F O K U S

Nabi Daud Tentang Siapakah Kristus

Ia Adalah Seorang Nabi Dan Ia Telah   Melihat Ke Depan Dan Telah Berbicara Tentang Kebangkitan Mesias Oleh: Blogger Martin Simamora ...

0 Ketika Krisis Ekonomi Membuat Kehidupan Lebih Buruk Daripada Kemiskinan Itu Sendiri



Oleh: Martin Simamora


Berikanlah Kami Pada Hari Ini Makanan Kami yang Secukupnya

After a day of working manual labor, Paredes, who was a lawyer in Venezuela, returned home in Princes Town. Paredes, 40, also has a doctoral degree- The Washington Post.com

Ketika Uang Sama Sekali Tak Menarik Untuk Dicuri Bagi Para Pencuri
Pernahkah anda membayangkan untuk sungguh-sungguh berdoa bagi berkat jasmaniahmu kepada Tuhan dalam sebuah ketulusan atau mungkin keterdesakan seperti ini: berikanlah pada hari ini makanan kami yang secukupnya? Secara normal dan berdasarkan kemampuan manusia untuk mengantisipasi pemenuhan kebutuhan sehari-hari akan sukar untuk menemukan konteks keadaan yang akan membuat seseorang berdoa secara tulus atau barangkali dalam keterdesakan yang mungkin untuk terjadi, sehingga itu menjadi sebuah baris kalimat doa yang sungguh mulia dan mahal bagi kelangsungan hidupnya. Pernahkan anda membayangkan dalam hidup ini, bahkan anda akan mendapatkan uang bahkan tidak bernilai sama sekali sehingga sungguh amat mewah untuk memiliki sekaleng Sarden atau Makarel? Sukar bukan untuk membayangkannya. Atau, pernahkah anda dapat membayangkan bahwa para pencuri di seanteoro negaramu bahkan tak lagi tertarik untuk merampok tumpukan-tumpukan uangmu dalam lemari besi rumahmu, sekalipun anda menawarkannya demi mempertahankan sekaleng Makarelmu untuk anak-anakmu pada hari itu? Adakah yang siap untuk menerima realita bahwa mata uangmu terhadap mata uang dolar hanya senilai USD0,0001? Itu sebabnya  pencuri di seantero negaramu sudah tak berminat lagi dengan mata uang nasionalmu karena hanyalah seonggok kertas tak berharga!

Apakah mungkin dalam dunia kita kini atau dalam kekontemporeran di era saya, doa sebagaimana diajarkan Yesus itu sungguh benar divinitas dan sungguh substantif bagi saya dan anda? Kita memerlukan fakta kontemporer yang dapat membantu kita memahami dan memasuki realitas yang membuat baris doa tersebut sungguh mulia, karena itu mari kita memperhatikan situasi-situasi dibawah berikut ini:

0 Seri Raja-Raja Di Bumi & Allah Di Sorga : Nebukadnezar Sang Raja Segala Raja (2)



Oleh: Martin Simamora

Kegelisahan Politik Maha Raja Di Muka Bumi Yang Diberkati Oleh Allah
 
telegraph.co.uk  Vostok2018
Kuasa Politik Maha Raja Di Bumi dan Kuasa Tuhan di Bumi
Raja Nebukadnezar telah mengalami pengalaman yang paling janggal untuk dialami oleh seorang penguasa yang sangat penuh kuasa dan ditakuti diantara bangsa-bangsa ketika berhubungan dengan Allah yang berkomunikasi dengannya-Allahnya orang Ibrani yang menggelisahkannya pada jam-jam dimana seharusnya sang baginda raja berkuasa. Jika raja paling berkuasa di muka bumi saja begitu gelisah maka jelas kekuatan politik, finansial, militernya dan segenap sumber hikmatnya sudah tak berdaya, maka suka tak suka ia telah menjadi maha raja yang sebetulnya tak berdaya sama sekali bahkan untuk masa depan eksistensi dirinya..

Apa yang dialami oleh sang maha raja sementara dapat dilihat sebagai semacam perjalanan spiritual dalam mengenal satu-satunya Allah yang mahakuasa dan mahabijaksana yang sama sekali Allah yang asing bagi dirinya, tetapi cukup sukar untuk mengatakan bahwa sang maharaja benar-benar mengalami semacam pertobatan dalam ia mengalami perjumpaan dengan Allah yang maha berdaulat tersebut. Sejumlah kebijakan dan perbuatan sang maha raja memperlihatkan realitas ini seperti:

Daniel 3:1-7 Raja Nebukadnezar membuat sebuah patung emas yang tingginya enam puluh hasta dan lebarnya enam hasta yang didirikannya di dataran Dura di wilayah Babel. Lalu raja Nebukadnezar menyuruh orang mengumpulkan para wakil raja, para penguasa, para bupati, para penasihat negara, para bendahara, para hakim, para ahli hukum dan semua kepala daerah, untuk menghadiri pentahbisan patung yang telah didirikannya itu. Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupati, para penasihat negara, para bendahara, para hakim, para ahli hukum dan semua kepala daerah, untuk menghadiri pentahbisan patung yang telah didirikan raja Nebukadnezar itu. Dan berserulah seorang bentara dengan  demi kamu mendengar bunyi sangkakala, seruling, kecapi, rebab, gambus, serdam dan berbagai-bagai jenis bunyi-bunyian, maka haruslah kamu sujud menyembah patung yang telah didirikan raja Nebukadnezar itu;suara nyaring: "Beginilah dititahkan kepadamu, hai orang-orang dari segala bangsa, suku bangsa dan bahasa: siapa yang tidak sujud menyembah, akan dicampakkan seketika itu juga ke dalam perapian yang menyala-nyala!" Sebab itu demi segala bangsa mendengar bunyi sangkakala, seruling, kecapi, rebab, gambus dan berbagai-bagai jenis bunyi-bunyian, maka sujudlah orang-orang dari segala bangsa, suku bangsa dan bahasa, dan menyembah patung emas yang telah didirikan raja Nebukadnezar itu.

Teks diatas menggambarkan realitas spiritual sang maha raja di bumi yang tetap menegakan kuasanya sebagai yang mahakuasa atas segala bangsa di muka bumi, mengabaikan realitas kuasa Allah di sorga yang kuasanya bahkan menentukan bukan saja atas kerajaannya tetapi segenap kerajaan/pemerintah di muka bumi ini setelahnya sebagaimana mewujud melalui pelayanan Daniel sebagai kuasa Allah di bumi sebagaimana di sorga atas segenap pemerintahan di muka bumi ini (baca Daniel 2). Maha raja Nebukadnezar memang mengumandangkan pujian kepada Allah  dalam cara yang teramat megah:
Anchor of Life Fellowship , Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri - Efesus 2:8-9