Oleh: Martin Simamora
Benarkah
Karena Tidak Menolak Injil Hingga Ke Tingkat Penghinaan Maka Ada Kebenaran Lain Di Luar Kristus (5.i)
Bacalah lebih
dulu: “Tinjauan Pengajaran Pdt. Dr. Erastus Sabdono Pada Keselamatan Di Luar Kristen (5.H)”
Tidak ada satupun di situ
sebuah momentum pemaksaan sebagaimana yang dimaksudkan oleh pendeta Dr. Erastus
Sabdono, apa yang ada dan terjadi sebetulnya, Yesus Sang Terang Dunia itu
sedang menunjukan sebuah realita manusia yang hanya akan terlihat atau
tersingkap kalau itu dinyatakan. Jelas saja sebab kegelapan di sini memang
masih memberikan kepada manusia sebuah kehidupan, walau jelas kehidupan yang
tidak dipimpin oleh Allah atau Kerajaan Sorga. Realita bahwa kerajaan maut yang
menguasai manusia, oleh Yesus, dalam cara semacam ini: "Setiap kerajaan yang terpecah-pecah pasti
binasa, dan setiap rumah tangga yang terpecah-pecah, pasti runtuh. Jikalau
Iblis itu juga terbagi-bagi dan melawan dirinya sendiri, bagaimanakah
kerajaannya dapat bertahan? Sebab kamu berkata, bahwa Aku mengusir setan dengan
kuasa Beelzebul. Jadi
jika Aku mengusir setan dengan kuasa Beelzebul, dengan kuasa apakah pengikut-pengikutmu
mengusirnya? Sebab itu merekalah yang akan menjadi hakimmu”-
Lukas 11:17-20, jelas akan memeranjatkan siapapun juga. Mengapa? Sebab
pernyataan Yesus tadi menunjukan 2 realita penting bagi dunia: (1) IA adalah
penentu sekaligus penguji berada di dalam kerajaan manakah atau milik kerajaan
siapakah manusia itu. Dan (2)IA sedang menunjukan tak ada satupun manusia yang
tidak berada didalam penguasaan kerajaan penghulu iblis. Ketika mulut seorang
Farisi berkata kepada Yesus “Ia mengusir setan dengan kuasa Beelzebul, penghulu
setan- Lukas11:15, maka itu adalah gambaran bagaimana sebetulnya ketika terang
itu masuk ke dalam dunia ini yang dijumpai-Nya hanyalah kegelapan. Oposisi
terhadap Yesus yang bagaimanapun hanya menunjukan realitas yang tak terlihat:
dunia ini berada didalam pendudukan kerajaan penghulu setan.
Sehingga begitu
indah pengharapan keselamatan yang dari Allah itu sebagaimana yang turut membuka Injil
Yohanes:
Yohanes
1:4-5 Dalam Dia
ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia. Terang itu bercahaya di dalam kegelapan dan
kegelapan
itu tidak menguasainya.
Tepat
kala “Yesus mengusir dari seorang suatu setan yang membisukan. Ketika setan itu
keluar, orang bisu itu dapat berkata-kata- ayat 14” maka itu bukan sekedar
peristiwa ajaib, bukan cuma mengatakan bahwa Yesus itu Sang Pembuat Mujizat
atau Sang Tabib Agung, tetapi lebih dari itu, IA adalah “terang yang bercahaya
di dalam kegelapan dan kegelapan itu
tidak menguasainya.” Mengatakan kegelapan itu tidak menguasainya menunjukan
bahwa IAlah yang berkuasa atas kegelapan itu dalam sebuah makna DIA
berotoritas, bahkan, atas dunia kerajaan penghulu setan. Perhatikan sekali lagi bagaimana Yesus menyingkapkan
dunia kerajaan penghulu setan dan bagaimana Dia berkuasa mengatasinya, pada
ayat 17-20 tadi.