Oleh : Charles H Spurgeon
[Bagian 4]..."Kasih itu menuntunku kepada kepatuhan, dan kepatuhan itu membangun dalam diriku kegairahan dan semangat… Kamu akan menyanyi dengan teramat bersemangat akan Anugerah-Nya yang cuma-cuma yang membuatmu mengenal Dia, mengenal kedaulatan-nya, mengenal kasih-Nya yang khusus, yang merangkulmu…
Apakah kamu menginginkan penghiburan yang manis ini untuk hati nurani yang gelisah?... .” Resepnya ada dalam menjalankan perintah-perintah-Nya bahwa ini adalah kondisi utuh dari sebuah kesehatan jiwa yang dinikmati …
Jika Kristus telah mengatakan hal ini --( Yesus ada mengatakan hal senada dengan 1 Yohanes 2:3, dalam Yohanes 14:15 "Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku”; Yohanes 14:21 “Barangsiapa memegang perintah-Ku dan melakukannya, dialah yang mengasihi Aku” ; Yohanes 14:23 “Jawab Yesus: "Jika seorang mengasihi Aku, ia akan menuruti firman-Ku “ ; Yohanes 15:10 “Jikalau kamu menuruti perintah-Ku, kamu akan tinggal di dalam kasih-Ku”)--, saya tidak akan berani mencela, mendebat, atau mempertanyakannya, apalagi memberontak ……
Dikarenakan kejatuhan manusia kita tidak dapat secara sempurna menjalankan perintah-perintah Kristus, tetapi hati menyimpan perintah-perintah itu sebagai standard kemurnian. Satu-satunya hasrat orang Kristen adalah menjadi seperti Kristus…..
II. Setelah membentangkan soal yang dikemukan, kita akan melanjutkan untuk membicarakan DUA KARAKTER YANG DIPOTRET DIDALAM TEKS. Sehubungan dengan satu hal—mereka yang mengetahui bahwa mereka mengenal Dia. Kita telah diberitahukan bagaimana mereka mengetahui bahwa mereka mengenal Dia---“Kita tahu bahwa kita mengenal Dia, jika kita melakukan perintah-perintah-Nya” (1 Yohanes 2:3).
Beberapa orang –orang Kristen yang memang mengenal Kristus mengalami keraguan-keraguan yang hebat terkait apakah mereka mengenal Dia. Ini tidak boleh terjadi. Ini sebuah soal yang terlampau serius untuk dibiarkan terjadi atau diterka-terka. Saya percaya bahwa ada orang-orang yang diselamatkan yang tidak mengetahui sebuah kepastian bahwa mereka diselamatkan. Mereka memunculkan pertanyaan yang kerap tidak pernah harus menjadi sebuah pertanyaan.