Martin Simamora
Ketika Mencintai Tuhan Bukan Roman Picisan
Kalau anda jatuh
cinta bisa jadi akan terucap untaian kata semacam ini “hatiku berdegup kencang kala di dekatmu” atau “hatiku sangat
berbahagia memilikimu”, “tanpamu hati ini akan mati rasa”, “tidak ada yang
lebih membahagiakan hati ini selain bila memilikimu.” Sebaliknya jikalau
seseorang mengalami kehilangan yang mendalam seorang yang dikasihinya akan tersiar dari hati ini untaian kata “mengapa
engkau meninggalkanku begitu cepat, hatiku hancur tak tahu bagaimana lagi harus
kujalani hidup ini” atau “hatiku hancur melihatmu pergi meninggalkan cinta yang
sekian lama telah kita rajut” atau “hatiku tertutup buat siapapun juga, karena
engkaulah kehidupan jiwaku sekarang dan selamanya” dan seterusnya. Hati kita
itu seperti sebuah buku jiwa yang terbuka dan tak terdustai akan menunjukan
emosi atau jiwa kita. Apakah seseorang
jatuh cinta, membenci, marah, kesal, bersemangat akan terucapkan oleh
jiwanya dalam kata, ekspresi muka dan tubuh atau dalam tulisan. Bagaimanapun
seseorang menutupinya, jiwa atau hatinya akan semakin terluka, atau hatinya akan
begitu membara dalam sukacita sekalipun ia berusaha meredamnya. Ketika anda
benar-benar jatuh cinta, anda akan sangat rapuh untuk terluka dan akan sangat
kuat untuk mencintai dengan segenap jiwa, kekuatan dan pikiran. Inilah manusia
sesungguhnya sebagai makhluk-makhluk yang begitu sensitif terhadap rasa mencintai-dicintai;
membenci-dicintai; setia-khianat; tulus-bersiasat dan seterusnya. Karena itulah
kita bisa juga menikmati lagu-lagu cinta
dengan syair-syair yang cukup kuat seperti pada lagu: “Bunga Terakhir”, “Selamat
Jalan Kekasih”, “Angin Mamiri”, “Greatest Love Of All”, “Endless Love”, “Someone
Like You”- Adelle,” Vanilla Twilight-Owl City. Bahkan ketika anda mencintai Tuhan akan terucap
untaian kata dalam melodi, semacam ini dalam lagu “My Everything” yang
diciptakan dan dilantukan oleh Owl City:
When
my hope is lost
And
my strength is gone
I
run to you and you alone
When
I can't get up and I can't go on
I
run to you and you alone
'Cause
you're my light in the dark
And
I sing with all of my heart
Hallelujah
My
almighty God divine
Hallelujah
I
am yours and you are mine
This
is all I know how to say
Hallelujah
Hallelujah
You're
my everything
When
I'm plagued with pain
And
filled with fear
I
run to you and you alone
When
my days are few
And
death is near
I
run to you and you alone
'Cause
you're my light in the dark
And
I sing with all of my heart
Hallelujah
My
almighty God divine
Hallelujah
I
am yours and you are mine
This
is all I know how to say
Hallelujah
Hallelujah
When
trouble comes and goes
And
when the cold wind blows
I
lift my hands up, I lift my hands up
When
sorrow knocks me down
And
you pick me off the ground
I
lift my hands up, I lift my hands up
And
I sing
Hallelujah
My
almighty God divine
Hallelujah
I
am yours and you are mine
This
is all I know how to say
Hallelujah
By
the grace of God above
Hallelujah
I'll
shine a light 'cause I am loved
This
is all I know I will say
Hallelujah
Hallelujah
This
is all I know how to say
Hallelujah
Hallelujah
You're
my everything
Ohh
Ohh, You're my everything
Dalam
Alkitab, terutama dalam Kitab Mazmur dapat dijumpai untaian kata-kata cinta,
pengharapan dan pujian kepada Tuhan:
Ia
berkata: "Aku mengasihi Engkau, ya TUHAN, kekuatanku! Ya TUHAN, bukit
batuku, kubu pertahananku dan penyelamatku, Allahku, gunung batuku, tempat aku
berlindung, perisaiku, tanduk keselamatanku, kota bentengku!- Mazmur 18:1-2
Ya
