Yang Diperbuat Yesus Agar Keselamatan Bagi Manusia
Terpelihara Dalam Pemerintahan Kerajaan-Nya
Oleh: Martin Simamora
A.Kemuliaan yang Kumiliki
Salah
satu kejanggalan terbesar dari begitu banyak yang bisa didaftarkan adalah saat Kristus
membicarakan kemuliaan dirinya. Pertama-tama, ketaklazimannya mencuat bukan
saja begitu menjulang tetapi menciptakan kontradiksi-kontradiksi yang tak
mungkin untuk dikandung oleh seorang manusia sebagai kemanusiaan sejati yang
sekaligus memiliki kedivinitasan yang sehakekat dengan Bapa. Injil Yohanes,
misalnya kita ambil sejumlah cuplikan, memberikan catatan penting bagaimana
Kristus menyingkapkan kemuliaan dirinya, mari kita perhatikan berikut ini:
Oleh
sebab itu, ya Bapa, permuliakanlah Aku
pada-Mu sendiri dengan kemuliaan yang Kumiliki di hadirat-Mu sebelum
dunia ada (Yohanes 17:5)
Pada hari itu kamu akan berdoa dalam
nama-Ku. Dan tidak Aku katakan kepadamu, bahwa Aku meminta
bagimu kepada Bapa, sebab Bapa sendiri mengasihi kamu, karena kamu telah
mengasihi Aku dan percaya, bahwa Aku datang dari Allah. Aku datang dari Bapa
dan Aku datang ke dalam dunia; Aku meninggalkan dunia pula dan pergi kepada
Bapa." (Yohanes 16:26-28)
Lalu
Ia berkata kepada mereka: "Kamu
berasal dari bawah, Aku dari atas; kamu dari dunia ini, Aku bukan dari
dunia ini. Karena itu tadi Aku berkata kepadamu, bahwa kamu akan mati dalam
dosamu; sebab jikalau kamu tidak
percaya, bahwa Akulah Dia, kamu akan mati dalam dosamu." (Yohanes
8:23-24)
Dan
bagaimanakah, jikalau kamu melihat Anak
Manusia naik ke tempat di mana Ia sebelumnya berada? (Yohanes 6:62)
Kemuliaan
Yesus bukan semacam refleksi dari kemuliaan Dia yang lebih tinggi daripada
Yesus Sang Kristus untuk diteruskannya—yang
sedang dibicarakannya—tetapi kemuliaan dirinya sendiri yang berada dalam kekekalan
sejak kekekalan dalam satu penekanan yang begitu sukar untuk dipahami: kemuliaan yang Kumiliki di hadirat-Mu.