Kematian
Dalam Pandangan Biblikal
Oleh: Wayne
Jackson
Christian
Courier
Pengantar
Ketika
penulis Mazmur berseru nyaring “Hatiku gelisah, kengerian maut telah menimpa
aku. Aku
dirundung takut dan gentar, perasaan seram meliputi aku” (Mazmur 55:4-5), ia
mengekspresikan apa yang menjadi emosi berkecamuk pada begitu banyak orang yang
sedang menghadapi momen-momen atau detik-detik kematian.
Bildad,
sahabat Ayub, mengkarakteristikan kematian sebagai “raja kedahsyatan (atau terror-teror)”
(Ayub 18:14). Dan penulis Surat Ibrani membicarakan mereka “yang seumur
hidupnya berada dalam perhambaan oleh karena takutnya kepada maut” (Ibrani
2:15).
Walau
hanya segelintir dari kita yang mencapai
sebuah kedewasaan iman sehingga memiliki ketenangan jiwa sebagaimana Paulus,
sehingga mampu bersama-sama dengan Paulus berkata bahwa kita ingin pergi (mati, maksudnya, baca Filipi 1:22-23),namun
secara pasti pencerahan kebenaran Perjanjian
Baru menolong kita untuk menghadapi misteri-misteri kematian dengan roh-roh
yang lebih tenang.
Apakah
pandangan biblikal mengenai kematian?