Oleh: Martin Simamora
Kematian
Bukan Dambaan
Hari ini ketika kita ke gereja sebagai orang-orang Kristen
atau lebih tepatnya sebagai para pengikut Yesus Kristus Juruselamat Penebus manusia dari perhambaan kematian seumur
hidupnya, seperti dikumandangkan Surat Ibrani ini: “maka Ia juga menjadi sama dengan mereka dan
mendapat bagian dalam keadaan mereka, supaya oleh kematian-Nya Ia memusnahkan
dia, yaitu Iblis, yang berkuasa atas maut; dan supaya dengan jalan demikian Ia membebaskan mereka yang seumur hidupnya
berada dalam perhambaan oleh karena takutnya kepada maut” (Ibrani 2:14-15)
maka camkanlah bahwa pengenangan kematian Sang Kristus itu sendiri adalah
menyakitkan dan bukan dambaan siapapun manusia. Siapapun juga.
Sementara lagu demi lagu Kidung Jemaat dan Buku Ende
dinyanyikan maka episode-episode ini melintas dalam benakku, menarik jiwa ini
sedalam-dalamnya untuk mengenali sebuah peristiwa kematian itu sendiri bukanlah
sebuah pemikiran atau peristiwa purba dan kuno, sebab hingga sekarang tetap
merupakan peristiwa yang tak didambakan oleh siapapun juga sehingga akan
bersorak sorai saat yang terkasih menghembuskan nafas terakhirnya. Bahkan Yesus
berduka atas kematian yang dikasihinya.
Jika dahulu kematian ada, sekarang bahkan anda dan saya
menantikan bagaikan sebuah giliran. Episode ini, misalnya, menunjukan betapa
kematian sangat tidak didambakan oleh manusia:
“Sejak waktu itu Yesus mulai
menyatakan kepada murid-murid-Nya bahwa Ia harus pergi ke Yerusalem dan
menanggung banyak penderitaan dari pihak tua-tua, imam-imam kepala dan
ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan
dibangkitkan pada hari ketiga. Tetapi Petrus menarik Yesus ke samping dan
menegor Dia, katanya: "Tuhan, kiranya Allah menjauhkan hal itu! Hal itu
sekali-kali takkan menimpa Engkau."- Matius 16:21-22
Kiranya Allah
menjauhkan itu!
Sekejab Petrus menjadi begitu emosional, sebab ia mengasihinya
sebagaimana siapapun yang mengasihi yang dikasihinya akan sekuat mungkin
menjauhkan kematian sebagai sebuah tujuan hidupnya. Hidup untuk mati?
Yang benar saja!
Yang benar saja!