F O K U S

Nabi Daud Tentang Siapakah Kristus

Ia Adalah Seorang Nabi Dan Ia Telah   Melihat Ke Depan Dan Telah Berbicara Tentang Kebangkitan Mesias Oleh: Blogger Martin Simamora ...

0 Hal Pertama yang Dilakukan Kristus Kepada Para Muridnya (3)


Sang Kristus Memperlihatkan Tubuhnya Yang Telah Bangkit Dari Antara Orang Mati: "Taruhlah jarimu di sini dan lihatlah tangan-Ku”

Oleh: Blogger Martin Simamora

A.Tubuh Kristus yang Telah Bangkit Lebih Dari Sekedar Bukti Bahwa Kerajaan Maut Telah Dilemparkan Keluar
Apa yang paling istimewa pada diri Sang Kristus itu sendiri bukan pada kebangkitan itu sendiri, tetapi tubuhnya sendiri. Jika kita meninjau kebelakang pada pra penyalibannya dalam pengajaran Kristus maka substansi terpenting pada berita kebangkitan ini adalah tubuhnya sendiri sebab pada tubuhnya itu terkandung berita atau kabar baik itu. Dengan kata lain kebangkitannya tertulis secara utuh pada tubuhnya dan sekaligus penggenapan Kitab Suci terletak dan tertulis pada tubuhnya. Mari kita lihat:

Yohanes 12:23-24 Tetapi Yesus menjawab mereka, kata-Nya: "Telah tiba saatnya Anak Manusia dimuliakan. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya jikalau biji gandum tidak jatuh ke dalam tanah dan mati, ia tetap satu biji saja; tetapi jika ia mati, ia akan menghasilkan banyak buah.

Yohanes 12:27 Sekarang jiwa-Ku terharu dan apakah yang akan Kukatakan? Bapa, selamatkanlah Aku dari saat ini? Tidak, sebab untuk itulah Aku datang ke dalam saat ini.

Ini adalah sebuah pengajaran yang bersentral pada dirinya dan kebenarannya benar-benar bersentral pada dirinya sendiri. Semakin sukar karena letak kebenaran dan kegenapannya bukan saja berlangsung didalam kematian tetapi berlangsung didalam dunia orang mati. Apakah yang dilakukan Kristus? Dalam ketakmahatahuan manusia akan apakah sebenarnya yang terjadi dibalik kematian, Kristus bahkan berkata sebagai seorang manusia yang berkuasa dalam kemahadaulatan untuk dalam kematian dirinya menghasilkan kehidupan bukan saja bagi dirinya, tetapi dirinya akan menjadi sumber atau mata air kehidupan yang menaklukan kematian. Dalam sebuah ekspresi yang dapat dipahami terkait kematian dan kehidupan dan kehidupan yang dihasilkan dalam peristiwa kematian, beginilah Kristus bersabda terkait tubuhnya sendiri: sesungguhnya jikalau biji gandumh tidak jatuh ke dalam tanah dan mati, ia tetap satu biji saja, tetapi jika ia mati, ia akan menghasilkan banyak buah. Dalam hal ini Kristus sedang membicarakan satu tujuan agung dan penuh mahakuasa dalam ia memasuki kematian yang dirancang  dunia dalam pemerintahan Allah terkait tujuan kedatangannya kedalam dunia ini. Kristus bahkan benar-benar mengetahui  momen tersebut dan menantikan dengan penuh pengharapan untuk dilakukannya sebagai sebuah tujuan mahakudus: sekarang jiwa-Ku terharu, apakah yang akan Kukatakan? Manusia-manusia tidak menerima peristiwa semacam ini sebab ini begitu keji dan brutal, mengapa harus demikian kelamnya dan brutalnya? Tetapi Kristus berkata begini :

0 Hal Pertama yang Dilakukan Kristus Kepada Para Murid-Nya (2)


Grand Message Kristus Setelah Kebangkitannya dari Kubur: Damai sejahtera bagi kamu!
Oleh: Blogger Martin Simamora


Merupakan situasi yang mencekam bagi para murid sejak Getsemani. Getsemani memang harus dikatakan sebagai sebuah momentum termurni yang sanggup mengeluarkan secara gamblang dan lugas apa sesungguhnya yang terjadi. Setiap murid pada saat itu memasuki momen awal terisolasinya setiap murid Kristus sehingga bukan saja terpisahkan secara jarak fisik tetapi juga terjauhkan secara hebat pada kehendak dan pikiran Kristus. Mari kita melihat momen tersebut yang merupakan kulminasi yang membuat para murid tak mungkin dan mustahil untuk mengiringi Kristus masuk kedalam perjalanan yang memuliakan Sang Mesias-Anak Manusia itu:

Lukas 22:37Sebab Aku berkata kepada kamu, bahwa nas Kitab Suci ini harus digenapi pada-Ku: Ia akan terhitung di antara pemberontak-pemberontak. Sebab apa yang tertulis tentang Aku sedang digenapi."

Lukas 22:38 Kata mereka: "Tuhan, ini dua pedang." Jawab-Nya: "Sudah cukup."

Lukas 22:49 Ketika mereka, yang bersama-sama dengan Yesus, melihat apa yang akan terjadi, berkatalah mereka: "Tuhan, mestikah kami menyerang mereka dengan pedang?"

Lukas 22:50Dan seorang dari mereka menyerang hamba Imam Besar sehingga putus telinga kanannya.
Keterpisahan antara Sang Mesias dan para muridnya begitu keras dan penuh pemberontakan. Mereka bahkan siap untuk mati demi Kristus dengan pedang di tangan dan tanpa segan dihadapan Sang Kristus seorang diantara para muridnya menebaskan pedang tersebut pada seorang hamba Imam Besar, ini ditentang sangat keras oleh Kristus dalam sebuah kedivinitasan sementara Sang Kristus sedang masuk kedalam lembah maut dalam sebuah perjalanan yang dikehendakinya. Perhatikan penentangan divinitas Kristus ini: tetapi Yesus berkata: "Sudahlah itu." Lalu Ia menjamah telinga orang itu dan menyembuhkannya (Lukas 22:51).

Momen tersebut sangat emosional, cinta kepada sang guru begitu membakar emosi para murid, tetapi kedagingan mereka lebih berkuasa daripada  penundukan mereka terhadap Kristus…sebagaimana Kristus tunduk kepada kehendak Bapa sebagaimana telah diucapkannya kepada para muridnya sendiri: sebab Apa yang tertulis tentang Aku sedang digenapi.

Siapa  yang kedagingannya sanggup berdiam dalam damai sejahtera sementara maut sedang mengincar dalam kepresesian yang dikerjakan oleh para serdadu Romawi? Tentu tidak ada. Tetapi Kristus secara sempurna telah mengantisipasi momen tersebut dengan memberikan peringatan agar mereka masuk kedalam kesiagaan dalam doa agar kedagingan mereka dalam kendali penundukan terhadap sabda sang guru sendiri, perhatikan ini:
Anchor of Life Fellowship , Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri - Efesus 2:8-9