F O K U S

Nabi Daud Tentang Siapakah Kristus

Ia Adalah Seorang Nabi Dan Ia Telah   Melihat Ke Depan Dan Telah Berbicara Tentang Kebangkitan Mesias Oleh: Blogger Martin Simamora ...

0 Tinjauan Pengajaran Pdt. Dr.Erastus Sabdono “Keselamatan Diluar Kristen” (2i)


“Tidak Ada Keselamatan Di Luar Kristus Tetapi Ada Keselamatan Di Luar Agama Kristen”

"menabur benih di atas tanah kering di musim kemarau panjang" - thehindu.com
Bacalah lebih dulu bagian 2H
Oleh: Martin Simamora

Oleh sebab itu dapat juga ditegaskan bahwa “sambil menantikan pengangkatan sebagai anak, yaitu pembebasan tubuh kita” pada Roma 8:23, bukan sama sekali menyatakan bahwa seorang percaya ketika  beriman kepada Kristus tak serta merta menjadi  seorang anak, harus melalui sebuah proses perjuangan hidup  yang tidak mudah namun penuh kesukaran untuk membuktikan diri bahwa dia pantas untuk dilantik atau diangkat sebagai anak. Roma 8:23  jelas berbicara “pengangkatan sebagai anak” adalah “pembebasan tubuh.” Bagian ini, hanya dapat dipahami secara sempurna dengan memahami penjelasan Paulus sebelumnya:
Roma 8:18-19 Sebab aku yakin, bahwa penderitaan zaman sekarang ini tidak dapat dibandingkan dengan kemuliaan yang akan dinyatakan kepada kita. Sebab dengan sangat rindu seluruh makhluk menantikan saat anak-anak Allah dinyatakan.

Penderitaan zaman sekarang atau penderitaan yang memang kekhasan dunia kita yang dialami segenap mahluk, pun tetap  dirasakan oleh anak-anak Allah. Anak-anak Allah dan penderitaan dunia, bukanlah pasangan yang  serasi apalagi indah. Menjadi anak-anak Allah mengandung sebuah ekspektasi pewujudan kehidupan dalam dunia Bapa, bukan dunia dunia ini. Namun hal  itulah untuk saat ini merupakan realitanya. Untuk saat ini, sebab memang bukan dunia ini pasangan bagi anak-anak Allah. Setiap anak-anak Allah menantikan realita ke-anak-an Allah-nya terwujud penuh. Perhatikan,  kehidupan orang percaya dalam  ayat 18-19 adalah kehidupan yang sudah anak-anak Allah, bukan belum. Pembebasan tubuh kita adalah berkaitan dengan penderitaan yang dialami oleh anak-anak Allah sementara masih di dunia ini; tubuh yang masih menjadi budak kebinasaan sementara  orang-orang percaya itu telah dilahirkan Allah menjadi anak-anak-Nya:
Roma 8:21-23 tetapi dalam pengharapan, karena makhluk itu sendiri juga akan dimerdekakan dari perbudakan kebinasaan dan masuk ke dalam kemerdekaan kemuliaan anak-anak Allah. Sebab kita tahu, bahwa sampai sekarang segala makhluk sama-sama mengeluh dan sama-sama merasa sakit bersalin. Dan bukan hanya mereka saja, tetapi kita yang telah menerima karunia sulung Roh, kita juga mengeluh dalam hati kita sambil menantikan pengangkatan sebagai anak, yaitu pembebasan tubuh kita.

Ini, sepenuhnya tentang penderitaan yang masih harus dialami oleh anak-anak Allah selama masih di dunia ini. Menantikan pengangkatan sebagai  anak adalah menantikan pembebasan dari tubuh yang takluk pada kebinasaan. Ini berbicara  kelemahan tubuh sementara kita adalah anak-anak Allah. Pasti dan harus anak-anak Allah, sebab inilah dasar bagi Roh untuk melayani orang-orang percaya yang  masih harus mengalami berbagai kelemahan-kelemahan yang belum dibebaskan dari dirinya sementara orang percaya itu sendiri sudah menjadi milik Allah atau anak-anak Allah. Perhatikan bagaimana kelemahan-kelemahan itulah yang ditanggulangi oleh Roh, sebab anak-anak Allah belum merdeka dari kelemahan-kelemahan jiwa yang berbalutkan tubuh yang takluk pada kebinasaan:

0 Tinjauan Pengajaran Pdt. Dr.Erastus Sabdono “Keselamatan Diluar Kristen” (2H)


 
“Tidak Ada Keselamatan Di Luar Kristus Tetapi Ada Keselamatan Di Luar Agama Kristen”

Oleh: Martin Simamora

Ilutsrasi: Kerusuhan di Baltimore 27/4/2015 - Newsweek

Bacalah lebih dulu bagian 2G

Apa yang jauh lebih buruk lagi pada paragraf 4, adalah pernyataan pendeta Dr. Erastus Sabdono, yaitu: “Orang percaya tidak mengerti dan tidak sadar bahwa mereka memiliki karunia sulung roh, yaitu kemampuan untuk menjadi manusia Allah (Rom 8:23; 1 Tim 6:11).”  Dua kesalahan fatalnya adalah:

a. menyatakan penerima karunia tidak mengerti dan tidak sadar, siapakah  yang salah? Pemberi karunia atau penerimanya? Sebuah kebenaran tunggal mengenai bagaimana seseorang dapat beriman kepada keselamatan yang dari Allah itu dan menjadi anak-anak Allah, harus pertama-tama dipegang kokoh untuk memahami perihal ini:

Yohanes 1: 12-13 Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya. orang-orang yang diperanakkan bukan dari darah atau dari daging, bukan pula secara jasmani oleh keinginan seorang laki-laki, melainkan dari Allah.

Menyandingkannya dengan Roma, maka kemudian pertanyaannya: apakah Roma 8:23 sedang berbicara mengenai diperlukannya kemampuan pada manusia untuk mengerti dan sadar? Dengan kata lain: darimanakah datangnya mengerti” dan “sadar” itu? Dari manusiakah atau sesuatu yang harus dilakukan oleh Tuhan agar manusia mengerti dan menyadarinya di dalam perjalanan kehidupannya sebagai orang-orang beriman?

Memahami kebenaran ini adalah penting, agar memahami bahwa kuasa yang diberikan kepada orang percaya bekerja secara independen dan tak bergantung pada ketakberdayaan atau mengandalkan kinerja manusia [yang diindikasikan dengan “diperanakan dari dari Allah, bukan dari darah dan daging”] untuk mendatangkan berbagai kebaikan dan kekokohan orang-orang beriman dalam keamanan keselamatan dan pada segenap janji yang menjadi bagian milik orang-orang beriman itu. Mengenai perihal ini, bacalah bagian 2E.  Saya akan mengulas perihal ini, dari perspektif Alkitab, bahwa Allah yang menyelamatkan manusia secara sempurna dan berkesinambungan di sepanjang kehidupan orang percaya, bukan, manusia juga harus menyelamatkan dirinya sendiri agar sempurna keselamatan dari Allah itu.
Anchor of Life Fellowship , Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri - Efesus 2:8-9