Oleh: Martin Simamora
Apakah Kuasa Kebangkitan Yesus Juga terletak Pada "Kelulusan" & "Kesalehan" Dalam Memenuhi Segenap Kehendak Bapa?
Artikel kali ini akan meninjau sebuah khotbah atau
pengajaran yang telah dipublikasikan di internet dan disajikan kembali di dalam
sebuah grup di fb :
RH Truth 5 April 2015Kebangkitan Tuhan Yesus bukan hanya terletak pada kuasa Allah yang besar. Tapi kuasa kebangkitan Tuhan Yesus terletak pada ketaatan-Nya kepada Bapa, bahwa Dia "lulus" dan didapati "saleh" dalam kehidupan-Nya di bumi, yaitu hidup hanya untuk melakukan kehendak Bapa. Kalau Tuhan Yesus tidak taat, Dia takkan dibangkitkan, demikian pula kita. Sebab nilai kita terletak pada ketaatan kita kepada Bapa.VN RH Truth:http://www.truth-media.com/…/05-APRIL-2015-KEBANGKITAN-TAND…
Perhatikan
pada gagasan pokok pengajaran ini yang
berkata:
Kebangkitan
Yesus bukan hanya terletak pada kuasa Allah yang besar, tetapi juga pada ketaatannya
kepada Bapa, bahwa Dia lulus dan
didapati saleh dalam kehidupannya
di bumi.
(1)Ini, dengan menyatakan secara demikian,
hendak mengatakan bahwa peristiwa kebangkitan Yesus
merupakan bukti atau indikator bahwa dia “lulus” dan
“saleh”
dalam kehidupan-Nya di bumi.
Kuasa Allah bukan faktor satu-satunya,
namun juga harus didapati saleh dan lulus. Dalam hal ini “lulus” dan didapati “saleh”
dalam kehidupannya di bumi
terkait ketat dengan: hanya untuk
melakukan kehendak Bapa. Sehingga Yesus
perlu sekali secara mutlak, harus mencapai sebuah kondisi lulus dan
mencapai kondisi saleh, sebab jika tidak maka dia tak akan bangkit. Yesus oleh pengajaran telah diasumsikan bukan seorang yang berkualifikasi sebagai Juru Selamat atau Sang Penebus hingga dirinya dianggap pantas. Dan itu baru akan diketahui bilamana dia bukan hanya disalib, mati tetapi apakah dia bangkit atau tidak (sebuah ketakpastian meliputi misi Allah menurut si pengajar pada RH Truth!). Kebangkitannya adalah bukti kesalehan dan kelulusan dirinya. Tak sama sekali berbicara SELESAINYA karya Penebusan itu saat dia menyerahkan nyawanya ke dalam tangan Bapa (Lukas 23:46-47)
(2)Tak
sampai di situ saja. Lebih lanjut dikatakan bahwa seperti halnya Kristus pada poin 1 di atas, maka demikian juga kita. Bahwa anda hanya akan mengalami kebangkitan
bilamana “lulus” dan “saleh” tepat
sebagaimana Yesus. Bahwa anda harus mengupayakan kepantasanmu untuk dibangkitkan; bahwa apa yang telah dikerjakan oleh Kristus sama sekali tak diperhitungkan ke dalam keselamatan dirimu! Bacalah 1 Korintus 15:17-28.
Dua
poin atau gagasan pokok yang mendasari
pengajaran yang berseberangan dengan apa yang telah diajarkan di dalam Kitab Suci, semacam ini, beranjak dari pemahaman yang dibangun pengajar berdasarkan Ibrani 5:7-8: