F O K U S

Nabi Daud Tentang Siapakah Kristus

Ia Adalah Seorang Nabi Dan Ia Telah   Melihat Ke Depan Dan Telah Berbicara Tentang Kebangkitan Mesias Oleh: Blogger Martin Simamora ...

0 Sang Firman Turun Ke Dunia Menjadi Manusia



Dalam Hidup-Nya Sebagai Manusia
Oleh: Wayne Jackson
Christian Courier

Nas Alkitab yang Menakjubkan
Ini adalah salah satu nas yang paling menakjubkan dalam keseluruhan Surat Ibrani. Sebuah porsi dari ayat tersebut berbunyi demikian:

Dalam hidup-Nya sebagai manusia, Ia telah mempersembahkan doa dan permohonan dengan ratap tangis dan keluhan kepada Dia, yang sanggup menyelamatkan-Nya dari maut- Ibrani 5:7

Konteks ayat ini berurusan secara ketat dengan kualifikasi-kualifikasi Kristus untuk berfungsi dalam peran imam besar kita. Dalam artikel yang singkat ini, kita dapat memfokuskan perhatian kita pada sebuah frasa tunggal  “dalam hidup-Nya sebagai manusia.” Betapa berharganya tubuh manusia-Nya itu.

Kemutlakan Tubuh Manusia-Nya
Tak lama setelah Kekristenan lahir, guru-guru palsu telah bangkit oleh keingintahuan lebih jauh dan mendalam terhadap kehadiran yang menakjubkan Yesus sejarah. Namun dalam keingintahuan tersebut, mereka berupaya menggali dan menelitinya dibawah belitan pengaruh delusi-delusi filsafat Yunani tertentu-yang menyatakan bahwa tubuh bernilai intrinsik jahat.

Pada dasarnya, bidat-bidat awal ini telah menyangkal bahwa Kristus pernah memiliki tubuh jasmani. Ia hanya kelihatannya saja menjadi seorang manusia berdaging dan berdarah, ujar mereka. Para pengusung paham ini disebut para Doketis, berasal dari sebuah kata Yunani,  dokeo yang berarti “menampakan” atau ”kelihatan”.

Menyangkal Mesias  telah benar-benar seorang pribadi yang memiliki tubuh daging telah dipandang oleh para penulis yang diinspirasi  Roh Kudus sebagai sesat. Rasul Yohanes telah mendeklarasikan:

Sebab banyak penyesat telah muncul dan pergi ke seluruh dunia, yang tidak mengaku, bahwa Yesus Kristus telah datang sebagai manusia- 2 Yohanes 1:7

0 Dari Debu Kembali Ke Debu



Kematian Dalam Pandangan Biblikal
Oleh: Wayne Jackson
Christian Courier
 

A intense haboob/dust storm hits parts of Arizona on July 9, 2018 (Photo: Mike Olbinski)
Pengantar
Ketika penulis Mazmur berseru nyaring “Hatiku gelisah, kengerian maut telah menimpa aku. Aku dirundung takut dan gentar, perasaan seram meliputi aku” (Mazmur 55:4-5), ia mengekspresikan apa yang menjadi emosi berkecamuk pada begitu banyak orang yang sedang menghadapi momen-momen atau detik-detik kematian.

Bildad, sahabat Ayub, mengkarakteristikan kematian sebagai “raja kedahsyatan (atau terror-teror)” (Ayub 18:14). Dan penulis Surat Ibrani membicarakan mereka “yang seumur hidupnya berada dalam perhambaan oleh karena takutnya kepada maut” (Ibrani 2:15).

Walau hanya segelintir dari kita yang  mencapai sebuah kedewasaan iman sehingga memiliki ketenangan jiwa sebagaimana Paulus, sehingga mampu bersama-sama dengan Paulus berkata bahwa kita ingin pergi (mati, maksudnya, baca Filipi 1:22-23),namun secara pasti pencerahan kebenaran Perjanjian Baru menolong kita untuk menghadapi misteri-misteri kematian dengan roh-roh yang lebih tenang.

Apakah pandangan biblikal mengenai kematian?
Anchor of Life Fellowship , Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri - Efesus 2:8-9