F O K U S

Nabi Daud Tentang Siapakah Kristus

Ia Adalah Seorang Nabi Dan Ia Telah   Melihat Ke Depan Dan Telah Berbicara Tentang Kebangkitan Mesias Oleh: Blogger Martin Simamora ...

0 Annihilationism Error: Hebrew Word Definition Charts


Question
What do the Hebrew and Greek words means in reference to the false doctrine of Annihilationism?

Answer
Some "teachers" are twisting, turning, and torturing many words in the Hebrew and Greek language and stating that they mean "total annihilation or nothingness" - "ceasing to even exist," as they relate to the Doctrine of Hell.

Regarding the Doctrine of Hell,
there are no words in the entire of Scripture that can be accurately
translated as "total absolute annihilation;" not one.
By: Dr. Joseph R. Nally, Jr., D.D., M.Div.

Throughout the Bible, Hebrew and Greek words interpreted as "destroy," "destruction," "perish," "kill," and "death," as they relate to Hell, never mean "to go into absolute nothingness or oblivion," but rather they mean "eternal" or "forever and ever" ongoing "everlasting" conscious "destruction" (Phil 3:19; 1 Thess 5:3; 2 Thess 1:9; 2:8; Rev 14:11; 20:10-15, et. ). The "gloom of utter darkness" (Jude 1:13; cf. 1:6) refers to being cut off entirely from God, who is "light" (John 1:9; 8:12; 1 Tim 6:16; Jas 1:17; 1 John 1:5; cf. Isa 9:2; John 3:20; Acts 26:18; 1 Thess 5:5). The word "gloom" in Jude 1:13 refers to "a state of depression or despondency." To be in a "state of depression" one must be alive! 

Words such as "cut off" (Exod 31:14-15; Lev 23:29-30; Rom 11:22, 24; Gal 5:12, etc.) also do not mean "absolute nothingness," as even Jesus was "cut off" (Dan 9:26) and is alive "forevermore" (Rev 1:18). Many times the word "cut off" simply means to be cut off from Israel, its congregation, etc., (Exod 12:15, 19; 30:33, 38; 31:14; Lev 7:20, 21, 25, 27; 17:4, 10, 14; 18:29; 19:8; 23:29; Num 19:13, etc.).

One of the most celebrated defenses of Annihilationism has been from Psalm 37:20, "the wicked...they vanish-like smoke they vanish away." Sounds convincing, right? However what is the Psalm really about? The Psalm itself is not even dealing with Hell; Psalm 37:20 refers to that the fact the success, fame, and prosperity of the wicked is as temporary as mere smoke. However, let's say we desire to apply the passage to Hell anyway - we shouldn't, but since Annihilationist's already have, let's review their case from their faulty perspective. Since "smoke" is an important theme here, we should ask the obvious question, "What is smoke?" Smoke is made of two basic things: (1) little drops of water and (2) ash. First, ash can't burn! Second, the reason smoke appears to vanish away is that, as the smoke rises: (1) the droplets of liquid water change states into gas and (2) the ash joins the dust in the atmosphere. Therefore, both elements in smoke still exist, but just in different states. Therefore, there is no total annihilation! 

As the reader will observe, in the Old Testament notes below there're many that refer to "physical destruction, not eternal destruction" (i.e."devoted to destruction," or "curse;" Deut 2:34; 3:6; Judg 21:11; cf. Gal 1:8-9). Please understand that in these notes, we're not saying that those who died did or did not go to Hell or Heaven (that's another topic), but simply the context of the verse is speaking of only "physical destruction," which carries with it the idea of stopping, scattering, putting to flight, and up to and including physical death, etc. Yet, some of the "spin doctors" of the false doctrine of Annihilationism desire to use these examples of "physical destruction" and apply it to "eternal destruction." However, unless otherwise revealed in Scripture, this is not a proper application; as the Bible speaks of two different types of bodies (one that is able to die; the other is not; 1 Cor 15:44, 53) and two different types of death (one temporal and one eternal; Matt 10:28). Besides, the physical body in this world is never totally annihilated anyway; it returns to the dust from which it came (Gen 2:7; Eccl 3:20; 12:7; Psa 103:14; Isa 40:15). In addition, if we follow the Annhilationist's interpretation as such to its logical conclusion, than the wicked can send the righteous to total annhilation (absolute non-existence); 'if they totally annihilate me, they totally annhilate mel' (Est 4:16, etc.) - which is ludicrous, as the righteous know that "to be absent from the body is to be present with the Lord" (2 Cor 5:8).

