F O K U S

Nabi Daud Tentang Siapakah Kristus

Ia Adalah Seorang Nabi Dan Ia Telah   Melihat Ke Depan Dan Telah Berbicara Tentang Kebangkitan Mesias Oleh: Blogger Martin Simamora ...

0 YESUS DI HADAPAN MAHKAMAH AGAMA






Khotbah Minggu : 24 Maret 2013
YESUS DI HADAPAN MAHKAMAH AGAMA
By. Ev. Agustina Karpada, STh.
Sekarang kita akan memasuki minggu sengsara Tuhan Yesus yang ke-7, di mana Yesus menjalani masa-MASA pemeriksaan / diadili. Dalam pembahasan tentang Yesus diadili, ke-4 kitab Injil sama-sama menulisnya, hanya saja ada perbedaan dalam urut-urutanan proses pengadilan serta tentang pihak-pihak  yang mengadili Yesus.

Injil Matius, Markus dan Yohanes menerangkan urut-urutannya pengadilan terhadap Yesus dimulai dari Mahkamah Agama kemudian Pilatus sedangkan Injil Lukas menerangkan bahwa yang mengadili Yesus adalah Mahkamah Agama lalu Pilatus lalu Herodes dan kembali ke Pilatus lagi. Sekalipun ada perbedaan dalam urut-urutannya, namun itu tidaklah bertentangan satu dengan lainnya. Mahkamah Agama, Pilatus, Herodes adalah orang-orang berpengaruh yang memiliki jabatan tertinggi sehingga mereka sangat disengani dan ditakuti oleh masyarakat.

Kelihatannya menurut mereka, Yesus dianggap sebagai seorang “penjahat” kelas kakap, yang sangat berbahaya, karena itu mereka semua harus turun tangan dalam mengadili Yesus. Mengapa demikian? Padahal kita tahu bahwa Yesus dari sisi Manusia-Nya sama sekali tidak berdosa, mana mungkin Dia dianggap sebagai seorang “penjahat”? Sangat menyedihkan sekali kalau ada orang yang sampai menganggap Yesus demikian rendahnya, tetapi salah satu sebabnya adalah karena orang tersebut tidak pernah tahu dan mengenal siapa Yesus sebenarnya. Hari ini kita akan fokus mempelajari tentang Yesus di hadapan Mahkamah Agama.

0 Apakah Kristus Satu-Satunya Jalan?-1 (Bagian 3): Apakah Eksklusif Salah ?

Untuk memahaminya secara lebih baik, bacalah bagian 1 di sini dan bagian 2 di sini


Oleh : Dr. Kenneth Boa



Kini saya bergerak ke area berikutnya. Anggaplah  bahwa jalan itu sempit  sehingga jalan seperti ini pasti keliru. Inilah mengapa ada  tiga asumsi dasar  keliru yang dibuat. Satu bahwa ketulusan membuat sesuatu  menjadi benar. Kedua  bahwa keyakinan membuat sesuatu benar. Terakhir, bahwa eksklusifitas membuat sesuatu salah. Saya menyatakan disini bahwa  hal-hal ini tidak sepenuhnya benar  dalam apa yang diungkapkan.


Mari kita bicara  mengenai ketulusan. Ingat Charlie Brown dan  bagaimana dia mengatakan, bagaimana bisa  kita kehilangan (kalah) begitu banyak pertandingan padahal kita  begitu tulus? Inilah idenya. Dapatkah anda memberikan kepada saya sebuah fakta bantahan  yang menunjukan beberapa orang yang tulus tetapi salah  dalam ketulusan? Bagaimana dengan David Koresh sebagai sebuah contoh? Berangkali pada contoh-contoh terburuk kita semua dapat berpikir tentang apakah Jim Jones di Guyana beserta dengan lebih dari 900 orang meminum Koll-Aid yang telah diracun. Nah, orang-orang ini sungguh tulus ketika mereka melakukannya. Tak seorangpun memaksa mereka untuk melakukan hal yang bertentangan dengan kehendak mereka atau memelintir tangan mereka tetapi mereka tulus dan secara tulus menjadi  salah.  Ada sejumlah kasus dimana orang dapat menjadi salah didalam ketulusan--atas apa yang dia lakukan.
Anchor of Life Fellowship , Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri - Efesus 2:8-9