TUHAN, kasih-Mu sampai ke langit, setia-Mu sampai ke awan…Sebab pada-Mu ada
sumber hayat, di dalam terang-Mu kami melihat terang.- Mazmur 36:5,9
Aku
mengasihi TUHAN, sebab Ia mendengarkan suaraku dan permohonanku. Sebab Ia
menyendengkan telinga-Nya kepadaku, maka seumur hidupku aku akan berseru
kepada-Nya.- Mazmur 116:1-2
Sebab
kasih setia-Mu lebih baik dari pada hidup; bibirku akan memegahkan Engkau. Demikianlah
aku mau memuji Engkau seumur hidupku dan menaikkan tanganku demi nama-Mu.-
Mazmur 63:3-4
Aku
ini orang asing di dunia, janganlah sembunyikan perintah-perintah-Mu terhadap
aku. Hancur
jiwaku karena rindu kepada hukum-hukum-Mu setiap waktu- Mazmur119:19-20
Cinta,
takut, amarah, benci, dendam dan lain-lain merupakan emosi-emosi yang tak kasat
mata sampai hal itu dilontarkan jiwa dalam ekspresi-ekspresi ragawi. Sebelum
jiwa melontarkannya, memang tak terlihat bahkan ada yang sanggup menyimpannya
rapat-rapat agar tak terlihat.
Membenci
atau mencintai sebagaimana setia atau khianat merupakan realita dunia
sehari-hari seorang manusia, walau memang tak kasat mata. Sang Mesias secara gamblang menyatakan bahwa emosi
seorang manusia walau tak kasat mata memang merupakan keseharian seorang
manusia. Memang benar tak ada manusia yang dapat melihatnya tetapi Tuhan dapat,
sehingga Sang Kristus pun menyabdakan hal ini sebagai realita hidup manusia
sekalipun ia tersimpan di dalam hati:
Matius
15:10-11 Lalu Yesus memanggil orang banyak dan berkata kepada mereka: Dengar dan
camkanlah: bukan yang masuk ke dalam mulut yang menajiskan orang, melainkan yang keluar
dari mulut, itulah yang menajiskan orang.
Matius
15:16-20 Jawab Yesus: "Kamupun masih belum dapat memahaminya? Tidak
tahukah kamu bahwa segala sesuatu yang masuk ke dalam mulut turun ke dalam
perut lalu dibuang di jamban? Tetapi apa yang keluar dari mulut berasal dari hati dan itulah yang menajiskan
orang. Karena dari hati timbul segala pikiran jahat, pembunuhan,
perzinahan,
percabulan,
pencurian,
sumpah
palsu dan hujat.
Itulah
yang menajiskan orang.
Jadi
tidak perlu menjadi heran juga jika manusia begitu fasih bermain-main dengan
sumpah, sumpah jabatan, misalnya. Mengapa? Karena manusia tidak berdaya pada
hakikat dirinya untuk dapat berdiri pada kebenaran yang total. Rasul Yakobus, bahkan, menyebutkan lidah
adalah binatang buas yang tak dapat dijinakan manusia:
Demikian
juga lidah,
walaupun suatu anggota kecil dari tubuh, namun dapat memegahkan perkara-perkara
yang besar. Lihatlah, betapapun kecilnya api, ia dapat membakar hutan yang
besar. Lidahpun
adalah api; ia merupakan suatu dunia kejahatan dan mengambil tempat di antara
anggota-anggota tubuh kita sebagai sesuatu yang dapat menodai seluruh tubuh dan menyalakan roda
kehidupan kita, sedang ia sendiri dinyalakan oleh api neraka. Semua
jenis binatang liar, burung-burung, serta binatang-binatang menjalar dan
binatang-binatang laut dapat dijinakkan dan telah dijinakkan oleh sifat
manusia, tetapi tidak seorangpun yang
berkuasa menjinakkan lidah; ia adalah sesuatu yang buas, yang tak terkuasai, dan
penuh racun yang mematikan- Yakobus 3:5-8
Mengapa
Rasul Yakobus berkata demikian?Benarkah lidah sebuas itu? Jika kita
memperhatikan ajaran Sang Kristus yang merupakan Guru Kebenaran bagi Rasul
Yakobus, kita akan memahami jika Yakobus
tidak berlebihan karena Sang Kristus sendiri bersabda: Tetapi apa yang keluar
dari mulut
berasal dari hati
dan itulah yang menajiskan orang. Karena dari hati timbul segala pikiran jahat,
pembunuhan,
perzinahan,
percabulan,
pencurian,
sumpah
palsu dan hujat.
Itulah
yang menajiskan orang.
Hati
atau jiwa manusia yang begitu gelap itu menjadi sumber kehidupan bagi lidah.
Sebagaimana manusia tak mampu menguduskan hati atau jiwanya dari kenajisan maka
demikian juga tak akan ada yang sanggup mengendalikan lidahnya sendiri. Rasul
Yakobus menunjukan aspek ketakberdayaan total manusia terhadap pengudusan oleh
kekuatan, pikiran dan jiwa manusia sendiri dalam cara yang sangat tajam dan
lugas:
Sebab
barangsiapa menuruti seluruh hukum itu, tetapi mengabaikan satu bagian dari padanya, ia bersalah terhadap seluruhnya. Sebab
Ia yang mengatakan: "Jangan berzinah", Ia mengatakan juga:
"Jangan membunuh". Jadi jika kamu tidak berzinah tetapi membunuh,
maka kamu menjadi pelanggar hukum juga. Berkatalah dan berlakulah seperti
orang-orang yang akan dihakimi oleh hukum yang memerdekakan orang.- Yakobus
2:10-12
Dan
bila kita memperhatikan ajaran dan sabda Yesus pada, misalkan perintah jangan
membunuh dan jangan berzinah maka kita akan mendapatkan kehendak firman itu
hanya dapat dipenuhi jika manusia memiliki hati yang pada hakikatnya adalah
kudus:
Kamu
telah mendengar yang difirmankan kepada nenek moyang
kita: Jangan membunuh; siapa
yang membunuh harus dihukum. Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap
orang yang marah terhadap saudaranya harus dihukum; siapa yang berkata kepada saudaranya: Kafir!
harus dihadapkan ke Mahkamah Agama dan siapa yang
berkata: Jahil! harus diserahkan ke dalam neraka yang
menyala-nyala.- Matius 5:21-22
Kamu
telah mendengar firman: Jangan berzinah. Tetapi Aku
berkata kepadamu: Setiap orang yang memandang perempuan serta
menginginkannya, sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya. Maka jika matamu yang kanan menyesatkan engkau,
cungkillah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu jika satu dari anggota
tubuhmu binasa, dari pada tubuhmu dengan utuh dicampakkan ke dalam neraka.-
Matius 5:27-29
Tentu
saja ini adalah penghakiman yang tak dapat dilakukan oleh manusia manapun
karena sifatnya yang immaterial. Kedua, ini adalah dinamika emosi manusia yang
memang bekerja dalam dorongan-dorongan jiwa yang gelap (yang
mana bahkan definisinya ada dalam sabda Yesus itu sendiri). Tentu saja terkait memandang perempuan serta
menginginkannya bukan dalam makna ketertarikan pada lawan jenis sehingga
seorang pria dapat jatuh cinta dan lalu percaya ia adalah yang terbaik bagi
dirinya untuk menjadi isterinya. Karena memang kita perlu memperhatikan bahwa
yang Yesus sedang tunjukan semata-mata
terkait pada “Aku datang untuk menggenapi hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku
datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya.”
