F O K U S

Nabi Daud Tentang Siapakah Kristus

Ia Adalah Seorang Nabi Dan Ia Telah   Melihat Ke Depan Dan Telah Berbicara Tentang Kebangkitan Mesias Oleh: Blogger Martin Simamora ...

0 KISAH RASUL 6:8-15



Oleh : PDT. BUDI ASALI. M. DIV.



 
KEBAKTIAN
Minggu,  20 Juli 2014 ; 08.00


KISAH RASUL 6:8-15
 


Kis 6:8-15 - “(8) Dan Stefanus, yang penuh dengan karunia dan kuasa, mengadakan mujizat-mujizat dan tanda-tanda di antara orang banyak. (9) Tetapi tampillah beberapa orang dari jemaat Yahudi yang disebut jemaat orang Libertini - anggota-anggota jemaat itu adalah orang-orang dari Kirene dan dari Aleksandria - bersama dengan beberapa orang Yahudi dari Kilikia dan dari Asia. Orang-orang itu bersoal jawab dengan Stefanus, (10) tetapi mereka tidak sanggup melawan hikmatnya dan Roh yang mendorong dia berbicara. (11) Lalu mereka menghasut beberapa orang untuk mengatakan: ‘Kami telah mendengar dia mengucapkan kata-kata hujat terhadap Musa dan Allah.’ (12) Dengan jalan demikian mereka mengadakan suatu gerakan di antara orang banyak serta tua-tua dan ahli-ahli Taurat; mereka menyergap Stefanus, menyeretnya dan membawanya ke hadapan Mahkamah Agama. (13) Lalu mereka memajukan saksi-saksi palsu yang berkata: ‘Orang ini terus-menerus mengucapkan perkataan yang menghina tempat kudus ini dan hukum Taurat, (14) sebab kami telah mendengar dia mengatakan, bahwa Yesus, orang Nazaret itu, akan merubuhkan tempat ini dan mengubah adat istiadat yang diwariskan oleh Musa kepada kita.’ (15) Semua orang yang duduk dalam sidang Mahkamah Agama itu menatap Stefanus, lalu mereka melihat muka Stefanus sama seperti muka seorang malaikat.”


I) Stefanus


A) Diri Stefanus.
1) Stefanus adalah orang yang ‘penuh iman dan Roh Kudus’ (ay 5).
Ay 5: “Usul itu diterima baik oleh seluruh jemaat, lalu mereka memilih Stefanus, seorang yang penuh iman dan Roh Kudus, dan Filipus, Prokhorus, Nikanor, Timon, Parmenas dan Nikolaus, seorang penganut agama Yahudi dari Antiokhia.”

0 Tuhan Tidak Dapat Mencegah Manusia Untuk Berbuat Jahat?- Bagian 20

Oleh : Martin Simamora


Tuhan Tidak Dapat Mencegah Manusia Untuk Berbuat Jahat?


Bacalah lebih dulu bagian19
Sebuah episode terdahulu  menjadi penting dikemukakan kembali, untuk   menjaga alur perjalanan artikel serial ini, secara khusus pada bagaimana semua malapetaka yang aktual dan alami itu sekaligus merupakan sebuah peristiwa dalam bingkai  penetapan atau penentuan sebelumnya” oleh Allah untuk sebuah peristiwa yang akan datang, atau dikenal sebagai pre-destinasi (coba baca misal : Efesus 1:1-5,11, Roma 8:28-29 dan 9:11,16 sebagai sebuah navigasi sederhana untuk mengenali keberadaan predestinasi didalam Alkitab). Ketika saya menuliskan “aktual” dan “alami,” berdampingan dengan “pre-destinasi,” maka diharapkan, sekali lagi, dapat menangkap kenyataan predestinasi sesungguhnya; sebagaimana telah kerap coba dikemukakan dalam  sejumlah ruang peristiwa yang penting. Penetapan  atau penentuan sebelumnya bukanlah sebuah perobotan apalagi penakdiran hidup yang melucuti kodrat manusia yang memiliki kemampuan berprestasi dan bercita-cita, untuk  mewujudkan hal yang lebih baik dalam segenap pemahaman dan dayanya.  Saya akan memperlihatkan juga pada kesempat ini, mengapa “penetapan atau penentuan sebelumya” bukanlah sesuatu yang menggelinding kemanapun dia hendak menggelinding, tanpa sebuah tujuan dan maksud spesifik. Sekarang, inilah episode terdahulu yang saya maksudkan; ini adalah sebuah alur peristiwa yang penting, bernuansa  penentuan sebelumnya” yang sangat kental namun sekaligus “aktual” dan “alami”:

Lukas 22:14-23 “(14) Ketika tiba saatnya, Yesus duduk makan bersama-sama dengan rasul-rasul-Nya.(15) Kata-Nya kepada mereka: "Aku sangat rindu makan Paskah ini bersama-sama dengan kamu, sebelum Aku menderita.(16) Sebab Aku berkata kepadamu: Aku tidak akan memakannya lagi sampai ia beroleh kegenapannya dalam Kerajaan Allah."(17) Kemudian Ia mengambil sebuah cawan, mengucap syukur, lalu berkata: "Ambillah ini dan bagikanlah di antara kamu.(18) Sebab Aku berkata kepada kamu: mulai dari sekarang ini Aku tidak akan minum lagi hasil pokok anggur sampai Kerajaan Allah telah datang."(19) Lalu Ia mengambil roti, mengucap syukur, memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada mereka, kata-Nya: "Inilah tubuh-Ku yang diserahkan bagi kamu; perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku."(20) Demikian juga dibuat-Nya dengan cawan sesudah makan; Ia berkata: "Cawan ini adalah perjanjian baru oleh darah-Ku, yang ditumpahkan bagi kamu. (21) Tetapi, lihat, tangan orang yang menyerahkan Aku, ada bersama dengan Aku di meja ini.(22) Sebab Anak Manusia memang akan pergi seperti yang telah ditetapkan, akan tetapi, celakalah orang yang olehnya Ia diserahkan!"(23) Lalu mulailah mereka mempersoalkan, siapa di antara mereka yang akan berbuat demikian.

Anchor of Life Fellowship , Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri - Efesus 2:8-9