Oleh: Martin Simamora
Hamba Pilihan Allah Yang roh-Nya
Ditempatkan-Nya Diatasnya
(Refleksi berdasarkan firman nabi Yesaya)
Di
dalam kemanusiaannya, Kristus menyatakan apa yang bukan hanya tak boleh untuk diucapkan oleh seorang manusia dalam pandangan manusia-manusia, tetapi juga begitu mustahil untuk
dikatakan oleh kemanusiaan lazimnya para
manusia.Sebagaimana terekam dalam
episode yang begitu penuh dengan teror dan intimidasi yang datang dari dunia –seorang
penguasa dunia:
Lukas
13:31- 33 Pada waktu itu datanglah beberapa orang Farisi dan berkata kepada
Yesus: "Pergilah, tinggalkanlah tempat ini, karena Herodes
hendak membunuh Engkau." Jawab Yesus kepada
mereka: "Pergilah dan katakanlah kepada si serigala itu: Aku mengusir setan dan menyembuhkan
orang, pada hari ini dan besok, dan pada hari yang ketiga Aku akan selesai. Tetapi
hari ini dan besok dan lusa Aku harus meneruskan perjalanan-Ku, sebab tidaklah
semestinya seorang nabi dibunuh kalau tidak di Yerusalem.
Dialog
ini, mengenai Herodes yang berencana untuk membunuhnya, sebuah keinginan seorang
penguasa dunia yang akan begitu sukar untuk ditahan oleh siapapun juga,
termasuk Yesus sekalipun, demikianlah pandangan para Farisi terhadap Yesus.
Berbicara mengenai seorang penguasa dunia yang diberitakan hendak membunuhnya,
Yesus menjawab teror dan intimidasi dalam cara pengunjukan diri sebagai seorang
penguasa yang kekuasaannya tidak hanya di dunia ini tetapi di dunia lain yang
tak terjamah oleh penguasa dunia yang terhebat sekalipun. Yesus berkata: “katakanlah kepada si serigala itu: Aku
mengusir Setan,” sebuah penggelaran kekuatan dan kekuasaan yang bukan hanya
menggentarkan dunia realitas manusia tetapi
juga realitas yang tak terjamah manusia- Yesus berkuasa atas Setan; Yesus
berkuasa mengusirnya sementara para Farisi meminta Yesus pergi segera jika
ingin selamat. Yesus juga menyebut si
Herodes sebagai si Serigala, menunjukan bahwa ia tak lebih dari seekor binatang
yang tak punya kuasa apapun atas dirinya tanpa dikehendaki Tuhan semesta
penciptanya.