Sehingga Sang Mesias kemudian dapat berkata kepada orang muda kaya yang berpikir memiliki kehidupan kekal
berdasarkan mentaati Taurat sejak mudanya sebagaimana yang diajarkan para Guru
Kitab Suci, ia tetap sama sekali tak
memiliki kuasa untuk memiliki kehidupan kekal berdasarkan ketaatan yang
diajarkan kepadanya:
Kata
Yesus kepadanya: "Jikalau engkau hendak sempurna, pergilah, juallah segala
milikmu dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh
harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku." Ketika orang muda itu
mendengar perkataan itu, pergilah ia dengan sedih, sebab banyak hartanya. Yesus
berkata kepada murid-murid-Nya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya sukar
sekali bagi seorang kaya untuk masuk ke dalam
Kerajaan Sorga- Matius 19:20-21
Yesus
mengakui bahwa ia memang mentaati sebagaimana yang diterimanya dari para guru
kitab suci. Tetapi Yesus sendiri berkata SECARA GLOBAL bahwa siapapun yang
memiliki kebenaran tidak lebih baik
daripada para tokoh atau guru agama mereka, tidak akan memiliki kehidupan
kekal. Perhatikan ini:
Maka
Aku berkata kepadamu: Jika hidup keagamaanmu tidak lebih benar dari pada hidup keagamaan
ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi,
sesungguhnya kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga- Matius
5:20
Kita
harus menyadari, bahwa Yesus Sang Mesias pun mengakui kehidupan para ahli
Taurat dan orang Farisi memang bermoral
atau bermutu atau memang benar-benar baik pada raganya, tetapi Yesus pada saat
yang bersamaan menyatakan bahwa mereka semua jika tidak mengikut-Nya akan
terjerembab pada realita fatal manusia yang tak berdaya: jika matamu yang kanan
menyesatkan engkau, cungkillah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu jika
satu dari anggota tubuhmu binasa, dari pada tubuhmu dengan utuh dicampakkan
ke dalam neraka. Atau sebagaimana diteruskan oleh Rasul Yakobus yang
menulis begini: Sebab barangsiapa menuruti seluruh hukum itu, tetapi mengabaikan satu bagian dari
padanya, ia bersalah terhadap
seluruhnya.
Jika
memang demikian adanya maka ini sebuah kegilaan. Jika hukum dihadirkan bagi
manusia namun telah ditunjukan bahwa manusia tak mungkin mengejar kesempurnaan
dalam standar kekudusan Sang Pemberi hukum, wajarlah jika ini yang menjadi
reaksi para murid-Nya:
Ketika
murid-murid mendengar
itu, sangat gemparlah
mereka dan berkata: "Jika demikian, siapakah yang dapat diselamatkan?"-
Matius 19:25
Siapakah yang Dapat
Diselamatkan?
Ini
bukan retorikal tetapi sebuah raungan
jiwa yang bersandar pada kemampuan hukum-hukum kudus Allah kala ditaati,
ternyata divonis Yesus sebagai mustahil dipenuhi oleh manusia. Sebagaimana Sang
Mesias sendiri menegaskannya kepada para muridnya:
“Bagi manusia
hal ini tidak mungkin, tetapi
bagi
Allah segala sesuatu mungkin."-Matius 19:26
Sekarang
Yesus memvonis secara global, ia tidak lagi bicara manusia kaya atau manusia
miskin, semua manusia sekalipun sejak mudanya mentaati ketentuan taurat,
mustahil baginya mencapai kesempurnaan yang akan membawanya ke hidup yang kekal
(Matius 19:16).
Bagaimana
mungkin bagi Allah, sementara manusia telak dinyatakan gagal memiliki hidup
kekal berdasarkan ketaatan pada hukum Allah. Apakah atau siapakah yang lebih
tinggi dan lebih mulia dari hukum Allah tersebut yang dapat membawa manusia ke
hidup yang kekal, sementara Ia sendiri memuliakan hukum Taurat pada dirinya
sendiri dalam ucapan yang begitu mulia: ”Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang
untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk
meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya. Karena
Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini,
satu iota atau satu titikpun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum
semuanya terjadi” (Matius 5:17-20). Bagaimana
mungkin Ia yang tetap memiliki kesempurnaan dalam kekudusan yang membuat hukum Taurat
berkilau kekudusannya pada dirinya sendiri, berkata tentang sebuah jalan menuju
hidup kekal tidak berdasarkan hukum Taurat karena telah disabdakannya bahwa manusia
pada dasarnya memiliki hati yang
bermata-airkan kenajisan yang menjadi sumber kehidupan bagi pikiran, lidah dan
perbuatan tubuh dalam kesehariannya? Dengan kata lain, ia juga hendak berkata, bahwa sekelas ahli taurat yang terbukti
keluhuran perbuatan baiknya akan dihakiminya sebagai orang neraka:
Matius
23:15 Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang
munafik, sebab kamu mengarungi lautan dan menjelajah daratan, untuk mentobatkan satu
orang saja menjadi penganut agamamu dan sesudah ia bertobat, kamu
menjadikan dia orang neraka, yang dua kali lebih jahat dari pada kamu sendiri.
Sekelas
ahli taurat yang memang memiliki perbuatan-perbuatan
putih namun Sang Mesias menunjukan hati atau jiwanya telah dihakimi
sebagai manusia-manusia yang telah mati dikuburkan:
Matius
23:27Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu
orang-orang munafik, sebab kamu sama seperti kuburan yang dilabur putih, yang sebelah
luarnya memang bersih tampaknya,
tetapi yang sebelah dalamnya penuh tulang belulang dan pelbagai jenis kotoran.
Sekarang
memang jelas bahwa Yesus menghendaki sebuah kehidupan yang memiliki
praktik-praktik hidup yang bersih, tetapi apa yang menjadi kesulitan bagi
manusia adalah memahami kebenaran Yesus yang memvonis bahwa semua manusia
secara internal tidak memiliki kehidupan yang bersih dan memiliki kehidupan
kekal tetapi ini: sebelah dalamnya penuh tulang belulang dan pelbagai jenis kotoran.
Kita harus memahami bahwa ini adalah penghakiman global pada semua manusia
sekalipun ini adalah sabda penghakiman spesifik dan khusus. Karena jika yang
memiliki firman Tuhan saja masih kedapatan tidak memiliki kehidupan atau yang sebelah dalamnya penuh tulang
belulang dan pelbagai jenis kotoran, maka
semua manusia tidak memiliki sumber kehidupan pada dirinya sendiri. Itu
sebabnya Yesus berkata begini:
Yohanes
5:39-40 Kamu menyelidiki Kitab-kitab Suci, sebab kamu menyangka
bahwa oleh-Nya kamu mempunyai hidup yang kekal, tetapi walaupun Kitab-kitab
Suci itu memberi kesaksian tentang Aku,
namun
kamu tidak mau datang kepada-Ku untuk
memperoleh hidup itu.
Menyelidiki
kitab suci merupakan bukti kehidupan rohani yang tak terbantahkan tetapi itu
tak menjadi bukti Ia memiliki kehidupan! Dan ini sebuah kontradiksi yang sangat
runcing karena ini menempatkan manusia sebagai yang tak berdaya pada dua sisi
sekaligus: Tak berdaya untuk menjadi hakim atas keselamatan manusia berdasarkan
praktik-praktik kudus berdasarkan penyelidikan kitab suci dan Tak berdaya untuk
mencapai keselamatan sekalipun ia telah berjuang menyelaraskan diri dengan tuntutan-tuntutan hukum kudus Tuhan. Ketika
Yesus berkata : namun kamu tidak mau datang kepada-Ku untuk memperoleh hidup
itu, maka ini benar-benar menunjukan kalau dikolong langit ini hanya Yesus saja
yang menjadi sumber kehidupan ini,
sebagaimana Yesus sendiri menyabdakannya:
Yohanes
14:6 Kata Yesus kepadanya: "Akulah
jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada
seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau
tidak melalui Aku.
Yohanes
11:17,25-26 Maka ketika Yesus tiba, didapati-Nya Lazarus telah empat hari berbaring
di
dalam kubur…. Jawab Yesus: "Akulah kebangkitan dan hidup;
barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati, dan setiap
orang yang hidup dan yang percaya kepada-Ku, tidak akan mati selama-lamanya. Percayakah
engkau akan hal ini?"
Yohanes
17:39 Kata Yesus: "Angkat batu itu!" Marta, saudara orang
yang meninggal itu, berkata kepada-Nya: "Tuhan, ia sudah berbau, sebab sudah empat
hari ia mati."
Sabda
Yesus memang sukar dan merupakan kebenaran yang akan menempatkan dirinya bukan
saja penggenap hukum Taurat, tetapi dirinya juga merupakan sumber hidup kekal,
sebagaimana yang dicari dan dikejar penuh hormat dan dedikasi oleh orang muda
kaya tadi. Kesukaran yang memang begitu berat sehingga kepada yang dikasihinya
Sang Mesias pun bertanya: PERCAYAKAH ENGKAU AKAN HAL INI?
Percayakah Engkau
Akan Hal Ini?
Bagaimana
dan setinggi apakah anda mempercayai Yesus? Saat Sang Mesias berbicara dunia
kematian dan alam kubur, maka Ia adalah Mesias yang berada di atas bumi dan
sekaligus berkuasa atas alam kematian dan kubur. Anda tahu bahwa kuasa kematian
itu bahkan menghembuskan bau busuk yang begitu menyengat dan menakutkan untuk
sekedar tercium: “Tuhan, ia sudah berbau, sebab sudah empat hari ia mati.”
Manusia begitu mencekam ketika bau mayat
empat hari merebak. Tak ada yang lebih menakutkan bagi manusia selain
realita kematian dan realita kubur terhadap manusia. Tak akan tersisa
kecantikan dan kegantengan, dan tak ada parfum yang dapat mengurangi bau busuk
dari sebuah mayat!
Ketika
Yesus berkata “Aku datang untuk menggenapi Taurat dan kitab para nabi” maka itu
dibuktikannya bukan dengan apologetika dan perdebatan-perdebatan tetapi dengan
sebuah sabda yang mendatangkan kehidupan:
Yohanes
11:40 "Bukankah sudah Kukatakan kepadamu: Jikalau engkau percaya engkau
akan melihat kemuliaan Allah?"
Yohanes
11:43-44 Dan sesudah berkata
demikian, berserulah Ia dengan suara
keras: "Lazarus, marilah ke luar!"
Kenapa
apakah Lazarus bangkit dari kematian? Apakah karena ketaatannya pada hukum Taurat?
Bukan, tetapi bangkit karena suara Sang Mesias yang menembus hingga ke
pemerintahan maut untuk bertekuk lutut pada Yesus! Kita harus memahami
bahwa kebangkitan Lazarus hanya
menunjukan bahwa Yesus memiliki kuasa atas manusia dan atas kuasa maut/kematian
dan kubur, sementara belum memberikan pada Lazarus (dan semua manusia lainnya
yang percaya kepada Yesus) kuasa kebangkitan atas kematian berdasarkan Yesus
Kristus sendiri.
Ini :
Aku
berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa mendengar perkataan-Ku dan percaya
kepada Dia yang mengutus Aku, ia mempunyai hidup yang kekal dan tidak turut
dihukum, sebab ia sudah pindah dari dalam maut ke dalam hidup- Yohanes 5:24
Aku
berkata kepadamu: Sesungguhnya saatnya akan tiba dan sudah tiba, bahwa
orang-orang mati akan mendengar suara Anak Allah, dan mereka yang mendengarnya,
akan hidup- Yohanes 5:25
Janganlah
kamu heran akan hal itu, sebab saatnya akan tiba, bahwa semua orang yang di
dalam kuburan akan mendengar suara-Nya- Yohanes 5:28
telah menjadi tergenapi
secara sempurna setelah pada akhirnya Yesus mengenapi
sendiri pada apa yang telah disabdakannya sendiri apa yang harus menimpa
dirinya:
Yohanes
12:23-24,27 Tetapi Yesus menjawab mereka, kata-Nya: "Telah tiba saatnya
Anak Manusia dimuliakan. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya jikalau
biji gandum tidak jatuh ke dalam tanah dan mati, ia tetap satu biji saja;
tetapi jika ia mati, ia akan menghasilkan banyak buah…. Sekarang
jiwa-Ku terharu dan apakah yang akan Kukatakan? Bapa, selamatkanlah Aku dari
saat ini? Tidak, sebab untuk itulah Aku datang ke dalam saat ini.
Yohanes
12:32-33 dan Aku, apabila Aku ditinggikan dari bumi, Aku akan menarik
semua orang datang kepada-Ku."
Ini
dikatakan-Nya untuk menyatakan bagaimana caranya Ia akan mati.
Ini
bukan sekedar percaya yang bersifat abstrak atau tak kasat mata, tetapi ini
adalah kehidupan yang memiliki warna putih pada perbuatan-perbuatannya sebab
didalamnya memiliki kehidupan dari Allah. Itu sebabnya terkait percaya kepada
Yesus, Sang Mesias kepada siapapun yang berkata memiliki iman kepadanya,
berkata begini:
Barangsiapa
mencintai nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, tetapi barangsiapa tidak mencintai nyawanya di dunia ini, ia akan
memeliharanya untuk hidup yang kekal. Barangsiapa
melayani Aku, ia harus mengikut Aku dan di mana Aku berada, di situpun pelayan-Ku akan
berada. Barangsiapa melayani Aku, ia akan dihormati Bapa.- Yohanes 12:25-26
Hatimu duniamu
sehari-hari
Apakah
duniamu disitulah engkau memiliki kehidupan sehari-hari. Jika benar diri ini
mencintai Yesus maka bukan hidup di dunia ini yang kaucintai sementara harus
dijalani penuh tanggungjawab dan hormat karena didalam hidup ini kita memiliki
kehidupan yang melayani-Nya karena kita berkata bahwa kita mau mengikut Yesus.
Bagaimana
mungkin memiliki kehidupan bukan
berdasarkan ketaatan pada hukum taurat tetapi
berdasarkan kehidupan mengikuti dan melayani Yesus didalam dunia ini di
keseharian, itu dikarenakan Yesus sendiri berkata dari diri-Nyalah akan
mengalir kehidupan kepada manusia yang percaya kepada-Nya:
Aku
berkata kepadamu: Sesungguhnya jikalau biji gandum tidak jatuh ke dalam tanah
dan mati, ia tetap satu biji saja; tetapi jika ia mati, ia akan
menghasilkan banyak buah.- Yohanes 12:24
Dialah dasar dan sumber bagi manusia untuk dapat
menggenapi:
Barangsiapa
melayani
Aku, ia harus mengikut Aku dan di mana Aku berada, di situpun pelayan-Ku
akan berada. Barangsiapa melayani Aku, ia akan dihormati Bapa- Yohanes 12:26
Kita
memerlukan Yesus agar memilki kehidupan kekal. Apa yang kita perlukan adalah
memiliki kehidupan yang memproduksi buah-buah perbuatan baik dan mulia karena
memang memiliki kehidupan yang telah dihidupkan berdasarkan kematian Yesus
untuk memberikan hidup kepada saya dan anda. Jangan heran, semua manusia memang
bisa memberikan kehidupan yang berkualitas baik sementara ia sendiri tak dapat
menolong dirinya lepas dari cengkraman kuasa maut dan kuasa kubur secara
mutlak.
Jadi apakah
duniamu sehari-hari? Inilah sebagaimana disabdakan Yesus:
Matius
5:16 Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu
yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga."
Kalau
benar saya jatuh cinta kepada Yesus, maka hati dan tubuh ini sanggup bekerja
untuk mengikuti dan melayani Yesus, bukan dunia dengan segala keinginannya walau
saya masih di dunia dan tentu masih duniawi (karena itulah saya masih perlu
makan, masih perlu belajar, masih perlu membangun disiplin dan dedikasi, masih
perlu diingatkan dan
dinasihati, masih harus senantiasa belajar mengasihi dan mencintai
keluarga, masih harus membaca Alkitab, masih harus membangun kehidupan doa,
masih harus membangun persekutuan dengan saudara-saudara seiman, masih harus
membangun kehidupan bertetangga yang baik, masih harus menjalankan
kewajiban-kewajiban terhadap Negara, dan lain-lain). Kemampuan melakukan hal-hal yang memuliakan Bapa di sorga, hanya terjadi jika memiliki Yesus dan kehidupan-Nya dalam keseharian hidup.
Soli Deo Gloria
No comments:
Post a Comment