Oleh: Prof. Gleason L. Archer, Ph.D - Profesor Emeritus Perjanjian Lama & Studi-Studi Semitik
“Peran Kritisme Tekstual Dalam Mengoreksi
Kesalahan-Kesalahan Transmisional”
Bacalah lebih
dulu bagian1
Dalam diskusi sebelumnya kita telah beberapa kali merujuk pada peran kritisme
tekstual dalam memahami kesalahan-kesalahan para penyalin teks dalam
pentransmisian teks biblikal. Sehingga pembaca dapat memiliki sejumlah pemahaman pada metodologi yang digunakan oleh
para pakar didalam menangani
penyimpangan-penyimpangan semacam ini, yang bahkan muncul pada manuskrip-manuskrip
terawal dan yang masih bertahan ada hingga kini, kita akan mengindikasikan garis-garis
panduan yang harus diikuti untuk memecahkan problem-problem semacam ini.
Prosedur-prosedur standard untuk menghadapi kesalahan-kesalahan transmisional
berlaku bagi semua dokumen-dokumen purba, apakah sekular atau suci; tetapi
tentu saja ada karakteristik-karaterisktik khusus yang berhubungan dengan
bahasa-bahasa biblikal. Hal-hal tersebut mencakup pembentukan huruf-huruf
Ibrani sehubungan dengan bahasa itu berkembang dari periode awal hingga
masa-masa lebih belakang, beserta dengan perkenalan bertahap huruf-huruf vokal(seperti
konsonan-konsonan yang yang mengindikasikan suara-suara vokal yang manakah atau
jumlah-jumlah vokal yang harus digunakan dalam kata-kata). Dalam kasus
Perjanjian Baru, yang dituliskan dalam sebuah bahasa yang menggunakan
karakter-karakter vokal serta juga
konsonan-konsonan (Yunani Koine), perubahan-perubahan didalam bentuk huruf juga dapat menimbulkan kekeliruan
salin dalam perjalanan beberapa generasi para juru salin.