F O K U S

Nabi Daud Tentang Siapakah Kristus

Ia Adalah Seorang Nabi Dan Ia Telah   Melihat Ke Depan Dan Telah Berbicara Tentang Kebangkitan Mesias Oleh: Blogger Martin Simamora ...

0 Kemerdekaan Orang Kristen Di Dalam Kristus (10)



Oleh: Martin Simamora 

Kemerdekaan Orang Kristen Di Dalam Kristus (10)




Bacalah lebih dulu bagian 9

Pertanyaannya kemudian, apakah, dengan demikian, Yesus lebih besar daripada nabi Musa? Ini  lebih daripada sekedar pertanyaan serius namun sebuah pertanyaan yang berbahaya, sama bahayanya dengan perkataan Yesus sendiri pada eranya, yang  berbunyi seperti ini:
Yohanes 10:30 “Aku dan Bapa adalah satu”

Pernyataan ini  bukan saja kontroversial dipandang ketika diucapkan oleh seorang manusia, namun seketika itu juga telah menimbulkan potensi besar sebuah kerusuhan yang dapat mendatangkan penumpahan darah:
Yohanes 10:31 Sekali lagi orang-orang Yahudi mengambil batu untuk melempari Yesus.

Menjawab pertanyaan besar diatas, walau saya dapat menjawabnya, harus memandang pada bagaimana kitab suci menjawab pertanyaan di atas. Saya tak bisa tidak, harus memandang pada ini:
Ibrani 3:3 Sebab Ia dipandang layak mendapat kemuliaan lebih besar dari pada Musa, sama seperti ahli bangunan lebih dihormati dari pada rumah yang dibangunnya.
KJ For this man was counted worthy of more glory than Moses, inasmuch as he who hath builded the house hath more honour than the house.
Aramaic Bible In Plain English For the glory of This One is much greater than that of Moses, as much as the honor of the builder of the house is greater than his building.

Bukan dalam makna kiasan namun dalam makna yang aktual pada “SIAPAKAH”? Pada siapakah Musa dibandingkan dengan siapakah Yesus itu. Demikianlah Penulis Ibrani memaparkannya dalam sebuah perbandingan yang memperbandingkan kemuliaan tokoh besar nabi Musa terhadap kebesaran Sang Firman yang menjadi manusia!  Ibrani 3:3 secara gamblang membicarakan superioritas Yesus terhadap Musa, menjelaskan tindakan-tindakan Yesus yang dikecam oleh para ahli Taurat sebagai  melecehkan  hukum Taurat hingga sebagai menghujat. Apa yang dinyatakan Ibrani 3:3 sekaligus menekankan bahwa “superioritas” di sini bukan bermakna sebuah amoralitas apalagi penghinaan terhadap hukum Taurat- Kitab Musa dan Kitab nabi-nabi apalagi menghujat Allah. Ini juga yang harus dipahami oleh para penganut “Grace yang Ekstrim, atau lebih tepatnya, Grace jenis ini telah memelintirkannya sehingga terlepas dari apa yang menjadi maksud Yesus pada aslinya.” Grace ekstrim secara sembrono telah menilai: jika Kristen membicarakan moralitas  atau hukum didalam Perjanjian Baru, itu seperti memakan batu dan bukan memakan roti didalam kemurahan/anugerah Tuhan, atau seperti memberangus kemerdekaan yang telah Tuhan berikan di dalam Yesus Kristus Sang Pembebas orang percaya.

0 Apakah Kuasa Kebangkitan Yesus Juga terletak Pada "Kelulusan" & "Kesalehan" Dalam Memenuhi Segenap Kehendak Bapa? (2)



Oleh: Martin Simamora

Apakah Kuasa Kebangkitan  Yesus  Juga terletak  Pada "Kelulusan" & "Kesalehan" Dalam Memenuhi Segenap Kehendak Bapa? (2)

Bacalah lebih dulu bagian 1


Kalau Tuhan Yesus tidak taat, Dia takkan dibangkitkan.” Kita sudah melihat bahwa baik penulis Ibrani dan Yesus Kristus sendiri, telah  menunjukan bahwa diri Yesus bukanlah seorang yang sedang mengejar ketaatan atau kesalehan agar dia menjadi memiliki sebuah kualifikasi pantas atau memadai untuk melakukan karya keselamatan pada salib apalagi untuk dibangkitkan. Sekarang pada bagian kedua ini, kita akan melihat  sebuah hal yang teramat penting namun diabaikan oleh Renungan Harian Truth, yaitu: kematian Yesus itu sendiri dan apakah yang terjadi dibalik kematiannya. Pengajar RH Truth nampaknya mengabaikan kematian Kristus bahkan menyimpulkan bahwa kebangkitan adalah indikator kelayakannya dihadapan Bapa. Jika demikian maka kematian Yesus bukanlah sama sekali hal yang berarti. Hal semacam ini taklah mengherankan, sebab memang pengajar RH Truth telah menakar Yesus Sang Mesias masih harus mengejar kelayakan-kelayakannya di hadapan Allah!

Mari perhatikan bagaimana pandangan penulis Ibrani mengenai kematian Yesus Kristus?
Ibrani 9:12-14 dan Ia telah masuk satu kali untuk selama-lamanya ke dalam tempat yang kudus bukan dengan membawa darah domba jantan dan darah anak lembu, tetapi dengan membawa darah-Nya sendiri. Dan dengan itu Ia telah mendapat kelepasan yang kekal. Sebab, jika darah domba jantan dan darah lembu jantan dan percikan abu lembu muda menguduskan mereka yang najis, sehingga mereka disucikan secara lahiriah, betapa lebihnya darah Kristus, yang oleh Roh yang kekal telah mempersembahkan diri-Nya sendiri kepada Allah sebagai persembahan yang tak bercacat, akan menyucikan hati nurani kita dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia, supaya kita dapat beribadah kepada Allah yang hidup.
Anchor of Life Fellowship , Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri - Efesus 2:8-9