0 Penjelasan Yesus Mengenai Kebangkitan & Adakah Kehidupan Perkawinan Setelah Kebangkitan


Oleh: Martin Simamora


“Apabila Orang Bangkit Dari Antara Orang Mati, Orang Tidak Kawin Dan Tidak Dikawinkan Melainkan Hidup Seperti Malaikat Di Sorga”

Apakah Ada Kebangkitan?

Dilemma Saduki Soal Kebangkitan  : Ikatan Perkawinan & Keluarga Setelah Kebangkitan, Bagaimana?
Ketika  Yesus Kristus menjelaskan kebangkitan atau kehidupan setelah kematian, maka Ia secara tegas menautkannya dengan  siapakah Allah terhadap maut, apakah Ia berdaulat penuh ataukah tidak. Yesus menegaskan bahwa Allah berkuasa atas maut sehingga maut bahkan tak dapat menahan pemerintahan-Nya atas semua manusia di sepanjang masa. Dalam percakapannya dengan salah satu kelompok Yahudi, Saduki yang tak mempercayai atau menolak kebangkitan orang mati, Yesus menegaskan dengan sebuah ungkapan yang menunjukan bahwa maut tak berkuasa menahan Allah untuk membangkitkan siapapun yang ingin dibangkitkannya untuk menerima kehidupan kekal-Nya: Ia bukanlah Allah orang mati, melainkan Allah orang hidup. Mari kita melihat dialog penting dan sangat rasional untuk diperhadapkan dengan Yesus yang dalam pengajarannya sendiri mengajarkan kebangkitan pada  dirinya sendiri dan kepada semua manusia  pada kedatangannya yang kedua kali:

Markus 12:18-22 Datanglah kepada Yesus beberapa orang Saduki, yang berpendapat, bahwa tidak ada kebangkitan. Mereka bertanya kepada-Nya: Guru, Musa menuliskan perintah ini untuk kita: Jika seorang, yang mempunyai saudara laki-laki, mati dengan meninggalkan seorang isteri tetapi tidak meninggalkan anak, saudaranya harus kawin dengan isterinya itu dan membangkitkan keturunan bagi saudaranya itu. Adalah tujuh orang bersaudara. Yang pertama kawin dengan seorang perempuan dan mati dengan tidak meninggalkan keturunan. Lalu yang kedua juga mengawini dia dan mati dengan tidak meninggalkan keturunan. Demikian juga dengan yang ketiga. Dan begitulah seterusnya, ketujuhnya tidak meninggalkan keturunan. Dan akhirnya, sesudah mereka semua, perempuan itupun mati.

Orang Saduki tidak saja bertanya, tetapi juga mengajukan dilemma kepada Yesus yang mengajarkan kebangkitan manusia ada dan pasti akan terjadi. Perhatikan bagaimana orang Saduki tersebut mengajukan dilemma kebangkitan orang mati:

Guru, Musa menuliskan perintah ini untuk kita: Jika seorang, yang mempunyai saudara laki-laki, mati dengan meninggalkan seorang isteri tetapi tidak meninggalkan anak, saudaranya harus kawin dengan isterinya itu dan membangkitkan keturunan bagi saudaranya itu. Adalah tujuh orang bersaudara. Yang pertama kawin dengan seorang perempuan dan mati dengan tidak meninggalkan keturunan. Lalu yang kedua juga mengawini dia dan mati dengan tidak meninggalkan keturunan. Demikian juga dengan yang ketiga. Dan begitulah seterusnya, ketujuhnya tidak meninggalkan keturunan. Dan akhirnya, sesudah mereka semua, perempuan itupun mati.

Dilemma: Tujuh suami tersebut  Pada hari kebangkitan, bilamana mereka bangkit, siapakah yang menjadi suami perempuan itu? Sebab ketujuhnya telah beristerikan dia." (Markus 12:23)

Apakah jawaban Yesus?
Anchor of Life Fellowship , Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri - Efesus 2:8-9