Oleh: Joseph Philpot
PENGEMBARA
PADANG BELANTARA
"Desert Wanderer" -Credit: F4CelessArt-deviantart.com |
Ada orang-orang yang mengembara di
padang belantara, jalan ke kota tempat kediaman orang tidak mereka
temukan; mereka lapar dan haus, jiwa
mereka lemah lesu di dalam diri mereka.
Maka berseru-serulah mereka kepada TUHAN dalam kesesakan mereka, dan
dilepaskan-Nya mereka dari kecemasan mereka.
Dibawa-Nya mereka menempuh jalan yang lurus, sehingga sampai ke kota
tempat kediaman orang. Biarlah mereka bersyukur kepada TUHAN karena kasih
setia-Nya, karena perbuatan-perbuatan-Nya yang ajaib terhadap anak-anak
manusia, sebab dipuaskan-Nya jiwa yang dahaga, dan jiwa yang lapar
dikenyangkan-Nya dengan kebaikan. (Mazmur 107:4-9).
Kita secara ringkas menyebut Mazmur 107 sebuah contoh sempurna dari kualitas tertentu/tipe (epitome) pengalaman Kristen. Jika kita melihat Mazmur-Mazmur, secara kolektif sebagai sebuah manual umum pengalaman orang-orang kudus Allah di segala zaman, dan sebuah catatan atau register dari beragam fase-fase kehidupan ilahi dalam jiwa, Mazmur ini, terutama, kita dapat mempertimbangkannya sebagai sebuah abstrak ringkas namun lengkap dan ekspresif pada keseluruhannya. Inilah alasannya bahwa Mazmur selalu dinilai tinggi oleh, dan terutama disukai setiap orang yang benar-benar diajar Allah, dan paling khusus bagi mereka yang telah dibawa pada misteri-meisteri kehidupan ilahi yang paling mendalam. Jadi, walaupun saya telah mengistilahkannya sebuah epitome atau abstrak pengalaman Kristen, namun demikian saya harus menambahkan, bahwa itu lebih diadaptasikan pada tahapan-tahapan lebih maju pada kehidupan ilahi daripada kehidupan mereka (orang Kristen sejati) pada permulaan-permulaan kehidupannya sebagai Kristen, dan adalah lebih sesuai bagi keluarga Allah yang diuji, dan dicobai, daripada untuk mereka yang berjalan dalam sebuah jalan yang lebih mudah dan dituntun secara lebih lembut kedalam jalan-jalan anugerah dan kebenaran.