Oleh: Martin Simamora
Menggugat
Tuhan & Menyembah Teror Yang Mahakuasa
(refleksi)
(refleksi)
Kalau sebuah
kebahagiaan merengkuh manusia, maka Tuhan begitu sempurna di matanya. Sempurna
sebab Ia berlaku sungguh-sungguh Tuhan. Tetapi Jikalau kemalapetakaan yang
memeluk dirimu, maka Tuhan begitu tak sempurna di matanya, sebab Ia memang
hanya Tuhan yang lembek dan tak berotot kekar, dan lagi bertangan halus. Ia tak
terbiasa bekerja keras dan canggung dengan brutalisme manusia-manusia biadab.
Maka ketuk palu anda bagi Allah, adalah: Ia
tak benar-benar berkuasa; Ia tak benar-benar sanggup mengintervensi pada
setiap hal kala manusia-manusia brutal dan biadab yang bermain di panggung
dunia ini. Sungguh, Ia Tuhan yang payah.
Dan itulah sebagian iman yang tumbuh subur dan begitu berbahagia dielukan oleh definisi otaknya yang bisa menua dan membusuk dibawa tanah.
Tetapi bukankah ini tabiat purba yang sudah begitu lama dibuai oleh Iblis bapa
segala dusta.
Tapi jangan kuatir,
anda tak sendirian kok. Karena sejak jaman purba keadaan keberiman model seperti inilah yang
dikecam oleh Kristus, bahkan tak sudi ia memenuhi hasrat manusia-manusia yang bermotif kesejahteraan dan keamanan kekal di dunia. Mari lihat dua
episode ini: