Oleh: Martin Simamora
Tetapi
Kita Beroleh Kebangkitan dari Antara Orang Mati Sebagai Orang yang Mengenal Dia
dan kuasa kebangkitan-Nya dan Persekutuan Dalam Penderitaan-Nya
Dalam
Pemikiran Sang Kristus
Mengapa
dan apakah tujuannya sehingga harus terjadi sebuah peristiwa kematian dan
kebangkitan Yesus Sang Kristus? Dalam
lingkup situasi yang demikian, menjadi sangat penting bagi setiap orang yang mempercayai Yesus Sang
Kristus sebagai Sang Juruselamat yang mengerjakan keselamatan dari Allah itu didalam
dan melalui kematian di Salib dan kebangkitannya, untuk melihat sejauh apakah
peristiwa itu merupakan hal yang sungguh menjadi pemikiran tertinggi Sang Mesias
itu sendiri. Mari kita perhatikan catatan yang diajukan oleh Injil Markus
berikut ini:
▀Markus
8:27-32 Kemudian Yesus beserta murid-murid-Nya berangkat ke kampung-kampung di
sekitar Kaisarea Filipi. Di tengah jalan Ia bertanya kepada murid-murid-Nya,
kata-Nya: "Kata orang, siapakah Aku
ini?" Jawab mereka: "Ada yang mengatakan: Yohanes Pembaptis, ada
juga yang mengatakan: Elia, ada pula yang mengatakan: seorang dari para
nabi." Ia bertanya kepada mereka: "Tetapi apa katamu, siapakah Aku
ini?" Maka jawab Petrus: "Engkau adalah Mesias!" Lalu Yesus
melarang mereka dengan keras supaya jangan memberitahukan kepada siapapun
tentang Dia. Kemudian mulailah
Yesus mengajarkan kepada mereka, bahwa Anak Manusia harus menanggung banyak
penderitaan dan ditolak oleh tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat,
lalu dibunuh dan bangkit sesudah tiga
hari. Hal ini dikatakan-Nya dengan terus terang
Sang
Mesias harus mendeklarasikan siapakah dirinya dan apakah tujuan kedatangannya.
Ia memulai hal ini sebagai sebuah pengajaran yang terpenting. Ini adalah
pengajaran tentang Siapakah dirinya. Maka pertanyaan yang diajukan Sang Mesias
adalah: “Kata orang, siapakah Aku ini?”
Apa yang menjadi pondasi pengajaran Yesus adalah siapakah dirinya adalah sebagaimana yang dijawab Petrus: Engkau adalah
Mesias! Ini adalah jawaban yang sangat penting terkait
kebenarannya yang dibenarkan oleh Sang Mesias dalam sebuah peringatan agar
kebenaran ini tidak disebarluaskan, Yesus melarang mereka dengan keras supaya
jangan memberitahukan kepada siapapun tentang Dia.