Oleh: Martin Simamora
Ketika
Nabi Perjanjian Lama Menunjukan Keilahian Kristus Jauh Lebih Mulia Daripada Yang Dipahami
Dunia
[Refleksi]
Byzantine Mosaic: burning bush |
Yesus menyatakan
dihadapan publik bahwa dirinya adalah Sang Mesias sebagaimana yang telah dituliskan
dalam Kitab-Kitab Suci dan sungguh dinantikan penggenapannya, seperti
yang dicatat dalam teks ini:
Yohanes
5:39- Kamu menyelidiki Kitab-kitab Suci, sebab kamu
menyangka bahwa oleh-Nya kamu mempunyai hidup yang kekal, tetapi walaupun Kitab-kitab Suci itu memberi kesaksian tentang Aku
Lukas
24:25-27 Lalu Ia berkata kepada mereka: "Hai kamu orang bodoh, betapa
lambannya hatimu, sehingga kamu tidak percaya segala sesuatu, yang telah
dikatakan para nabi! Bukankah Mesias harus menderita semuanya itu untuk masuk
ke dalam kemuliaan-Nya?" Lalu Ia menjelaskan kepada mereka apa
yang tertulis tentang Dia dalam seluruh Kitab Suci, mulai
dari kitab-kitab Musa dan segala kitab nabi-nabi.
pengajaran
Yesus pada perihal ini, diteruskan sebagai pengajaran yang teramat fundamental
atau mendasar untuk menjelaskan siapakah Yesus Kritus bukan saja ilahi tetapi
sebagai Dia yang telah ditetapkan Allah dalam kekekalan untuk menggenapi maksud
Allah secara sempurna: “Tetapi dengan
jalan demikian Allah telah menggenapi apa yang telah difirmankan-Nya dahulu
dengan perantaraan nabi-nabi-Nya, yaitu
bahwa Mesias yang diutus-Nya harus menderita- Kisah Para
Rasul 3:18; “agar Tuhan mendatangkan
waktu kelegaan, dan mengutus Yesus, yang
dari semula diuntukkan bagimu sebagai
Kristus. Kristus itu harus tinggal di
sorga sampai waktu pemulihan
segala sesuatu, seperti yang
difirmankan Allah dengan
perantaraan nabi-nabi-Nya yang kudus di
zaman dahulu” Kisah Para Rasul 3:20-21; “Bukankah telah dikatakan Musa: Tuhan Allah akan membangkitkan bagimu
seorang nabi dari antara saudara-saudaramu, sama seperti aku:
Dengarkanlah dia dalam segala sesuatu
yang akan dikatakannya kepadamu”- Kisah Para Rasul 3:22
Siapakah Yesus
menjadi bukan saja penting, tetapi memang merupakan misi atau eksistensi dirinya di hadapan Allah [yang akan begitu menggoncangkan kemapanan dunia] dalam memasuki dunia ini. Ia berasal dan kemanusiaannya merupakan kehendak kerajaan sorga untuk menggenapi Allah datang atau turun dari sorga untuk membebaskan manusia yang yang dibawa-Nya kepada [Ibrani 2:10-11; Kisah Para Rasul 5:31; Yohanes 6:28-29,35-37, 38-39, 41-44; Lukas 10:21-22] Sang Kristus sehingga menjadi percaya [hidup di dalam dan bagi Kristus] kepadanya, pada penggenapan waktu yang
dikehendaki Allah agar apa yang telah dituliskan oleh para nabi itu berjumpa
dengan pewujudannya di atas bumi- atau berakhirnya penantian itu atau tersingkap secara
sempurna, apa dan siapakah dia yang akan datang menggenapinya: “mengutus Yesus, yang dari semula diuntukkan bagimu sebagai Kristus.”