F O K U S

Nabi Daud Tentang Siapakah Kristus

Ia Adalah Seorang Nabi Dan Ia Telah   Melihat Ke Depan Dan Telah Berbicara Tentang Kebangkitan Mesias Oleh: Blogger Martin Simamora ...

0 Pertobatan Beriman (2)



Oleh:  Henry  Clarence Thiessen




Bacalah lebih dulu bagian 1
II.Elemen Iman
Seperti dalam kasus pertobatan, maka demikian juga dalam kasus iman, doktrin ini tidak mendapatkan perhatian sebagaimana mestinya. Kehidupan seorang manusia diperintah oleh apa yang dia percayai dan dalam apa yang diimaninya, dan dalam agamanya pada siapa dia percaya. Evans menyatakan,”Perempuan Kanaan (Matius 15) memiliki ketekunan yang pantang menyerah; perwira (Matius 8), memiliki kerendahan hati; orang buta (Markus 10), memiliki ketulusan hati. Tetapi apa yang telah dilihat Kristus dalam setiap kasus tersebut adalah IMAN.”(1). Ini benar, menyudutkan kita untuk mempertimbangkan tempat bagi iman dalam hidup. Mari kita meninjaunya sebagai sebuah elemen pertobatan beriman.


A. Pentingnya Iman
Kitab suci mendeklarasikan bahwa kita diselamatkan oleh iman (Kisah Para Rasul 16:31; Roma 5:1; 9:30-32; Efesus 2:8). Diperkaya dengan Roh oleh iman (Galatia 3:5,14), dikuduskan oleh iman (Kisah Para Rasul 15:9;26:18), dijaga oleh iman (Roma 11:20; 2 Korintus 1:24; 1 Petrus 1:5; 1Yohanes 5:4), dibangun oleh iman (Yesaya 7:9), dan disembuhkan oleh iman (Kisah Para Rasul 14:9; Yakobus 5:15). Kita berjalan oleh iman (2Korintus 5:7) dan mengatasi kesukaran-kesukaran oleh iman (Markus 9:23; Roma 4:18-21; Ibrani 11:32-40). Allah mendeklarasikan bahwa iman diperlukan  untuk menyenangkannya (Ibrani 11:6) dan menilai tidak percaya sebagai sebuah dosa besar (Yohanes 16:9; Roma 14:23) dan sebagai pembuat batasan terkait manifestasi-manifestasi kuasanya (Markus 6:5f). Iman menjadikan kita sebagai sebuah berkat yang langgeng bagi orang-orang lain (Kisah Para Rasul 27:24f)/ Tentu saja, manfaat-manfaat ini menyingkapkan pentingnya iman.

0 Pertobatan Beriman (1)



Oleh: Henry Clarence Thiessen



Sebelumnya: “Kerja Atau Karya  Roh Kudus


Apakah urutan-urutan peristiwa dalam pengalaman keselamatan? Tentu saja tidak ada urutan bersifat kronologis semacam itu; pertobatan beriman, pembenaran, dilahirkan kembali, persatuan dengan Kristus, dan pengangkatan menjadi anak, semuanya berlangsung secara bersamaan instan. Pengudusan itu sendiri merupakan sebuah pristiwa seketika sekaligus sebuah proses. Namun ada sebuah urutan yang disajikan secara logika, dan kita akan mengikuti urutannya tepat seperti yang  telah diindikasikan. Hal ini dilakukan karena Kitab suci meminta manusia untuk berbalik kepada Tuhan (Amsal 1:23; Yesaya 31:6; 59:20; Yehezkiel 14:6; 18:32;33:9-11;Yoel 2:12f; Matius 18:3; Kisah Para Rasul 3:19; Ibrani 6:1). 


Pertobatan beriman adalah berbalik menuju atau mengarahkan diri kepada Tuhan dan peristiwa ini mewakili respon manusia terhadap panggilan Allah. Ini terdiri dari 2 elemen: pertobatan dan iman. Kitab suci tidak pernah meminta manusia untuk membenarkan atau menjustifikasi dirinya sendiri, untuk melahirkan kembali dirinya sendiri, atau untuk mengangkat dirinya sendiri menjadi anak-anak Allah. Allah sendiri yang melakukan hal-hal ini, tetapi manusia melalui pemampuan Allah dapat mengarahkan dirinya  menuju Tuhan. Gereja Yerusalem telah menegaskan hal ini, “Maka kemudian, Allah telah menganugerahkan kepada orang-orang bukan Yahudi juga pertobatan yang menuntun kepada hidup” (Kisah Para Rasul 11:18; bandingkan dengan 2 Timotius 2:25). Terlihat nyata bahwa pertobatan dan iman menuntun pada pembenaran atau justifikasi; dan pembenaran menuntun pada hidup, dan bukan sebaliknya (Roma 5:17f). Kita, selanjutnya, melihat, pada 2 elemen ini yang  terdapat di dalam pertobatan beriman.
Anchor of Life Fellowship , Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri - Efesus 2:8-9