Oleh: Martin Simamora
Bacalah lebih dulu Bagian 2
Kalau Tuhan Yesus tidak taat, Dia
takkan dibangkitkan, demikian pula kita.Konklusi atau penyimpulan
semacam ini dengan demikian sangat bengkok untuk dikatakan sebagai berdasarkan
firman Tuhan. Pertama, kita telah melihat bahwa kebangkitan Yesus bukan berdasarkan pada sukses atau tidaknya ia dalam
ketaatannya kepada Bapa, selama di muka bumi,
sebagai sebuah hal yang harus diraih untuk memiliki kualifikasi yang harus dicapai di dunia ini! Sehingga,
mendasarkan hal tersebut untuk diberlakukan pada orang percaya sungguh fatal,
seolah tak ada keterkaitan antara karya Yesus Kristus terhadap orang percaya,
khususnya terkait kebangkitan (kehidupan kekal bersama Bapa) orang percaya.
Kembali, sekali lagi, saya mengajak anda untuk memahami kelayakan Yesus untuk
menebus dan dibangkitkan tidak sama
sekali ditentukan pada upaya dirinya menjadi dipantaskan seolah sebelumnya tak
memiliki kepantasan pada dirinya sendiri:
Ibrani7:26-27
Sebab Imam Besar yang demikianlah yang kita perlukan: yaitu yang saleh, tanpa salah, tanpa noda,
yang terpisah dari orang-orang berdosa dan lebih tinggi dari pada
tingkat-tingkat sorga, yang tidak
seperti imam-imam besar lain, yang setiap hari harus mempersembahkan
korban untuk dosanya sendiri dan sesudah itu barulah untuk dosa umatnya, sebab
hal itu telah dilakukan-Nya satu kali untuk selama-lamanya, ketika Ia mempersembahkan diri-Nya sendiri
sebagai
korban.
Bagaimana Penulis Ibrani
menggambarkan kebangkitan Kristus?
Ibrani
1:3-4 Ia adalah cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah dan menopang
segala yang ada dengan firman-Nya yang penuh kekuasaan. Dan setelah
Ia selesai mengadakan penyucian dosa, Ia duduk di sebelah kanan Yang Mahabesar,
di tempat yang tinggi, jauh lebih
tinggi dari pada malaikat-malaikat, sama seperti nama yang
dikaruniakan kepada-Nya jauh lebih indah dari pada nama mereka.
Bandingkan dengan
Ibrani 10: 12 Tetapi Ia, setelah mempersembahkan hanya satu korban saja karena
dosa, Ia duduk untuk selama-lamanya di sebelah kanan Allah,
Markus
14:62 Jawab Yesus: "Akulah Dia, dan kamu
akan melihat Anak Manusia duduk di sebelah kanan Yang Mahakuasa
Cara penulis Ibrani
menggambarkan kebangkitan Kristus sama
sekali tak mempertanyakan kesalehan Kristus atau meragukannya sebagai sosok
yang akan bisa saja berpeluang gagal memahami, tunduk terhadap atau memenuhi kehendak Bapa.