Oleh : Prof.Dr. Gary R. Habermas
“Zusne dan Jones berpendapat bahwa “harapan” dan “kegembiraan emosionil” adalah “prasyarat-prasyarat” sebelum sebuah kelompok semacam ini mengalami apa yang akan terjadi (halusinasi kelompok)… orang-orang percaya perdana telah diperhadapkan langsung dengan realisme yang gamblang pada kematian tak terduga dan belum lama menimpa sahabat terbaik mereka, yang telah mereka harapkan akan menyelamatkan Israel… dalam rangkaian pukulan-pukulan yang menimpa fisik Yesus, penyaliban, dan terlihat tanpa daya, respon normal atas situasi ini adalah menjadi takut, hilangnya kepercayaan, dan depresi
Abstrak
Setelah selama hampir satu abad dalam tidur semu, sejumlah hipotesis-hipotesis alternatif yang naturalistik terkait kebangkitan Yesus muncul kembali dalam publikasi baru-baru ini. Serupa dengan situasi di akhir abad ke 19, halusinasi dan pendekatan-pendekatan subyektif terkait lainnya kembali paling popular dikalangan para pengeritik. Kita akan mensurvei beberapa formulasi-formulasi terkini. Kemudian kita akan menawarkan sejumlah kritik-kritik, baik kepada pendekatan-pendekatan subyektif sebagai sebuah keseluruhan, serta juga sebagai dua isu inklusif. Kita akan mengungkapkan bahwa strategi-strategi alternatif ini gagal menjelaskan kesejarahan penampakan-penampakan kebangkitan Yesus untuk sejumlah alasan, bahkan ketika dinilai oleh standar-standard yang telah diterima secara kritis.