Oleh : Charles H Spurgeon
[Bagian 1]... tetapi ketakutan telah mendesak diri mereka; dan oleh karena itulah mereka telah membangunkannya, mengucapkan kata-kata yang tidak ramah dan tidak kasih: "Guru, Engkau tidak perduli kalau kita binasa?" (Markus 4:38)… Haruskah Dia dituding dengan tudingan yang tak berperasaan , bahwa Yesus membiarkan murid-murid-Nya yang setia binasa kala Dia memiliki kuasa untuk melepaskan mereka? Sayangnya kita juga telah melakukan kesalahan dengan melontarkan tudingan-tudingan semacam itu!
Kapal menerjang badai di Laut Bering Credit : NOAA |
II. Tetapi perhatikan disini, PERBEDAAN ANTARA SANG GURU DAN MURID-MURIDNYA; karena meskipun Yesus dalam sebuah ketenangan yang hebat, para murid ada dalam badai yang hebat. Disini kita melihat kegagalan para murid. Mereka seperti halnya kita, dan kita sering kali seperti halnya mereka.
Mereka telah memberikan jalan untuk takut. Merekat sangat takut kapal itu akan tenggelam, dan bahwa mereka semua akan binasa. Sehingga hal ini menghasilkan rasa takut, mereka telah melupakan alasan-alasan kokoh untuk berani yaitu yang sedang terbaring sangat dekat dengan mereka; karena, kebenarannya, mereka memang aman. Kristus ada turut dalam kapal, dan jika kapal ini tenggelam, Dia pun akan tenggelam bersama-sama dengan mereka.