F O K U S

Nabi Daud Tentang Siapakah Kristus

Ia Adalah Seorang Nabi Dan Ia Telah   Melihat Ke Depan Dan Telah Berbicara Tentang Kebangkitan Mesias Oleh: Blogger Martin Simamora ...

0 Ketika Tuhan Menuliskan Obituarimu (1)



Tulisan Allah Mengenai Kematian Nabi Musa:
Apakah  Yang Engkau Inginkan Untuk Allah Tuliskan Mengenai Hidup Hingga Pada Hari Kematianmu?
(Ulangan 34:1-12)
Oleh: Steven J.Cole, Th.M


Pengantar
Tetapi pertanyaan  pentingnya  bukan pada bagaimana anda menginginkan keluarga dan sahabat-sahabatmu akan mengenangmu, tetapi ini: “apakah yang akan Allah katakan jika Ia menuliskan obituarimu?” Dalam teks kita, kita membaca obituary yang dituliskan Allah mengenai Musa. Teks ini telah ditambahkan pada waktu setelah kematiannya: (Ulangan 34:10 “Seperti Musa yang dikenal TUHAN dengan berhadapan muka, tidak ada lagi nabi yang bangkit di antara orang Israel”.). Namun  kita tahu bahwa Allah telah menuliskan obituary ini mengenai nabi besar  itu. Pelajarannya bagi saya dan anda:

Karena kita semua akan berdiri dihadapan Allah, kita harus hidup dengan obituari-Nya bagi hidup kita secara konstan dalam memandang hidup ini

Apakah maksudnya dengan kita harus hidup dengan obituary-Nya? Apakah benar Ia ada menuliskan obituari-Nya bagi setiap orang tebusan-Nya? Jawabnya: YA. Dan inilah obituari-Nya:

Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu- Matius 25:21

Akankah Ia menganggukan kepala-Nya dan berkata,” Pekerjaanmu hangus dalam perapian, tetapi oleh anugerah-Ku, masuklah kedalam sorga”:

Jika pekerjaannya terbakar, ia akan menderita kerugian, tetapi ia sendiri akan diselamatkan, tetapi seperti dari dalam api.- 1Korintus 3:15

Atau, akankah Ia mengatakan kata-kata menggentarkan ini:
Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!"- Matius 7:23

Obituari Allah mengenai Musa Mengajarkan kita beberapa poin penting bagi kita semua:

0 Pelajaran Hidup Yang Sukar (2)



Integritas Vs Jiwa Terpecah:
Andaikata Pendetamu
Keturunan Ular?
Hal itu tidak usah mengherankan, sebab Iblispun menyamar sebagai malaikat Terang- 2Korintus 11:15

Oleh: Martin Simamora


Lebih Besar Dari Sekedar Keselarasan
Integritas, mengacu pada KKBI, adalah mutu, sifat, atau keadaan yang menunjukkan kesatuan yang utuh sehingga memiliki potensi dan kemampuan yang memancarkan kewibawaan; kejujuran. Dengan kata lain integritas adalah keseluruhan karakter seorang pribadi, bukan parsialnya sehingga tidak ada fraksi-fraksinya atau pecahan-pecahannya. Ketika  Yesus Kristus  mengangkat isu integritas, ia tidak secara khusus menyebutkan kata tersebut namun langsung pada jantungnya atau natur alami yang seharusnya dimiliki oleh seorang manusia. Perhatikan ini:

Matius 23:2-3 Ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi telah menduduki kursi Musa. Sebab itu turutilah dan lakukanlah segala sesuatu yang mereka ajarkan kepadamu, tetapi janganlah kamu turuti perbuatan-perbuatan mereka, karena mereka mengajarkannya tetapi tidak melakukannya.

Pada teks di atas, kita menemukan sebuah fraksi atau pecahan pada karakter para ahli Taurat dan orang-orang farisi yaitu fraksi atau pecahan karakter yang terpecah antara apa yang mereka ajarkan atau perkatakan versus apa yang mereka perbuatan. Satu sisi mereka mengajarkan jangan begitu, jangan begini dan harus begitu sebagaimana juga harus begitu tetapi perbuatan pada diri mereka sendiri menunjukan sebuah keterpecahan karakter yang dijumpai pada perkataan dan perbuatan mereka, yang  oleh Yesus dikatakan: turutilah dan lakukanlah segala sesuatu yang mereka ajarkan kepadamu, tetapi janganlah kamu turuti perbuatan-perbuatan mereka, karena mereka mengajarkannya tetapi tidak melakukannya.

Secara cepat kita dapat mengatakan bahwa Yesus menghendaki sebuah kesatuan karakter dalam sebuah totalitas jiwa seorang manusia: apa yang terdapat dalam diri seseorang akan Nampak pada luar diri seseorang, itulah integritas. Jika sebaliknya, maka integritas seseorang dalam bahaya yang sangat serius dan menghancurkan dirinya sendiri sehingga sangat mungkin perkataan-perkataannya sangat bernilai untuk dituruti, tetapi tidak pada perbuatannya: turutilah dan lakukanlah segala sesuatu yang mereka ajarkan kepadamu, tetapi janganlah kamu turuti perbuatan-perbuatan mereka, karena mereka mengajarkannya tetapi tidak melakukannya. Ini bukan sebuah situasi yang baik pada sisi apapun juga sebab tanpa teladan, kebenaran yang diajarkan tidak dapat memberikan perubahan karakter yang sesungguhnya. Tak heran salah satu kecaman  terhadap para pemimpin agama ini sangat mencengangkan:
Anchor of Life Fellowship , Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri - Efesus 2:8-9