terlampau emosional. Sepatutnyalah kita mengucapkan syukur kepada Tuhan yang telah memberikan hikmat dan kekuatan kepada aparat dan pemerintah kita, sehingga dapat menyelesaikan krisis tersebut secara tegas, namun penuh hikmat.

Dunia bukan tanah yang gembur bagi perdamaian, sebuah judul besar yang berupaya memotret berbagai fenomena yang janggal di dunia ini, bahwa damai dan konflik dalam segala rupanya, harus berkompetisi dalam sebuah rivalitas yang teramat sengit. Faktanya kadang damai dikalahkan oleh kekuatan-kekuatan konflik sehingga pertikaian hingga bentrok dengan aparat keamanan, kadang harus menumpahkan darah.

Tentu saja dunia sangat mengenal baik, kalau damai harus menjadi sebuah keutamaan hidup peradaban manusia. Pada level negara, karenanya, keamanan dan kedamaian kehidupan kita dalam kehidupan berbangsa dan bernegara berpondasikan pada seperangkat undang-undang hukum dan aparat penegak hukum, agar tertib sosial, kepastian hukum dapat menjadi dasar bagi saya dan anda memiliki sebuah penghidupan yang paling asasi. Karena itulah, Alkitab pun menyinggung betapa pentingnya aspek-aspek penegakan hukum secara benar dan adil:

0 Sebuah Refleksi Kenaikan Yesus Ke Sorga


Oleh: Martin Simamora

"Akulah Dia, Dan Kamu Akan Melihat Anak Manusia Duduk Di Sebelah Kanan Yang Mahakuasa Dan Datang Di Tengah-Tengah Awan-Awan Di Langit"

Anak Manusia yang Telah Turun Dari Sorga Dan yang Telah Naik Ke Sorga
Salah satu pernyataan Yesus yang begitu sukar untuk dipahami siapapun baik di eranya dan kini, adalah ketika ia menyatakan bahwa hanya dialah yang pernah turun dari sorga dan naik ke sorga:

Yohanes 3:13  Tidak ada seorang pun yang telah naik ke sorga, selain dari pada Dia yang telah turun dari sorga, yaitu Anak Manusia.

Perhatikan bahwa inilah yang segera dinyatakan oleh Yesus pada saat kebangkitannya dari antara orang mati:

Yohanes 20:13-17 Kata malaikat-malaikat itu kepadanya: "Ibu, mengapa engkau menangis?" Jawab Maria kepada mereka: "Tuhanku telah diambil orang dan aku tidak tahu di mana Ia diletakkan." Sesudah berkata demikian ia menoleh ke belakang dan melihat Yesus berdiri di situ, tetapi ia tidak tahu, bahwa itu adalah Yesus. Kata Yesus kepadanya: "Ibu, mengapa engkau menangis? Siapakah yang engkau cari?" Maria menyangka orang itu adalah penunggu taman, lalu berkata kepada-Nya: "Tuan, jikalau tuan yang mengambil Dia, katakanlah kepadaku, di mana tuan meletakkan Dia, supaya aku dapat mengambil-Nya." Kata Yesus kepadanya: "Maria!" Maria berpaling dan berkata kepada-Nya dalam bahasa Ibrani: "Rabuni!", artinya Guru. Kata Yesus kepadanya: "Janganlah engkau memegang Aku, sebab Aku belum pergi kepada Bapa, tetapi pergilah kepada saudara-saudara-Ku dan katakanlah kepada mereka, bahwa sekarang Aku akan pergi kepada Bapa-Ku dan Bapamu, kepada Allah-Ku dan Allahmu."

Pergi kepada Bapa menjadi kepentingan tunggal bagi Yesus, setelah ia mati di kayu salib dan bangkit dari antara orang mati pada hari ketiga sebagaimana ia telah menyatakan sebelumnya: Markus 8:31-33, Lukas 9:22; 18:31-33.

Begitu sukar untuk dipahami, tak terkecuali guru kitab suci bernama Nikodemus pun gagal untuk memahami Yesus beserta pengajaran keselamatan yang datang dari Allah dan bukan karena usaha atau serangkaian upaya manusia. karena pernyataan ini sangat terkait dengan tujuan tunggal yang diembannya: melakukan tindakan penyelamatan manusia jika memandang atau percaya kepadanya

Ia naik ke sorga atau harus pergi kepada Bapa, dengan demikian, sangat erat kaitannya untuk apa Ia datang ke dalam dunia menjadi manusia. Apakah yang telah  diselesaikannya sehingga baru kemudian Ia dapat naik ke sorga. Di makamnya serta disaksikan juga oleh malaikat, Yesus berkata:

"Janganlah engkau memegang Aku, sebab Aku belum pergi kepada Bapa,”

Sekarang, ini pernyataan yang begitu janggal karena terkait tubuhnya, Ia harus pergi kepada Bapa! Jadi nampak jelas dan tak terbantahkan, jika apa yang dilakukan atau dikerjakannya dalam untuk apa Ia datang ke dalam dunia ini adalah pekerjaan yang hanya dapat genap melalui dan di dalam tubuh Yesus itu sendiri.
Anchor of Life Fellowship , Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri - Efesus 2:8-9