Oleh: Martin Simamora
Ketika Kudeta
Membayang-Bayangi Sebuah Pemerintahan Sah Yang Lemah, Tak Pernah Ada Pemenang
Selain Penderitaan Panjang
Before the military coup in Chile, we had the idea that
military coups happen in Banana Republics, somewhere in Central America. It
would never happen in Chile. Chile was such a solid democracy. And when it
happened, it had brutal characteristics.- Isabel Allande
Sebelum kudeta militer di Chile, kita memiliki pemikiran
bahwa kudeta-kudeta militer terjadi di Republik Pisang (sederhananya
terminologi politik untuk negara-negara
lemah dengan instabilitas politik
berkepanjangan dan ekonomi yang bergantung pada ekspor SDA yang terbatas), di
suatu tempat di Amerika Tengah. Kudeta tak akan pernah terjadi di Chili. Chili
adalah negara dengan demokrasi kuat. Dan
ketika kudeta terjadi, kudeta terjadi dengan karakteristik-karakteristik
brutal- Isabel Allande
Pada kenyataannya, sejak era purba hingga era politik modern,
ketakpastian politik sebuah pemerintahan adalah hal yang sangat mencekam bukan
saja bagi masa depan sebuah kerajaan
atau negara, tetapi masa depan setiap manusia yang menjadi warga negara
didalamnya. Itu sebabnya dalam derajat-derajat tertentu ketakpastian politik
menciptakan destabilitas hingga melahirkan instabilitas yang merampas keamanan
dan kesejahteraan rakyatnya, lalu eksodus berlangsung baik secara damai atau
dalam situasi berdarah.
Mari sejenak membaca stanza yang dituliskan pujangga Inggris
kelahiran Nairobi Warshan Shire:
No one leaves home unless
Home is the mouth of a shark
You only run for border
When you see the whole city
Running as well
Tidak ada yang meninggalkan rumah
kecuali
Rumah adalah mulut seekor hiu
Kamu hanya berlari menuju perbatasan
Ketika kamu melihat semua kota
Berlarian juga
Menunjukan betapa
mengungsi dari negeri sendiri atau dari tanah air sendiri bukan dambaan setiap
manusia, kecuali negerinya atau pemerintahannya adalah mulut Hiu bagi keamanan
dan damai sejahtera bagi rakyatnya sendiri.